Bab 90 - Cahaya Biru

27.3K 3.4K 463
                                    

Penyesalan dan rasa takut masih membekas. Menarik kembali kenangan yang hilang.

וו×

9 tahun yang lalu, New York.

"Mom, aku ingin ikut perkemahan musim panas." Alice yang saat itu masih berumur delapan tahun terus saja merengek pada Rose. Selama hidupnya Alice tak pernah merasakan bagaimana berada di antara orang-orang yang sedang berkemah. Dan ini liburan musim panas, Alice akan mati kebosanan jika terus berada di rumah.

Gadis dengan rambut dikucir kuda itu terus mengikuti kemana Rose pergi. Berharap Rose akan terganggu dan akhirnya menuruti permintaan Alice.

"Mom bilang tidak, Alice! Itu sangat berbahaya. Jika sesuatu terjadi padamu bagaimana?" Sedikit pun Rose tak melirik ke arah putrinya. Ia tahu Alice sedang memasang wajah memelas dengan tatapan sedih. Dan tentu saja Rose tak akan luluh pada tatapan anak delapan tahun itu.

"Tapi aku tak pernah pergi berkemah! Aku ingin tahu bagaimana rasanya, Mom!" Alice menggoyang-goyangkan lengan Rose. Wanita di sampingnya itu sedang sibuk mengambil bahan makanan dari dalam kulkas.

"Nanti saja kalau kau sudah dewasa. Setidaknya saat kau berada di Senior High School."

Alice melongo tak percaya. Bayangkan saja, umurnya masih delapan tahun. Dan butuh sepuluh atau sembilan tahun lagi untuk sampai ke tingkat Senior High School. Itu lama sekali. Bagimana jika di Senior High School tak ada acara kemah seperti ini?

Alice rasanya ingin menangis keras-keras. Olivia sudah mengiriminya pesan sejak tadi, menanyakan keputusan Alice. Setengah jam lagi bus sekolah akan berangkat. Dan Alice benar-benar ingin ikut.

"Mom jahat!" Sambil setengah menangis, Alice pergi menuju lantai dua —dimana kamarnya berada. Gadis itu berjalan ke arah jendela. Menatap pemandangan di luar dengan tatapan sendu.

Apa yang ditakutkan Mom? Kenapa dia selalu melarangku banyak hal? Bahaya? Memangnya ada apa di sana? Itu hanya perkemahan biasa.

Suara dari ponsel Alice tiba-tiba mengalihkan pandangannya. Gadis itu segera berjalan ke arah kasur dan membuka pesan dari Olivia.

From : Olivia
Kau tidak akan ikut? Kami akan berangkat sebentar lagi.

Alice merengek kesal dan berguling-guling tak jelas di kasur.

To : Olivia
Aku ingin pergi. Sangat. Tapi Mom melarangku! Apa yang harus aku lakukan?

Tak lama Olivia membalas pesannya.

From : Olivia
Pergi saja. Jangan sampai Ibumu tahu.

Gadis bermata hijau itu terdiam menatap pesan Olivia. Matanya tiba-tiba berbinar dengan kilat mencurigakan. Senyum perlahan tertarik dengan menyeramkan.

To : Olivia
Aku akan pergi. Bilang pada Mrs. Gracie untuk menungguku!

Alice cepat-cepat memasukkan bajunya ke dalam tas. Ia mengambil jaket, menyisir rambutnya sebentar dan mengambil sebuah surat persetujuan orang tua. Dengan asal ia menandatangani surat tersebut, kemudian memasukkannya ke dalam tas.

Telinganya mendadak berubah tajam. Matanya melotot ketika mendengar langkah Rose yang menaiki tangga. Alice segera menyembunyikan tas serta sepatunya di bawah kolong kasur. Lalu ia meloncat ke tempat tidur. Menarik selimut sampai kepala. Tak berselang lama, terdengar suara pintu yang dibuka.

"Alice? Mom sudah menyiapkan makanan. Katanya kau lapar."

"Hiks ... Mom jahat. Aku tak lapar hiks...." Alice berpura-pura menangis. Membuat Rose di ambang pintu hanya bisa menghela napas lelah.

Regulation of Vampire [END-Part Masih Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang