"Woah! Seriusan masih 14 tahun!? Muda sekali!" ujar si senior berambut abu-abu, masih tak menyangka.
"Umm, sebenarnya aku dulu cepat masuk SD, makanya usiaku masih terlalu muda untuk usia anak kelas 1 SMA pada umumnya. Sepertinya baru kali ini ya pada dengar anak 14 tahun sudah SMA." ujarnya sembari terkekeh.
"Benar-benar tak bisa dipercaya, terus badannya juga kecil sekali. Tinggimu berapa?"
Pertanyaan dari seorang senior berambut cokelat namun lumayan gelap itu membuat Hikari menoleh.
"Emm ... 149 cm."
Semuanya menoleh, Kageyama pun ikut-ikutan. Memasang muka kaget.
"Demi apa!?" pekik mereka.
Hikari menghela nafas lalu mengangguk, kemudian menoleh ke arah Kageyama dengan sebal.
"Sudah ku duga kau hanya menyimak beberapa perkenalanku tadi dan tidak menghiraukan tinggiku hanya karena tinggimu 180 cm, dasar galah sialan." ucapnya malas, tak ingin marah-marah.
Namun, semuanya juga seakan terhipnotis oleh suara serta tingkah laku Hikari, bahkan disaat beberapa kali ia tersenyum tadi mereka nyaris tidak fokus. Merasa diperhatikan, Hikari kembali menoleh lalu tersenyum lagi tanpa bicara, membuat mereka kembali terhipnotis.
"Astaga, anak 14 tahun ternyata sudah secantik ini biarpun kecil, lama-lama mati muda aku, gak kuat." ujar si rambut berwarna gelap sembari memegang dadanya ala drama.
"Sama, manis banget lagi ... Oi Daichi! Kau mau mati sekarang emangnya!?" lanjut si rambut abu-abu.
"Bukannya kau sendiri juga sama, Suga?" tanyanya balik.
Daichi-senpai sama Suga-senpai ya ... Batin Hikari.
"ADUH! INGAT KIYOKO-SAN! INGAT KIYOKO-SAAANN!!!!" pekik si kepala botak, membuat semuanya menoleh.
"Tanaka! Diam! Berisik banget!" tegur Daichi.
Tanaka-senpai ... Dan, Kiyoko-san? Manajer ya? Batin Hikari lagi sambil menebak.
Ditengah kehebohan kecil saat ini, Hinata kemudian menarik nafas dalam-dalam dan berteriak.
"SALAM!"
Semua pandangan kemudian menoleh ke arahnya dan terkejut, seakan tak menyadari kehadiran Hinata sejak tadi namun tidak dengan Kageyama dan Hikari yang sejak awal kehadirannya sudah bersama si bocah berambut oranye itu.
"Woaah! Si chibi dengan lompatan tinggi!" pekik Tanaka.
"Ah, maaf! Kamu kalau tidak salah ... Hinata Shoyo, kelas 1-1, asal SMP Yukigaoka. Pernah bertanding dengan SMP Kitagawa tahun lalu dan kami juga menonton pertandingan kalian berdua waktu itu. Sekelas sama Udai dan asal SMP kalian sama ya ternyata, pernah satu kelas waktu SMP?" tanya Suga.
Keduanya menggeleng.
"Hinata baru kenal aku barusan, dia dikelas gak pernah merhatiin absensi orang lain dan otaknya penuh soal voli doang karena raut wajahnya mudah kebaca, dan selama SMP kita gak pernah sekelas sama sekali tapi dia aktif di klub voli sedangkan aku aktif di bidang akademik." jelas Hikari sambil menggelengkan kepala.
Semuanya mengangguk-angguk, Hinata pun menatap Hikari dengan sebal karena bisa menebak kelakuannya dengan mudah sedangkan Hikari hanya nyengir-nyengir sebal juga, kemudian mereka pun memperkenalkan diri setelah mereka berbincang-bincang ditambah ketiga senior yang ada dihadapan mereka juga lumayan banyak memuji bagaimana cara Hinata bertanding tahun lalu ketika melawan tim Kageyama.
"Sawamura Daichi, 18 tahun, kelas 3-4. Posisi di tim sebagai kapten & opposite hitter. Salam kenal." ujar Daichi.
"Sugawara Koushi, 18 tahun, kelas 3-4, wakil kapten sekaligus setter. Salam kenal." ujar Suga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Karasuno's Girl on Boy Team of Volleyball [✔]
أدب الهواةBook 1 - [Haikyuu x Original Character] Jadi satu-satunya anggota putri di tim voli putra SMA Karasuno? Itu tidak jadi masalah bagi Udai Hikari. Semuanya seakan tak percaya jika kehadirannya di Karasuno jadi pemicu baru bagi anak-anak di tim putra...