80

2.1K 306 36
                                    

Dijalan, Hikari hanya bisa menundukkan wajahnya tanpa mengeluarkan sepatah katapun ditemani Tsukishima dan Yamaguchi yang kini tengah memegang kedua tangannya dari dua sisi setelah lukanya di obati oleh Yachi tadi begitu kejadian ribut antar Hinata serta Kageyama usai. Dia berterima kasih kepada Yachi yang sudah berhasil membawa Tanaka sebelum keributan itu kembali berlanjut, sedangkan keduanya sudah sama-sama terluka ditambah Hikari juga kena.

Mereka merutuki dan memaki diri sendiri dalam diam karena sudah melukai gadis yang tak pernah lecet dan tak bersalah itu. Hikari juga dimarahi oleh Tsukishima walau hanya sekedar teguran, namun dalam diamnya ketika Tsukishima menegurnya, dia memaki dirinya sendiri. Padahal dia sudah berjanji untuk tidak terlibat bahkan sampai terluka seperti ini.

Tapi hasilnya?

Tangan kecil gadis itu perlahan menggenggam erat tangan Tsukishima dan Yamaguchi ketika tangannya masih berada didalam genggaman mereka. Wajahnya semakin memancarkan ekspresi bersalah, bersalah karena terlibat ditengah perkelahian keduanya padahal dia sudah tak ada tenaga untuk melerai mereka, dan juga merasa bersalah karena tak mengikuti ucapan Tsukishima tadi.

"Maafkan aku." ucapnya serak dengan wajah yang masih menunduk, Yamaguchi yang mendengar itu merasa hatinya sakit begitupun Tsukishima, dia menatap kearah si blonde yang kini baru saja menghela nafasnya.

"Lain kali omonganku didengar, aku tau niatmu baik tapi kau sudah tak ada tenaga penuh atau setara sedikit saja untuk memisahkan mereka kalau sudah begitu keadaannya. Kau memang masih ada tenaga untuk berteriak, tapi fisikmu berkata lain. Untung lukamu cepat di obati, coba kalau tidak. Lukamu pasti akan meninggalkan bekas, ditambah itu bengkaknya seperti itu. Untung saja Tanaka-san tiba setelah kau menyuruh Yachi untuk mencarinya. Atau masalah akan makin menggila. Aku bersyukur kau tidak meminta Yachi untuk memanggil kami berdua karena kami tak mau terlibat dengan kelakuan mereka." ucap Tsukishima.

Gadis itu hanya mengangguk patuh tanpa membantah sepatah katapun, kemudian mereka kembali melanjutkan jalan dimana keduanya memastikan Hikari tiba dirumahnya dengan selamat.

"Tsukishima, Yamaguchi, teruma kasih. Maaf ya, aku benar-benar merepotkan kalian malam ini." ucapnya sembari membungkuk sejenak, merasa tak enak.

"Tak usah pikirkan itu Udai-chan, itu sudah tanggung jawab kami untuk mengantarmu sampai kerumah. Setelah ini lukamu diobati lagi ya setelah beres-beres? Lalu istirahat." balas Yamaguchi, gadis itu mengangguk sembari tersenyum tipis karena lukanya.

"Sampai ketemu besok, Hikari." sahut Tsukishima.

"Hum, sampai ketemu besok, kalian berdua." balasnya, lalu keduanya berlalu dan Hikari masuk kedalam rumah.

Gadis itu melihat keadaan lampu rumah yang padam, menandakan tak ada siapapun dirumah kecuali dirinya seorang saat ini, dan benar saja. Ketika dia berjalan pelan mengarah ke dekat kulkas sembari menaruh tas kegiatannya di kursi dekat tempat mesin cuci, dia dapat melihat catatan kecil yang ditulis di kertas binder dan ditinggalkan disana oleh sang kakak serta kedua orang tuanya dalam kertas yang berbeda, yang di apit dengan hiasan magnet kulkas seperti biasanya.

Catatan pertama.
Hikari, kalau kamu udah pulang ke rumah terus rumah kosong, maaf banget ya Dek, Kakak malam ini sampai beberapa hari ke depan stay ditempat teman. Begitu urusan selesai, Kakak langsung pulang kerumah secepatnya. Kulkas juga udah Kakak isi buat keperluan makan kamu sebelum Papa sama Mama berangkat dinas nanti ini, maaf ya Dek ... Jadi ninggalin kamu sendirian pas baru banget pulang dari kegiatan kamp latihan. Hati-hati ya dirumah
- "Kakak" -

Karasuno's Girl on Boy Team of Volleyball [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang