27

3.1K 502 63
                                    

Hari ini, mereka kembali latihan seperti biasanya dan Hikari juga sudah pasti ikut memporsir diri, mengingat ia masih banyak ketertinggalannya walaupun ia sudah banyak memikirkan segala hal, namun dirinya masih kurang dalam praktek. Hal itu yang membuatnya harus mengejar ketertinggalan.

Ia kemudian menatap sejenak ke arah pelindung siku dan lutut pemberian sang kakak sebelum gilirannya tiba. Tak menyangka jika ukurannya dibuat pas sedemikian rupa padahal itu barang lama sang kakak, ia pun mendengus.

Pasti ada ngukur diam-diam pas lagi tidur. Batinnya.

Hikari melihat Hinata mulai bagus dalam receive dan ia merasa lega, bocah itu sudah mulai ada perkembangannya sedikit demi sedikit dan kini giliran Hikari yang mendapat posisi terakhir.

"Udai, siap?" tanya Pelatih Ukai.

"Iya, mohon bantuannya!" sahutnya.

Bola pertama dilontarkan dan di servis, gadis itu menerimanya dengan bagus dan terus berlanjut sampai sepuluh kali dengan kecepatan serta kekuatan yang berbeda dalam setiap kali servis, bahkan pada titik arah yang berbeda dan Hikari berhasil bergerak dengan gesit serta tenang selama menerima bola.

"Bagus, Udai! Pertahankan!"

"Terima kasih banyak!"

"Sepuluh kali receive dan berhasil semua." ucap sang Manajer setelahnya.

"Yosh, keseluruhan putaran selesai. Berikutnya, lari!" arah sang pelatih.

Hikari dengan tenang mengekori yang kain dan mengganti sepatu, lalu menunggu Hinata yang lambat mengenakan sepatu lalu berlari sebelum mereka lari.

"Hikari-chan, bagaimana fisikmu? Apa kau kelelahan?" tanya Noya begitu mereka berlari saat ini.

"Oh, nggak kok. Aku malah merasa tubuhku lebih ringan saja karena dibawa bergerak terus sekarang sejak bergabung dengan kalian. Ternyata enak kalau main voli dengan anggota klub sendiri, rasanya beda." terang Hikari

Selama berlari, anggota tim melihat Hinata dan Kageyama yang berlari pada posisi terdepan, bahkan bocah berambut oranye itu justru berlari sambil berteriak seakan dia benar-benar banyak stamina, ya walaupun fakta berkata demikian juga sih.

"Hinata, jangan berteriak begitu, kau bisa lelah!" tegur Daichi, dan mendadak, bocah itu malah berlari tanpa tau arah, mau tidak mau Hikari langsung mengejarnya.

"Daichi-san, aku duluan, biar aku kejar Shoyo." ujarnya tenang dengan langkah stabil tanpa lelah sampai sejauh ini, kemudian mengatur posisi tubuhnya sedikit dan langsung berlari sprint meninggalkan yang lain dan langsung mengejar ketertinggalan antar jaraknya dan Hinata.

Mereka terpelongo karena tubuh kecilnya ternyata benar-benar sanggup dengan latihan keras yang ia terima dan bahkan dia masih sempat-sempatnya sprint dengan keadaan tenang serta nafas yang masih teratur.

Kageyama yang dilewati oleh Hikari pun terkejut karena langkah kecilnya sangat gesit dan ia akhirnya juga ikut menghilang dari pandangan karena mengejar Hinata, sampai bocah berambut oranye itu sadar jika dia terpisah dari rombongan akibat ulah nya sendiri dan seketika langsung menghentikan langkahnya.

Hikari yang melihat itu langsung bersyukur jika ia masih bisa menyusul Hinata dan langsung menepuk punggungnya pelan, membuat Hinata menoleh.

"Kau ini! Kita terpisah dari yang lain karena ulah mu bodoh! Aku sengaja nyusul biar kau aman!" oceh Hikari dengan tenang.

"Apa kita tersesat?" tanyanya pada Hikari.

"Bisa jadi. Aku juga tak sadar akibat kelakuanmu." balasnya pelan.

Karasuno's Girl on Boy Team of Volleyball [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang