Bab 46 - Kembali Menata Hati

33.8K 4K 381
                                    

Mereka mencoba mengosongkan hati yang sudah terisi. Mencoba melupakan meskipun kenangan kembali menghantui. Pada akhirnya, tak ada yang bisa mengembalikan hati yang sudah dimiliki, bahkan jika harus patah hati.

-וו×-

KELAS mulai sepi. Namun Alice masih ada di sana, menatap orang-orang yang perlahan meninggalkan bangku mereka.

"Alice, kau yakin ingin tetap di sini dulu?" Ana bertanya di ambang pintu. Alice yang sedang berdiri di samping bangkunya, menoleh. Helen dan Lexi juga ada di sana, tepatnya di belakang Ana. Ketiga temannya sudah siap dengan tas mereka.

Alice mengangguk sambil tersenyum lembut. "Ya. Kalian duluan saja."

"Baiklah." Ana kemudian berlalu.

"Dah~ Alice!" Helen melambaikan tangannya dan juga pergi disusul Lexi. Sekarang benar-benar hanya ada Alice di kelasnya. Dan kini dirinya sedang menatap bangku Sean yang masih diisi oleh tas lelaki itu.

Sean membolos. Dan entah kenapa Alice merasa itu semua karena dirinya. Ia terus memikirkan, apakah Sean membolos di pelajaran terakhir karena perilakunya tadi. Meskipun ia mencoba untuk tak menyalahkan dirinya, tapi hati tak bisa berbohong. Nyatanya, Alice memang merasa bersalah. Sungguh, ia juga tak ingin terus seperti ini. Alice juga tersiksa dan begitu tertekan. Tapi lagi-lagi Peraturan Bangsa Vampire muncul di benaknya. Membuat Alice takut dan tak bisa melakukan apapun selain mengikuti perintah Angel. Alice kembali merasa ... kesepian.

Tiba-tiba ponsel Alice berbunyi, membuyarkan lamunannya. Ia segera membuka sebuah pesan masuk di sana.

From : Angel (Devil)
Temui aku di atap sekarang!

Alice menatap malas pesan tersebut. Ia bisa membayangkan bagaimana Angel yang memerintahnya sambil berteriak kesal. Persis seperti anaknya ibu tiri dalam cerita Cinderella. Dan Alice merasa seperti Cinderella-nya sekarang. Ia tak tahu kapan dirinya akan terbebas dari kurungan perjanjian yang dibuat Angel. Dan bertemu Sang Pangeran. Oke, sekarang Alice merasa mual dengan pikirannya sendiri. Tak ingin mendapat pesan lain dari Angel, ia segera beranjak menuju atap sekolah. Meninggalkan tasnya di kelas bersama tas Sean.

Ketahuilah, Alice sebenarnya sangat kesal. Namun ia seperti tak punya tenaga lagi untuk mengutuk Angel yang selalu bersikap seenaknya. Dan Alice juga sebenarnya heran, kenapa Angel menyuruhnya ke atap? Biasanya juga mereka akan bertemu di asrama. Sungguh aneh. Mendadak firasatnya jadi tak enak. Ia merasa was-was.

Sekarang Alice sudah sampai di anak tangga paling atas. Ia segera mendekat ke arah pintu atap, dan bersiap memutar knop pintu tersebut. Namun belum juga tangannya menyentuh benda perak itu, telinganya mendengar suara dua orang. Laki-laki dan perempuan. Dan ia tahu siapa pemilik suara itu.

Angel dan Sean.

"Sean, kau tak akan menjauhiku lagi, kan?" Angel menatap Sean penuh harap. Sedangkan lelaki di sampingnya terdiam membisu.

Beberapa menit yang lalu, Angel tiba-tiba saja masuk menghampiri Sean yang sedang duduk di lantai samping pintu atap. Sean sendiri terkejut. Darimana Angel tahu bahwa dirinya ada di sana? Tapi tak ingin ambil pusing, Sean membiarkan Angel duduk di sampingnya.

Gadis itu tersenyum dan bercerita banyak hal. Tak peduli jika Sean hanya diam dan mengabaikannya. Namun hal itulah yang justru membuat Sean bingung. Angel yang saat ini duduk di sampingnya, seperti Angel yang ia kenal dulu -saat Sean masih mencintai gadis itu. Ia tak tahu kapan Angel berubah lagi seperti dulu. Mungkin sudah sejak lama, dan Sean tak terlalu memperhatikan perubahan itu. Dan mungkin karena itulah Sean sampai terkejut seperti ini.

Regulation of Vampire [END-Part Masih Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang