BAB 18 - THE LAST ONE

2.5K 437 129
                                    

BAB 18 - Terbuka

Mungkin tak ada yang bisa dipercaya, karena semua orang mempunyai rahasia.

—ווח

SEAN berjalan menuju kamarnya. Lorong asrama sudah mulai sepi seusai jam makan malam. V01 tak terlihat sama sekali, jelas mereka tak akan menghadiri makan malam. Vampire Rod lebih payah dalam berpura-pura menjadi manusia, mereka tidak dilatih untuk itu.

Kaki Sean berhenti tepat di depan pintu. Matanya menatap lama sebuah nama yang kini bersanding dengan namanya. Sam Black. Lelaki itu mungkin ada di dalam sana. Lelaki yang dulu sangat dirindukannya. Dan Sean jadi teringat percakapannya dengan Timothy tadi siang.

Flashback

“Ada apa?” Sean melirik Timothy di sampingnya. “Kenapa kau menyeretku ke sini?”

Timothy yang ditanya justru tersenyum ceria. “Aku hanya ingin berjalan-jalan denganmu, memangnya tidak boleh?” Wajahnya berubah cemberut. “Jahat sekali,” lanjut Timothy agak pelan.

Sean tak menjawab apapun. Hanya terdiam.

“Lagipula aku kan murid baru, belum hapal tempat-tempat di Foster.”

“Pembohong,” cibir Sean sambil tersenyum sinis. “Di sini kau dan Leo yang lebih cepat hapal dibanding anggota V01 yang lain.”

Timothy memberikan cengirannya. “Aku tidak bisa membodohimu. Ternyata kau masih ingat kemampuan kami.”

Sean menatap aneh Timothy. “Apa dengan ketidakadaannya diriku, kau berpikir aku melupakan segalanya?”

“Aku pikir, kau melupakan semua kenangan buruk itu.”

Sean tersenyum getir. “Kenangan buruk justru adalah hal yang paling sulit dilupakan.”

“Kau benar.” Timothy menunduk, menatap jalan di depannya. “Apa kau tidak nyaman dengan kedatangan kami?”

Sean terdiam cukup lama, nampak berpikir. “Aku hanya … tidak ingin peduli.”

“Kau tenang saja. Setelah mendapatkan apa yang kami cari, kami akan pergi.” Timothy tersenyum, tapi ada rasa bersalah.
“Soal penyihir itu maksudmu?” Sean melihat Timothy mengangguk. “Memangnya kalian yakin di sini tempatnya?”

“Setidaknya, tempat ini mungkin bisa memberikan kami sedikit informasi.” Lelaki berambut pirang itu menghela napas panjang. “Aku hanya ingin pencarian ini cepat berakhir. Malam ini, semoga kami mendapatkan sesuatu.”

Sean pun tersadar dari lamunannya dan menatap pintu di depan. Ia segera masuk ke dalam kamar, tapi tak mendapati Sam di sana. Entah kemana lelaki itu. Namun perkataan Timothy tadi siang membuatnya berpikir bahwa V01 akan melakukan sesuatu malam ini. Tapi Sean tak ingin peduli. Seperti yang dikatakannya pada Timothy, ia tak ingin peduli. Pada Sam atau pun V01.

***

“Mrs. Carter!” Alice berlari menghampiri meja penjaga perpustakaan. Napasnya memburu namun Alice memberikan senyum malu.

Mrs. Carter melirik jam tangannya. “Kau hampir saja terlambat, Miss Fletcher.”

“Maafkan saya.” Alice menyerahkan buku yang dipinjamnya. Mrs. Carter mengambil buku itu dan mengetikkan sesuatu di komputernya.

“Sepertinya kau harus cepat, Miss Fletcher. Jangan sampai terlambat di pemeriksaan malammu.”

“Ah, benar!” Alice menepuk jidatnya. “Kalau begitu saya permisi.” Dengam terburu, Alice keluar dari perpustakaan. Ia bergerak menuruni tangga dan berlari melewati lorong-lorong sekolah.

Regulation of Vampire [END-Part Masih Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang