Malam menjelang setelah latihan selesai, Hikari tak sengaja melihat Asahi serta Daichi yang mengekori Suga, dimana sang setter berniat ingin menemui sang pelatih dan mengutarakan pendapatnya, gadis itu melangkah pelan namun pasti agar kedua seniornya tak menyadari jika ia ikutan menguping.
Namun sebelum itu, dia memastikan jika anggota yang lain tak menyadari bahwa dirinya berniat mengekori anak kelas tiga sekarang, setelah aman, dia langsung ngacir, meninggalkan Yamaguchi yang ternyata sadar jika gadis itu berlarian kecil tanpa suara barusan.
Udai-chan kenapa ya? Batinnya heran.
Selang beberapa lama, Suga akhirnya menemui Pelatih Ukai, dan mengutarakan isi hatinya selaku anak kelas tiga, dimana pertandingan Inter High kali ini menjadi ajang terakhir mereka mengingat tahun ini adalah tahun terakhir mereka untuk bisa ikut bertanding.
"Karena itulah, kami menginginkan kemenangan lebih dari siapapun juga selaku anak kelas 3. Kami ingin terus maju. Jika kita bisa meraihnya dengan Kageyama dan bukan aku, kurasa Ukai-san gak perlu ragu memilih. Soal Hikari, dia sendiri yang mengatakan jika dia adalah Middle Blocker diantara kami dan dia tak menginginkan posisi setter jika kami berdua ada ditengah-tengah semuanya." tegas Suga, membuat sang pelatih terkejut.
Aku tau itu. Sudah terbaca jelas dimukamu, Suga-san. Itu alasan juga kenapa aku tak ingin mengisi posisi setter. Karena aku mempercayai posisi itu pada kalian biarpun aku juga menguasainya. Batin Hikari.
Suga kembali melanjutkan kata-katanya.
"Aku sudah bermain bersama Daichi dan Asahi sejak kami kelas satu. Aku ingin berada dilapangan dan bermain dengan mereka, sebanyak mungkin. Jika Kageyama lelah atau sesuatu terjadi padanya, aku ingin mengisi kekosongan itu atau jadi pengganti. Bahkan kalau kasihan karena aku kelas tiga, asalkan aku mendapatkan kesempatan lain untuk bertanding dalam sebuah pertandingan, itu semua tak masalah. Aku tak leduli jika aku bukan setter utama, aku akan tetap memegang keinginanku untuk bermain di lapangan. Untuk itulah aku ingin membuat peluang sebanyak mungkin." ucapnya lagi.
"Aku minta maaf karena lancang." sambung Suga di akhir sembari meminta maaf.
Hikari nyaris saja ingin protes ketika Suga mengatakan perihal rasa kasihan yang disinggungnya kepada Pelatih Ukai, tapi tanpa melihat wajahnya sekalipun, Hikari tau kalau Suga sangat yakin sekarang. Sekarang, ia mengulas senyum dari tempatnya berdiri, tetap tak disadari keberadaannya oleh Daichi dan Asahi.
"Sugawara." tegur Pelatih Ukai.
"Iya?"
"Aku berpikir, aku sudah meremehkanmu karena keberadaan Kageyama serta Udai. Jujur, sekarang aku kagum padamu sama seperti rasa kagumku pada anggota putri kesayangan kalian itu. Kalian sama-sama dewasa biarpun jarak usia kalian berbeda empat tahun."
Bisa-bisanya muji orang lain disaat obrolin soal apa, dasar Ukai-san. Dumel Hikari bete.
"Hai?"
"Aku bukan pelatih berpengalaman, tapi aku akan melakukan segalanya untuk membuat kalian menang dan terus maju, tanpa terkecuali." ujar Pelatih Ukai sembari mengepalkan erat kedua tangannya.
"Terima kasih banyak!" balas Suga dengan perasaan senang.
"Ya."
"Seperti yang di harapkan." ucap Hikari halus, membuat kedua seniornya menoleh setelah menguping pembicaraan, gadis itu terkekeh sembari mengkode agar tak menyebut namanya juga atau kelakuan mereka bertiga saat ini akan ketahuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Karasuno's Girl on Boy Team of Volleyball [✔]
FanfictionBook 1 - [Haikyuu x Original Character] Jadi satu-satunya anggota putri di tim voli putra SMA Karasuno? Itu tidak jadi masalah bagi Udai Hikari. Semuanya seakan tak percaya jika kehadirannya di Karasuno jadi pemicu baru bagi anak-anak di tim putra...