Hikari berangkat pukul empat lewat dan berjalan dengan hawa kantuk yang masih belum hilang ditambah udara dingin di musim semi membuat rasa malasnya semakin jadi, jika bukan karena janji latihan kepada Hinata dan Kageyama jam lima, ia tidak akan mau bangun jam empat pagi demi latihan dengan orang-orang yang bego dibidang akademik dan hanya bagus di soal voli saja.
Setibanya di sekolah, ia celingukan kesana kemari karena tak mendapati siapapun di area sekolah, sampai akhirnya ia tak sengaja mendengar suara yang familiar di dekat ruang klub voli, membuatnya bergegas dan mendapati si duo tolol itu sedang heboh sendiri.
"Hoi, ngapain ngintip-ngintip begitu? Kalian gak megang kunci ruang klub?"
Pertanyaan Hikari membuat keduanya terkejut sembari menoleh, lalu menarik nafas lega begitu melihat sosok kecilnya saat ini.
"Pagi, Hikari." sapa Hinata.
"Pagi, chibi." sapa Kageyama.
"Pagi Hinata, Kageyama. Dan juga Kageyama, apa kau gak bisa panggil aku dengan benar sedikit? Aku tau ya aku bantet dan anggota paling muda bukan berarti kau seenak jidat memanggil ku begitu, keso Kageyama!" ujarnya bete.
"Terus mau ku panggil apa lagi? Bocah jamet? Dan juga, kau sampai pakai topi rajut dibalik kupluk jaket oversize mu begitu, kau kedinginan?" tanya Kageyama.
"Ya iyalah kampret. Dingin banget ini jam segini mana aku berangkat dari rumah juga jam empat lewat sedikit karena sepedaku belum dibenarkan rantainya, kemarin putus di tengah jalan, mati hypotermia aku kalo nggak pake topi beginian. Kau tega buat aku drop sebelum kita latih tanding sama para senior? Gila banget. Mana dingin lagi, hisss." sergahnya bete.
Hinata yang melihat Hikari sedikit gemetaran biarpun sudah pakai sweater oversize, tak lupa topi rajut dibalik topi kupluk sweater hoodie nya namun tak mengenakan syal pendek, membuatnya berdiri lalu melepas syal yang ia kenakan sembari mendekati sosok kecil yang ada dihadapannya sekarang, membuat Hikari hanya mampu menatapnya bingung.
"Hinata?" tegurnya.
Dalam diam, tangan Hinata kemudian meraih kupluk hoodie Hikari dan melepaskannya, membuat gadis itu termangu ditambah Hinata juga memasangkan syalnya pada leher Hikari dengan sempurna. Bocah lelaki yang dua tahun lebih tua dari Hikari itu kemudian terkekeh.
"Tu— kenapa kau memakaikannya padaku? Aku sudah pakai topi sama sweater begini, kupluk hoodie juga udah aku pakai!"
Ditengah protesnya, Hikari berusaha melepas syal tersebut lalu tangan Hinata menghadangnya.
"Pakai aja. Kau perempuan. Aku punya adik perempuan, jadi tau harus bagaimana menjaga orang lain terutama perempuan biar tidak sakit. Sekuat apapun fisikmu sama sepertiku atau Kageyama, se tomboy apapun dirimu, kau tetap perempuan yang harus dijaga luar dalam. Pahamkan?"
Hikari termangu sesaat, dan ia kemudian tersenyum lembut dengan rona wajah yang memerah, karena ia juga punya kakak lelaki yang usianya terpaut tujuh tahun lebih tua dari dirinya yang tingkah dan kelakuannya sama persis dengan Hinata saat ini jika memperhatikan adik kecil kesayangannya. Dan kini sedang sibuk dengan kegiatan yang ia tekuni serta pekerjaannya yang baru saja dimulai.
Senyumannya membuat Kageyama dan Hinata sontak melebarkan mata sejenak sebelum Hikari akhirnya tersenyum lebar.
"Terima kasih, Shoyo."
Suara lembutnya membuat si duo biang onar merasa aneh dalam hati masing-masing, dan Hinata terkejut ketika Hikari memanggilnya dengan nama kecil juga.
"Tunggu, kamu manggil aku barusan pakai nama kecil juga, Hikari?"
Gadis itu mengangguk sembari membenarkan kupluk hoodienya.
"Gak boleh?"
Bocah berambut oranye itu tersenyum lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Karasuno's Girl on Boy Team of Volleyball [✔]
FanfictionBook 1 - [Haikyuu x Original Character] Jadi satu-satunya anggota putri di tim voli putra SMA Karasuno? Itu tidak jadi masalah bagi Udai Hikari. Semuanya seakan tak percaya jika kehadirannya di Karasuno jadi pemicu baru bagi anak-anak di tim putra...