"Tim lawan memilih untuk menerima servis lebih dulu, kita yang akan melakukan servis lebih dulu." jelas Daichi kepada Takeda-sensei dan juga Pelatih Ukai setelah diskusi antar kapten didepan wasit.
"Baiklah." jawab Takeda-sensei, Daichi kemudian membungkuk sejenak lalu meninggalkan keduanya menyusul anggota timnya yang laib.
"Akhirnya dimulai juga ya, babak penyisihan, semuanya terlihat lebih gugup dari biasanya. Terutama anak kelas tiga. Dan ku harap Udai-chan baik-baik saja di turnamen keduanya kali ini." ujar Takeda-sensei pada sang pelatih sembari menatap ketiga belas anak didiknya itu yang kini sedang saling bertukar diskusi satu sama lain setelah mereka selesai pemanasan.
"Keren sekali, ya!" oceh Hinata, membuat semua menoleh kearahnya.
"Kacamata barumu keren sekali, Tsukishima!" pujinya lagi perihal kacamata Tsukishima.
"Kau mengatakannya hampir setiap hari, Hinata!" sahut Yamaguchi.
"Mendengar kau mengatakan 'keren' membuatku kurang percaya diri, jadi diamlah." balas Tsukishima.
"Apa kau bilang?!" bentak Hinata gemas sendiri.
Hikari yang tak pernah bertanya bahkan memuji sejak awal pun hanya bisa terkekeh pelan, ia tau jika kacamata itu pemberian sang kakak dari si blonde itu karena Hikari tau kakaknya sangat perhatian dengannya biarpun keadaan mereka sempat tidak baik dulu.
Sama seperti kakak Hikari yang selalu memperhatikannya setiap saat.
Hikari bisa menyadarinya dalam sekali lihat dikala pertemuan pertama mereka dulu ketika ia kerumah Tsukishima untuk mengambil buku catatannya, dan itu adalah pertemuan pertamanya dengan Akiteru sebelum akhirnya mereka mulai latihan bersama tiap malam menjelang babak penyisihan hari ini karena Tsukishima yang mengajaknya.
"Shoyo, kau cukup sekali saja pujinya. Jangan keseringan." sahut Hikari.
"Tapi memang keren, Hikari!" sahutnya lagi, tetap pada pendiriannya.
"Semuanya tau itu tapi hentikan. Kau jangan bikin anak orang jadi tidak nyaman karena kelakuanmu." balas Hikari sembari berkacak pinggang setelah berdiri didekatnya.
"Dan Tsukishima, karena aku baru kali ini memujimu sejak hari pertama kau memakai kacamata olahraga itu, maka kata pertama yang akan aku keluarkan untukmu adalah sama seperti Shoyo, kau terlihat keren dengan kacamata yang diberikan untukmu!" ucap gadis itu riang.
Tsukishima merasa jantungnya berdebar dibalik sikap tenangnya, ia tersenyum super tipis yang hanya bisa disadari oleh Hikari lalu mengangkat tangan dan mengelus lembut kepala Hikari sebelum ia melangkah setelah mengenakan kacamatanya dengan benar.
Membuat Hikari hanya terkekeh pelan setelah diperlakukan demikian.
Bahkan Daichi sendiri menatap sedikit iri dan masam ke arah para juniornya itu, apalagi Hikari yang notabene nya anak perempuan sendiri ditengah anak-anak lelaki saat ini, baik dari timnya sendiri maupun tim musuh.
"Kenapa anak-anak kelas satu terlihat lebih santai dari pada kita? Bahkan Udai malah juga terlihat sangat santai sekali." ujar sang kapten pada Suga dan Asahi yang berdiri dikedua sisinya.
"Lagipula anak-anak kelas tiga takkan berdiam diri saja. Dan juga, Hikari!"
Panggilan Suga di akhir membuat gadis yang awalnya sedang berceloteh dengan yang lain pun menoleh dan menatap seniornya bingung yang saat ini tengah menatap wajah manis Hikari sembari berkacak pinggang dengan salah satu tangannya, membuat sosok sang wakil kapten menatapnya sedikit menantang.
Tak lupa tatapan penuh arti serta senyuman yang terpampang diwajah lembut dari sosok mama bagi Karasuno itu padanya.
"Aku dan anak kelas tiga yang lain takkan kalah darimu, gadis kecil!" lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Karasuno's Girl on Boy Team of Volleyball [✔]
FanficBook 1 - [Haikyuu x Original Character] Jadi satu-satunya anggota putri di tim voli putra SMA Karasuno? Itu tidak jadi masalah bagi Udai Hikari. Semuanya seakan tak percaya jika kehadirannya di Karasuno jadi pemicu baru bagi anak-anak di tim putra...