127

962 167 16
                                    

"Kau mau coba melakukannya denganku dan Shoyo? Yang pernah kita lakukan pada latih tanding uji coba antar anggota ketika anak-anak kelas satu baru bergabung ke klub?"

***

Kageyama mengerjapkan kedua manik matanya beberapa kali, lalu merespon sebal.

"Hah? Kau kenapa tiba-tiba begitu? Sudah menyerah sampai-sampai mau buka Kartu As yang seharusnya tak digunakan selagi kita bisa mengatasinya?" sergah sang setter.

"Aku tidak sebodoh dan selemah itu, sialan. Makanya aku bertanya padamu apa kau mau melakukannya, atau tidak. Memang aku dan Shoyo yang memegang kendali atas ini, tapi aku tak mau egois sepihak. Makanya aku tanya begitu. Jika kau tidak ingin melakukannya, maka tak usah." jelas Hikari.

"Tentu saja aku menolak, bodoh. Kau tidak lupa kan, kalau aku sempat bilang kalau dilapangan kita itu sangat kuat apabila kita berenam sebelum pertandingan melawan mereka dimulai? Jangan mengada-ada, boncel." ejeknya.

"Jangan berani panggil aku begitu, sampah kulit kering dari buah blueberry!" sahut si kecil sarkas.

"Apa katamu?!"

"Sampah kulit blueberry! Masih kurang jelas?! Sini ku congkel telingamu pakai cangkul buat gali kuburan! Gak usah macem-macem ya mentang tinggi macam lidi!"

Suara intonasi keduanya yang mendadak naik akibat ejekan Kageyama pun membuat semuanya jadi menghela nafas sendiri, bisa-bisanya mereka jadi ribut dilapangan padahal yang biasanya rusuh kan Hinata sama Kageyama kalo udah begini ceritanya.

Ini kenapa jadi Hikari sama Kageyama dah?

Heran aku.

Yang ngetik pun ikutan bingung.

"Mou, Kageyama, Hikari! Jangan ribut!" tegur Suga dari bangku cadangan, membuat keributan keduanya kontan diam begitu saja sedetik kemudian.

"Jadi, keputusannya?" tanya Hikari setelah terdiam sejenak.

"Aku menolak." jawab Kageyama tegas.

"Ya udah, lah. Kalau kebobolan atau kita kalah di pertandingan kali ini, aku akan melimpahkan semua kesalahan yang terjadi padamu karena kau menolak usulan dari ku, setter sialan." balas si kecil itu sembari berkacak pinggang.

"Ha?! Kau kan juga ikutan, boke! Jangan salahkan aku sendiri!" tolaknya, ngamuk lagi.

"Kan kau yang nolak, gimana sih?! Dah lah, males aku! Jangan berani bantah aku lagi atau Daichi-san bakal ngomelin kita! Mau kau?! Dan jangan panggil aku dengan panggilan yang sama kayak Shoyo!" ancamnya,  mengingat hal itu sudah pasti akan terjadi jika mereka masih rusuh.

Kageyama langsung auto bungkam dan jadi mambleh gak jelas sembari mempoutkan bibirnya sebal, Hikari sendiri mendengus nafas kasar dibuatnya.

Hikari mulai merasakan hawa yang mulai berbeda dari Kyoutani, bahkan ketika melihat senyuman smirk dari Oikawa saat ini pun membuatnya semakin yakin, akan asa sesuatu yang terjadi setelah ini.

Ini dia, ini dia! Batinnya bersemangat, tapi bunyi peluit wasit pun memekakkan telinga, membuat kapten dari Seijoh itu terkejut dan mendapati wasit memberikan kode time out.

"Padahal suasananya sudah bagus." keluhnya terang-terangan.

Sudah ku duga. Batin Hikari.

"Mereka sudah mendapatkan 20 poin, ya." keluh Takinoue setelah peluit time out berbunyi.

"Meski Karasuno kalah dalam set ini, yang penting Karasuno menang di set pertama, aku juga jadi tegang sendiri melihat Hikari-chan yang mulai ikutan sumbu pendek biarpun dia tenang begitu. Dan selama mereka memenangkan set selanjutnya, tak masalah juga." ucap Saeko sedikit lega.

Karasuno's Girl on Boy Team of Volleyball [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang