Skor sudah 23 dan jika Karasuno berhasil mencetak satu angka lagi, maka tim akan set point di set kedua ini.
Hikari yang tak melakukan rotasi ke bangku cadangan sejak set kedua dimulai kini menarik dan memundurkan bagian depan seragamnya beberapa kali agar menciptakan desiran angin untuk mengurangi hawa panas di tubuhnya karena dia benar-benar tak melakukan rotasi ke bangku cadangan seperti Hinata, Tsukishima dan Nishinoya di lapangan.
Keringat yang mengucur sejak tadi juga membuat tubuhnya merasa lengket bukan main sekarang, tapi dia tak masalah sih.
Semuanya melihat bagaimana Hikari yang mulai kelelahan karena baru kali ini dia terlibat satu set penuh di pertandingan resmi, beda dengan latih tanding dengan Nekoma waktu itu.
Hikari sebenarnya tak terlalu mempermasalahkan jika dia harus kelelahan, karena keinginannya saat ini adalah satu.
Tingkat Nasional!
Dia sudah pernah mengatakan pada semuanya kalau dia akan bertanggung jawab penuh akan hal-hal yang bisa dia lakukan dan Hikari tak akan menyerah begitu saja hanya karena satu hal.
Dia punya banyak mimpi yang ingin dirinya raih, dan salah satu mimpinya adalah mewujudkan tim ini untuk bisa menang sampai ke tingkat Nasional bersama kelas tiga saat ini sebelum mereka lulus nanti.
Karena besar harapan Daichi, Suga dan juga Asahi, begitupun Kiyoko untuk bisa ke Nasional.
Karena selama mereka berempat bersekolah di Karasuno, sekalipun mereka belum pernah menapakkan kaki maupun diri mereka sendiri ke tingkat Nasional, baik itu di Inter-High, maupun Spring High.
Itulah kenapa Hikari tak mau menyerah begitu saja, dia yang memulai, dia yang harus mengakhiri apabila waktunya untuk bermain voli sudah usai dibeberapa tahun yang akan datang tentunya.
Dia yang memastikan kapan dirinya akan berhenti bermain voli.
Jadi Hikari tak ingin berhenti bermain bahkan menyemangati semuanya.
"Hinata, sekali lagi!" oceh Tanaka pada Hinata.
Namun ketika Hinata sudah memukul bola, justru area bidikannya berhasil dijaga Terushima, Hikari mendecih karena Hinata tak berhasil mencetak angka kali ini sehingga dia kemungkinan besar harus mengambil langkah atau Johzenji akan ikut mencetak skor yang memasuki angka 20.
Ditambah jarak penjagaan bolanya juga tergolong dekat dari net biarpun tidak terlalu.
Bola dispike ke arah Tanaka namun si botak itu tidak berhasil menjaga bola dengan sempurna, ditambah Hikari yang juga ikut berusaha memblokir bola juga tak sempat lari ke belakang untuk ikut menyambut bola yang tidak berhasil diterima dengan sempurna oleh seniornya itu.
Ia menghela nafas.
Johzenji sudah masuk skor 20. Ini tidak bisa dibiarkan terlalu lama atau ritme tim akan kacau. Batin Hikari.
"Jadi gaya bermain mereka itu menyentuh bola ke arah yang tak bisa di jangkau, sebelum kita bisa memukul bolanya. Benarkan, Udai?" ucap Daichi yang diakhiri dengan pertanyaan kepada Hikari.
Gadis itu menoleh lalu mengangguk, membenarkan.
"Itu benar Daichi-san, kita harus benar-benar bisa menjaga bola dengan benar jika mereka melakukan perlawanan balik atau mereka akan mengejar ketertinggalan angka." balas Hikari.
Sang kapten mengangguk paham, sedangkan Hinata kini jadi kesal sendiri dengan tanda pertigaan imajiner yang muncul disaat bersamaan.
"Selanjutnya aku pasti menang!" oceh si bocah jeruk gemas dan sebal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Karasuno's Girl on Boy Team of Volleyball [✔]
FanficBook 1 - [Haikyuu x Original Character] Jadi satu-satunya anggota putri di tim voli putra SMA Karasuno? Itu tidak jadi masalah bagi Udai Hikari. Semuanya seakan tak percaya jika kehadirannya di Karasuno jadi pemicu baru bagi anak-anak di tim putra...