104

1.4K 212 12
                                    

Esoknya, ketika semuanya sudah berkumpul lagi di aula gym untuk melanjutkan kembali latihan mereka, Hikari tak sengaja melihat Tsukishima mendekati sang pelatih dan meminta saran kepadanya.

"Apa ada cara untuk menghentikan smash lawan saat mereka jauh lebih tinggi dan kuat dariku?"

Ucapan permintaan atas saran sekaligus masukan itu membuat sang pelatih benar-benar tercengang saat ini, Hikari yang baru saja berniat ingin menyervis bola pun mengurungkan niatnya sesaat lalu terkekeh melihat ekspresi sang pelatih yang tak bisa di ungkapkan dengan kata-kata namun sangat mudah untuk dimengerti jika diperhatikan secara langsung.

Kemudian terpampanglah wajah bahagia nan haru dari sang pelatih yang membuat si blonde itu menatapnya bingung. Dan akhirnya beliau menjelaskan apa yang diperlukan oleh Tsukishima.

Sampai akhirnya si kecil itu hampir saja kena bola nyasar jika tidak segera menghindar dengan gesit ditambah Nishinoya langsung menerima bola yang diservis itu dengan sempurna.

Kontan saja Hikari langsung menjelit ke arah Kageyama dengan tampang galak.

"Kageyama sialan! Kau sengaja mengarahkan bola yang kau spike ke arahku, hah?!" pekiknya.

"Salah sendiri kenapa kau berdiri melamun disana!" sergahnya tak kalah galak.

"Kau picek, hah?! Jelas-jelas aku diam disini dari beberapa kali sebelum kau nge spike bola yang terakhir ini, jangan limpahkan kesalahanmu padaku! Jelas sekali kalau kau sengaja!" protes Hikari yang tetap tidak mau mengalah.

Dan akhirnya keributan itu terus berlanjut tanpa henti sampai akhirnya Daichi menengahi keduanya, Kageyama auto pucat, Hikari juga langsung bungkam sembari menelan salivanya sembari membuang pandangannya ke arah lain karena tak mau jadi kena imbas dari amarah sang kapten setelah keributan keduanya barusan ini.

Disisi lain, entah kenapa perasaannya jadi tidak enak sama sekali saat ini. Seperti ada sesuatu yang mendadak mengganggunya begitu saja entah kenapa, perasaannya sedikit gelisah sehingga dia sempat terdiam beberapa detik ditengah kegiatannya sebelum akhirnya dia kembali bertingkah seperti biasanya tanpa membuat yang lain curiga.

Tanpa disadari, Nishinoya menyadari hal itu. Hanya saja sang Libero tak ingin mempertanyakan apa yang sedang mengganggu pikiran gadis kesayangannya sampai dia terdiam sebentar barusan ini.

Sampai akhirnya Hikari kembali terdiam dan kembali memikirkan apa yang mengganggunya saat ini, sampai dia akhirnya menyadari sesuatu apa yang membuat hatinya gelisah sejak beberapa saat yang lalu barusan ini.

Ia kemudian melangkah mendekati sang pelatih, membuat beliau menatapnya penasaran.

"Ada apa, Ojou-chan? Ada yang mengganggumu?" tanyanya.

Hikari mengangguk.

"Pelatih, aku baru ingat, kalau tidak salah ada anak lulusan dari klub voli putra SMP Minamisan ada yang masuk ke Aoba Johsai juga kan? Anak kelas dua, kalau tidak salah namanya Kyoutani Rentarou. Dia termasuk anak yang bermasalah dari SMP dulu dengan sifatnya yang benar-benar tak bisa di kontrol dengan baik, jadi dia termasuk tipikal yang mudah sekali terpengaruh bahkan tersulut emosinya melebihi Kageyama bahkan Tanaka-san sekalipun. Aku yakin Ukai-san tidak asing sama namanya apalagi dia tergolong terkenal ketika SMP kemarin. Dan kurasa dia juga masuk ke Seijoh, hanya saja dia tidak terlihat dimulai dari ketika latih tanding pertama dulu sampai Inter-High kemarin mungkin karena di skors mengingat sifatnya yang demikian. Aku juga tidak tau sih kenapa dia tidak kelihatan sama sekali." terang Hikari.

Kebetulan saat ini hanya keduanya yang terlibat perdiskusian ini tanpa didengar oleh anak-anak lelaki yang masih sibuk latihan dilapangan. Anak-anak memang tidak mendengar apa yang keduanya bicarakan, namun melihat ekspresi serius dari Hikari serta sang pelatih, membuat mereka tak berani mengganggu keduanya mengingat mereka lah otak utama Karasuno.

Karasuno's Girl on Boy Team of Volleyball [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang