85

2.2K 290 31
                                    

Keesokan malamnya, Hikari yang sudah memastikan kondisi rumah aman untuk ditinggal, tak lupa ia juga meninggalkan catatan kecil perihal kegiatan kamp latihan musim panas di pintu kulkas dikarenakan keluarganya akan pulang malam besok pun segera mengunci pintu rumah dan menyusul Yamaguchi serta Tsukishima yang menunggunya didekat pagar rumah saat ini setelah mereka bertiga memastikan tak ada barang yang tertinggal lagi, dan isi rumah juga sudah bersih.

"Sudah aman?" tanya Tsukishima.

"Uhm, ayo kita berangkat, kalian berdua!" ajaknya bersemangat lalu menggamit tangan keduanya.

"Kau ngapain bawa gitar akustik? Memangnya bisa main?" tanya si blonde pada gadis itu karena Yamaguchi membawakan tas gitarnya.

"Kau meragukanku." balasnya sembari tersenyum.

Kini ketiganya berjalan menuju sekolah dengan langkah tenang dan tiba tak lama kemudian.

"Hup." ucap gadis itu sembari menaruh tas berisikan seluruh keperluannya dibawah kecuali tas ranselnya, lalu mengambil tas gitarnya dari Yamaguchi setelah mengucapkan terima kasih.

"Hebat, hebat! Berangkat tengah malam memang mengasyikkan!" ucap Hinata keriangan.

"Padahal sebelum nya kalian datang terlambat." balas Tanaka.

"Pasti menyenangkan jadi orang bodoh. Tidur dimanapun tidak masalah." ejek Tsukishima.

"Apa kau bilang?!" protes Hinata dan Tanaka galak kepada si blonde itu.

"Tsukishima Kei." tegur Hikari sembari menghela nafasnya.

"Salah emangnya?" tanya lelaki itu pada si kecil.

"Lalu aku apa kabar? Aku aja biasa kok tidur dimana saja." cibirnya.

"Aku bukan mengejekmu, gadis cilik." balasnya.

"Terserah."

Selang beberapa saat, Takeda-sensei mengambil alih perhatian anak-anak.

"Seperti sebelumnya, kita akan sampai ke tempat tujuan besok pagi. Aku dan Ukai-kun yang akan bergantian mengemudikan busnya." ujar beliau.

"Maaf kalau aku tertidur." sambung sang pelatih.

"Terima kasih!" ucap sang kapten.

"Terima kasih!" sahut anak-anak.

"Ini sudah malam, jangan ribut." tegur Takeda-sensei lembut.

"Ah, maaf. Kebiasaan." balas Daichi, merasa tak enak.

"Dan aku akan mengalihkan rasa kantukmu dengan ini." sahut Hikari kemudian sembari menunjuk tas gitar yang ia pegang, membuat semuanya terpanah.

Apalagi Nishinoya.

Dia yang tau lebih dulu jika gadis itu pandai menyanyi serta bermain alat musik sejak mereka gagal dibabak penyisihan Inter-High kemarin.

"Woaah! Kau bisa main gitar?!" tanya Hinata bersemangat.

"Tentu saja! Aku juga bisa nyanyi kok, nanti kalau kalian ngantuk biar aku mainin lagu mellow dikit, tapi Takeda-sensei jangan ikutan ngantuk ya." ucap gadis itu sembari terkekeh ke arah sang guru.

"Tenang saja. Selagi bisa menemani perjalanan dari pada hening-hening saja, itu lebih baik dari pada tidak sama sekali. Terima kasih sudah berinisiatif untuk membawa gitarmu, Udai-chan." ucap beliau.

"Sudah tugasku." balasnya.

Pandangannya menatap ke arah tangan jenjang Tsukishima yang memegang atas tangannya diatas tas gitar, membuat gadis itu menoleh.

Karasuno's Girl on Boy Team of Volleyball [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang