Nocturne Op.9 No.1 - Chopin
וו×
Dia yang mulai merasakan getaran cinta, harus berpikir dua kali untuk mempertahankan perasaannya.
***
SUASANA tegang menyelimuti meja kantin itu. Alice tahu mungkin ini bukan pilihan yang baik untuknya, Helen dan juga Ana. Tapi tak ada tempat lagi di kantin tersebut. Dan bukan mereka yang meminta bergabung, tapi Dustin lah yang mengajak mereka. Meskipun lelaki itu sudah mendapat pelototan tajam dari saudaranya, tapi Dustin tetap ngotot. Akhirnya di sinilah Alice, duduk bersama V02.Austin tiba-tiba menyikut Dustin dengan keras. Ia kemudian berbisik pada saudaranya itu. "Lihatkan? Sudah kubilang jangan ajak mereka. Suasana jadi canggung seperti ini."
Dustin ikut berbisik, "Lalu kau ingin mereka makan sambil berdiri? Tega sekali kau! Ingat, kita harus ramah pada manusia!"
Austin hanya mendengus kesal. Ia kembali menatap orang-orang di meja itu yang terlihat canggung. Kecuali David dan Max.
Ana yang tidak tahan dengan suasana tersebut segera membuka suara. "Kalian tidak memesan makanan?" tanya Ana membuat Alice menatap ke arahnya dan lima pria itu bergantian.
"Kami sudah memesan makanan tadi," jawab Max cepat. Alice menatap ketua tim basket itu dengan curiga.
Namun tak ada yang membahas hal itu lagi. Keadaan pun mulai sedikit mencair. Tidak secanggung sebelumnya. Ana dan Austin pun sudah seperti biasa, mendebatkan hal yang tidak penting. Helen juga kadang melirik David yang hanya duduk diam. Sedangkan Alice? Ia juga terkadang mengobrol dengan Liam.
"Eh lihat, gadis penghuni kamar berhantu itu duduk dengan geng V02."
"Wah mana? Kenapa mereka bisa duduk di sana?"
Terdengar bisikan murid-murid lain saat melihat Alice duduk bersama Liam serta teman-temannya. Alice mendengar perkataan mereka dengan sangat jelas. Dan ia hanya bisa menghela napasnya.
Helen dan Ana terkikik geli. Melihat wajah sebal Alice menjadi hiburan tersendiri untuk mereka. Alice Sang Penghuni Kamar Berhantu. Terdengar mengerikan memang. Dan Alice hanya bisa mengabaikan semua perkataan itu. Ia memilih tuli dari kata-kata tersebut.
"Penghuni kamar berhantu? Julukanmu keren juga, Alice," ucap Austin yang justru menambah kekesalan Alice. Gadis itu tersenyum gemas.
"Terima kasih pujiannya, Austin!" Nada bicaranya terdengar menyeramkan, tapi itu membuat Helen dan Ana semakin terkikik geli.
Semua orang di meja itu tentunya mendengar julukan baru Alice hari ini. Dan sejujurnya mereka juga ingin tertawa keras, tapi mereka menahannya. Seperti Max yang sedang mati-matian menahan tawanya. Dan Liam yang berdehem pelan.
Sebenarnya ada satu orang yang tidak terpengaruh sedikit pun, David. Lelaki itu hanya melirik teman-temannya dan terkadang menatap Alice. Dengan pandangan datar, tentu saja.
"Tapi Alice, apa kau pernah melihat hantu Maggie di kamarmu?" Dustin tiba-tiba bertanya, membuat semua orang di meja itu menatap ke arahnya, tak terkecuali dengan Alice.
KAMU SEDANG MEMBACA
Regulation of Vampire [END-Part Masih Lengkap]
VampirosSeason 1 dan 2 Ada teror di loker Alice ketika ia mengetahui satu fakta tentang Sean Black, teman sebangkunya yang misterius. Kejadian aneh terus terjadi. Sang pengirim bunga mengincarnya, berusaha mengambil darahnya. Kelompok bermata serigala pun...