83

1.9K 294 55
                                    

Hikari kini duduk sebentar disaat waktu semakin sore, gadis itu memegang salah satu bola ditangannya saat ini sementara Hinata masih berlatih, ia kini memperhatikan dan mendengarkan penjelasan dari Direktur Ukai kepada Hinata.

Beliau mengizinkan Hikari untuk duduk bukan berarti memanjakannya, tapi dia tau potensi Hikari itu berbeda dari semua anak yang pernah dia temui sejauh ini. Itulah alasan kenapa Hikari diizinkan untuk melihat sekaligus mendengarkan arahannya.

"Hei, Cebol, Ojou-chan. Kalau kalian ingin bertarung di udara berdua secara silih berganti terutama dirimu yang ingin mendominasi Cebol, maka kau harus memulai dari hal yang paling mendasar. Oleh karena itu, kau dan gadis kecil itu harus memukul umpan cepat terus menerus."

"Sampai menemukan celah selama melakukan pukulan cepat itu?" tanya Hikari dari duduknya.

"Benar. Kalian akan mendapatkan semua latihan yang kalian lewatkan sebelumnya, ditambah ini juga pengalaman pertamamu di klub voli kan, Ojou-chan?" tanya beliau pada Hikari.

"Ah, iya. Seperti yang sudah Pelatih ceritakan pada Anda sebelum kita bertemu hari ini." balasnya sembari berdiri dan mendekati kedua lelaki itu.

Kemudian, ada dua sosok anak perempuan serta seorang anak lelaki yang datang ke area perkarangan lapangan, membuat ketiganya menoleh ke arah sapaan yang berasal dari mereka.

"Kalian sudah datang." ucap Direktur Ukai.

"Selamat sore!" ucap Hinata sembari membungkuk, Hikari pun ikutan membungkuk ketika Hinata mengucapkan salam pada rombongan.

"Tugas si Cebol sekarang adalah melakukan first tempo bersama mereka. Dan Ojou-chan, tugasmu adalah memperhatikan serta mengingat dengan sempurna. Setelah itu gunakan instingmu untuk bergerak, karena aku percaya padamu." lanjut beliau.

"Baik!" sahut Hinata bersemangat.

"Baik." sambung Hikari.

"Tu— anak perempuan?!" pekik ketiganya terkejut.

Hikari terkekeh pelan sembari mengelus pelan tengkuk lehernya.

"Maaf, kalian tertipu dengan penampilanku ya?" tanyanya lembut.

"Tentu saja! Jika Direktur Ukai tidak memanggilmu demikian ditambah kau tidak menjawab ucapan beliau barusan, kami tak akan menyadarinya! Penampilanmu tomboy sekali ditambah kau pakai seragam putra, jadi kami tidak sadar!" sahut salah satu anak putri yang datang barusan.

"Dia memang begitu." sahut sang direktur.

"Saat ini setter jenius kalian sedang tidak ada, jadi ini akan sulit." lanjut beliau.

"Baik." balas Hinata.

"Jika Direktur berkenan, saya bisa mengisi posisi setter kok." sahut Hikari.

"Terserah sih. Dan juga, agar kalian terbiasa dengan bolanya, kalian harus selalu menyentuh bolanya. Selalu."

"Err ... Baiklah." sahut keduanya.

"Boleh menggunakan tangan ataupun kakimu. Bola voli adalah olahraga dimana kau tidak bisa memegang bolanya, kau hanya diperbolehkan menyentuh bolanya selama beberapa detik. Saat itulah kau memegang kendali, seolah-olah bola adalah bagian dari tubuhmu. Karena tubuh kalian berdua sama-sama kecil namun Ojou-chan paling kecil diantara kalian, gunakan apa saja agar kalian bisa melakukannya." terang beliau.

"Baik!" sahut keduanya.

Malam menjelang, Hikari yang kini masih bersama Hinata pun tetap melanjutkan latihannya dengan tenang, dan disisi lain pun Pelatih Ukai sedang menjelaskan perihal minus tempo pada Kageyama di tokonya saat ini.

Karasuno's Girl on Boy Team of Volleyball [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang