12

4.1K 668 9
                                    

Hinata kini tengah menatap Kageyama bete ketika sosok si jangkung itu berjalan kembali menuju lapangan dan mendumal dalam hati, ditambah Hikari juga berpikir untuk apa Hinata takut dengan sosok Kindaichi akibat celotehannya tadi ketika mereka tak sengaja saling papas dan berbicara didekat toilet.

Setelah berbaris sejenak karena babak pertama selesai, Tanaka mendekati Hinata dan membuat bocah itu mendadak bertekuk lutut, Hikati menatapnya penasaran karena entah apa yang diocehkan oleh Tanaka padanya hingga dia jadi seperti itu.

Sampai akhirnya Tanaka berteriak bagaimana keadaan soal keadaan tim, membuat pandangan anggota kontan berpusat pada keduanya.

"Dan tentang menggantikanmu ... Bayangkan saja saat kau benar-benar akan diganti oleh Udai ketika kau masih ingin bermain dilapangan!" pekiknya kemudian.

"Heeeeh!?" Hinata pun ikutan teriak tak percaya.

"Woi! Tanaka-san bego! Gak gitu juga kali mau nyemangatin Shoyo!" sergah Hikari kesal begitu ia sudah berada didekat keduanya, merasa kesal karena malah dibawa-bawa dengan suara sedikit tertahan.

Melihat keributan itu, Takeda-sensei malah terlihat khawatir dan ingin memisahkan serta menolong Hinata yang malah terlihat dibully habis-habisan sembari berbicara kepada Suga, sang wakil kapten kemudian merespon dan mengatakan bahwa semua nya baik-baik saja terutama Hinata.

Tatapannya kemudian beralih ke arah Hikari yang kini sedang mengoceh tanpa henti didekat Tanaka karena tak ingin tim lawan sadar seperti biasanya, lelaki itu tertawa halus, membuat sang penanggung jawab tim putra dan tak lupa sang kapten menoleh ke arahnya.

"Kau kenapa, Suga?" tanya Daichi.

"Hahah, tidak. Aku hanya merasa dengan adanya Udai lebih buat tim kita makin berwarna selain adanya anak-anak kelas 1 yang lain. Tapi dengan adanya dia, terasa makin lengkap warna warninya ditambah dia anaknya tidak kaku sama sekali. Berasa kayak gimana ya, kita punya satu adik perempuan dengan selusin kakak lelaki yang kelakuannya beraneka ragam apalagi yang tingkahnya seperti anak-anak lelaki kelas 1, ditambah Tanaka. Bahkan ngeliat dia di beri minuman sama yang punya toko kemarin itu saja kita malah tanpa sengaja melotot kan? Otak pikiran kita malah ngomongin dia genit dan sebagainya? Padahal beliau cuma kasih minum doang, eh Udai malah peka kalau kita gak mau dia digenitin orang lain. Lagi Shimizu aja Tanaka protektif banget, begitupun kita, apalagi Udai selaku member paling kecil diantara kita semua. Tau sendiri kan?" jelas Suga, membuat Daichi meringis.

"Dan juga, Hinata."

Ucapan Tanaka membuat ocehan Hikari juga terdiam, membuat kedua anggota anak kelas 1 itu menoleh ke arah Tanaka.

"Dalam voli itu, semua yang berada di sisi net ini adalah rekan timmu! Tidak masalah jika kau payah, tidak masalah jika kau pengganggu. Tenanglah dan ikuti saja!" lanjutnya kemudian, membuat Hikari mengulas senyum sembari menghela nafas.

Namun sedetik kemudian, ia tersenyum masam sembari menatap heran kepada Tanaka.

"Tanaka-san, kau itu sebenarnya ingin buat Shoyo tenang atau bagaimana sih? Heran aku." balasnya.

"Dua-duanya. Namun disisi lain juga, untuk mengisi kekuranganmu itu, ada seniormu dalam tim ini!" balas Tanaka bersemangat sembari menunjuk diri sendiri, membuat Hikari mendumal.

"Dasar kang botak tukang promosi diri sendiri. Begitu aja malah bangga, kampret." celetuk Hikari tak berdosa, membuat semua yang mendengar ocehannya langsung terbahak menertawai Tanaka.

"Apa katamu, bocah tengik!?" balas Tanaka sembari mengalungkan tangannya di leher Hikari, dan satu tangan lagi bergerak menjitak kepalanya.

"Aaaa!!! Adududuh, jangan jitak aku juga kali! Tanaka-san!" ucap Hikari, membalas dengan respon bercanda juga.

Karasuno's Girl on Boy Team of Volleyball [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang