126

982 161 26
                                    

Btw, sorry telat up.

Lemah kali aku ngetik chapter sekarang, jadi ngaret sehari.

Maapkan aku:((

Daaan ...


Tara!

Aku mukbang beginian dan buatlah telur dadar gulung ala², maap ya kalo ga sesuai ekspetasi yang penting jadi.

Ditambah pake teplon bundar jadi pinggirnya ga rapi + saya gagal fokus buatnya gara² sambilan denger² takut ada kang paket nganterin paket ke rumah selama di dapur🤣

See u 2 days again!

***

Selama di bangku penanggung jawab, Sugawara terlihat berdiskusi dengan serius bersama sang pelatih dan keduanya saling bertukar pikiran saat ini setelah Hikari tau apa yang akan dilakukan oleh keduanya setelah ini, namun tidak dengan Yachi dan juga para supporter Karasuno di tribun penonton.

"Apa Sugawara-san akan menggantikan seseorang?" tanya Yachi pada Shimada ditengah pertandingan yang masih berlanjut saat ini.

Dan Shimada pun menyampaikan pendapatnya dimana ketiga nya menyimak saat ini apa yang dia ucapkan.

"Ini yang namanya strategi pertukaran pemain, Udai pun tadi sempat berteriak heboh dan dia mengetahui apa yang sedang dipikirkan oleh Keisshin tadi." terang si alumni berkacamata itu.

"Tolong jangan menggunakan kalimat yang sulit dipahami. Aku ini bukan Hikari-chan." protes Saeko.

"Aduh, anak kuliah. Kalah sama anak SMA yang umurnya masih anak SMP." sahut Takinoue sambil nyengir masam.

"Makanya ku bilang tadi kalau aku ini bukan Hikari-chan yang otaknya bisa menampung bahkan mengetahui segala hal dengan mudahnya." sergahnya lagi.

"Yah, dan pergantian itu dilakukan saat ada pemain yang cedera atau tak bermain baik, atau saat ingin menggunakan pinch server atau one point blocker, kan? Itulah yang dinamakan strategi pemain." jelas Takinoue kemudian.

"Dipertandingan sebelumnya melawan Seijoh, mereka terus didesak dan dipaksa mengganti pemain di akhir pertandingan, tapi kali ini kemungkinan, itu digunakan untuk mendapatkan kemenangan. Aku masih kurang tau pasti dan aku berharap Udai bisa menjelaskannya kepada kita saat ini lewat bangku cadangan, tapi kurasa tak mungkin." sambung Shimada.

"Seperti peringatan yang dikatakan oleh Udai tadi sebelum pertandingan dimulai, si nomor 16 itu seseorang yang tak diduga dab membuat Seijoh lebih sulit dihadapi. Dia juga sempat membicarakan sosoknya padaku setelah kemenangan kalian melawan SMA Kakugawa waktu itu dikala kalian mulai sibuk latihan lagi untuk babak penyisihan saat ini, dan tak ku sangka ternyata gadis itu benar-benar punya memori yang sangat kuat padahal anak-anak seumurannya belum tentu bisa mengingat rincian informasi serta banyak hal yang harus diingat sebanyak tidak, serta memikirkan banyak hal juga. Dan apa yang dikatakannya selalu saja benar. Tapi takkan kami biarkan pertandingan nya seperti ini terus, dan tentu saja Udai tak bisa mengerahkan semuanya seorang diri seperti sebelumnya." ucap Pelatih Ukai panjang lebar.

Karasuno's Girl on Boy Team of Volleyball [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang