143

990 170 26
                                    

Melihat skor yang makin menjauh ditambah semua mengatur jika mereka harus menyudutkan Ushijima untuk melakukan spike ke arah Nishinoya terus-terusan saat ini, Saeko menatap cemas ke arah lapangan.

Begitupun yang lain.

"Jika Yuu dan Hikari-chan tidak bisa menerimanya, dia takkan bisa dihentikan. Dan apa yang akan Hikari-chan lakukan setelah ini jika mereka masih tidak bisa mengatasinya?" ujar sang kakak dari Tanaka dengan cemas.

"Mungkin karena perputaran bolanya."

Ucapan Akiteru membuat Saeko dan Yachi menoleh ke arah kakak dari Tsukishima itu.

"Maksudnya?"

"Para pemukul bertangan kidal putaran bolanya akan berbeda dibanding pemukul tangan kanan. Voli adalah olahraga dimana kau tak boleh memegang bolanya, dan ruang untuk menerima bolanya sangatlah sempit. Jadi disaat kau menerima bolanya, jika ruang menyentuhnya berbeda sedikit saja, maka akan menyebabkan penyimpangan yang besar." jelas Akiteru.

Hikari yang mulai masuk kedalam mode berpikirnya pun mulai mencari celah apa yang tidak dia serta timnya ketahui saat ini, jika dia cepat menemukan celahnya, kemungkinan besar dia bisa segera memberitahu Nishinoya secepat mungkin dan nantinya siapa tau sang Libero bisa langsung mengatasinya begitu saja.

Ketika sedetik setelah Goshiki melempar bolanya ke udara untuk melakukan jump serve, Hikari berhasil menyadarinya.

Ruang serta timing buat menerima bolanya harus pas sesuai titik yang dibidik! Batinnya.

Hikari bergerak dan berhasil menjaga bola yang di servis Goshiki setelah dia menemukan celah yang pas agar Nishinoya dan dirinya bisa mengatasi spike Ushijima setelah ini.

"Ah, gawat! Maafkan aku!" ucap Hikari karena bola justru chance ball ke area lawan.

Ketika bloker melompat, Tsukishima kini menyadari sedikit kebodohannya.

Sial, timming-nya terlalu cepat. Batin si blonde.

Hikari yang langsung segera berdiri ketika Shiratorizawa menerima dan menyambungkan bola pun langsung mengikis jarak dengan Nishinoya namun tak terlalu dekat.

Tapi sedetik sebelum dia angkat bicara, bola kembali membobol pertahanan Karasuno dan bola yang di spike pun melambung cukup tinggi ke area tribun penonton setelah mendarat dengan mulus ke area lapangan Tim Burung Gagak ini.

Meskipun menggunakan pertahanan penuh, menyesuaikan waktunya saja bukanlah perkara mudah. Batin Tsukishima.

"Yuu-san. Aku menyadarinya." ujar Hikari sembari mendekati seniornya itu.

"Hah? Apa itu, Hikari-chan?" sahutnya penasaran.

"Timming dan ruang. Meleset sedikit saja ketika menerima bola pada titik yang di bidik, penyimpangan yang akan terbentuk selanjutnya justru besar. Selanjutnya, atur denganmu."

Mendengar itu, Nishinoya mengangguk paham.

"Aku mengerti. Terima kasih, Hikari-chan." ucap Nishinoya, berterima kasih sekaligus tersenyum bangga pada gadis yang ia taksir itu.

Hikari tersenyum balik.

"Sudah tugasku." jawabnya singkat.

Bahkan, tim yang kini sudah tertinggal 8 skor di set pertama memang membuat semuanya justru tidak berkutik saat ini, termasuk Hikari yang kini bisa dibilang sudah menjadi pemain handal bagi tim ini biarpun dia seorang gadis kecil yang belum genap 14 tahun.

Sehebat apapun dia, dia tetap membutuhkan bantuan semuanya karena semakin kuat tim yang ia dan tim nya lawan, melawan mereka seorang diri walaupun dia sudah ahli pun bukanlah suatu hal yang mudah untuk di lakukan olehnya saat ini.

Karasuno's Girl on Boy Team of Volleyball [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang