Hari beranjak, dan Hikari melihat kalender jika waktu yang tersisa tinggal empat hari lagi menjelang latih tanding dengan Nekoma, dan hari ini adalah hari pertama kamp pelatihan.
Dengan semangat empat lima, Hikari langsung bergegas dengan tas kegiatan klub yang sudah tersampir dibelakang punggungnya dan tak lupa ia juga membawa tas selempang kecil untuk memuat barang-barang penting disana.
Sang kakak yang sedang melihat betapa semangatnya sosok sang adik kecil nua pun kemudian mengambil sesuatu dari dalam kamarnya, dan berjalan mendekati Hikari yang masih mengenakan sepatunya.
"Hikari."
"Iya, Kak?" sahutnya sambil beranjak berdiri, lalu menoleh ke arah sang kakak yang menyerahkan sesuatu untuk sang adik.
"Ambil nih, pelindung lutut sama pelindung siku Kakak, buat kamu. Ukurannya udah Kakak kecilin dikit jadi sesuai sama ukuran kaki plus siku kamu dua-duanya." terangnya.
Hikari menatap berbinar ke arah pelindung tersebut.
"Beneran buat aku?! Seriusan?!" pekiknya, membuat sang kakak tertawa.
"Iya! Dijaga baik-baik, ya!"
Ia langsung meloncat dan memeluk sang kakak riang, mengabaikan beban berat yang bergelantungan ditubuhnya saat ini. Dan dengan senang hati sang kakak langsung membalas pelukannya tak kalah riang.
Karena baginya, kebahagiaan sang adik adalah kebahagiaannya juga.
"Kakak emang terbaik!"
Beliau tersenyum, kemudian menyentuh kedua pipi adiknya yang sangat lembut dan empuk layaknya kue mochi setelah Hikari menyimpan barang berharga dari sang kakak kedalam tas selempang kecilnya dan sebuah ciuman sayang seorang kakak mendarat dikeningnya.
"Semangat kamp hari ini sampai empat hari kedepan, selamat bersenang-senang dan jangan kalah sama Nekoma pas latih tanding di hari terakhir ya, Dek! Kakak tunggu cerita pengalaman kamu selama di sana!"
Hikari mengangguk semangat.
"Pasti! Pas pulang aku juga bakal ceritain semuanya sampe puas ke Kakak, ya! Detail loh ini! Sampein salam ke Papa sama Mama ya kak, maaf nggak bisa ikut sarapan sekarang terus juga nggak bisa ikut makan malam bareng mulai malam nanti. Aku kudu sprint dari rumah nih. Dadah, Kakak!" ujar Hikari seraya ngacir.
"Hati-hati, Dek! Perban kamu sama perlengkapan tangan udah semua kan?!"
"Iya, Kak! Iya, sudah semua!"
Gadis itu merenggangkan tubuh serta kedua kakinya sejenak, kemudian bersiap dan langsung sprint sambil memegang tasnya agar tali selempangnya tidak putus menuju sekolah.
"Kamp latihan! Aku dataaang!!" pekiknya dijalan.
***
Hikari kini berjalan menuju kelas dan bertemu dengan teman sekelasnya yang juga baru saja tiba didepan pintu kelas mereka.
"Pagi, Hikari."
"Oh, Nacchan! Pagi." sapa Hikari.
"Ku dengar anak voli tim putra ada kamp latihan hari ini, kalau tidak salah kamu anggota di tim putra juga kan? Ikut kegiatannya dong kalau begitu?" tanya Naya yang kerap disapa Nacchan oleh Hikari setelah mereka menaruh tas dan duduk di bangku masing-masing.
"Oh, udah denger ternyata. Iya, mulai hari ini sampai hari minggu, dihari terakhir nanti kami juga ada jadwal latih tanding." terang Hikari.
"Woah! Posisimu di tim apa?" tanyanya.
"Middle Blocker, sama seperti Shoyo."
Hikari kemudian menatap ke arah Hinata yang begitu berbinar-binar sekarang, membuatnya terbahak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Karasuno's Girl on Boy Team of Volleyball [✔]
FanfictionBook 1 - [Haikyuu x Original Character] Jadi satu-satunya anggota putri di tim voli putra SMA Karasuno? Itu tidak jadi masalah bagi Udai Hikari. Semuanya seakan tak percaya jika kehadirannya di Karasuno jadi pemicu baru bagi anak-anak di tim putra...