90

2K 247 13
                                    

Matahari pagi menjelang, kini mereka melawan Fukurodani dan Hinata serta Daichi gagal menjaga pukulan cross dari Bokuto. Hikari yang berada di bangku cadangan tau apa yang harus dilakukan untuk menjaga pukulan itu selain pukulan lurus miliknya, hanya saja dia harus menjelaskan ini sekarang, tapi rasanya tidak mungkin untuk meminta time out.

Tak lama kemudian, Takeda-sensei meminta time out setelah Pelatih Ukai memanggilnya dan anak-anak kini berkumpul didepan sang pelatih.

"Kalau kaluan tak bisa menghentikan spike dari si nomor 4 itu, setidaknya cobalah untuk menyentuhnya." jelas beliau.

"Baik!"

"Udai, kau ada arahan?" tanya Pelatih Ukai pada Hikari.

"Emm, aku sudah ada bayangan untuk kita biar bisa menjaga spike cross dari Bokuto-san. Pertama, kalian harus memastikan dengan cepat arah pandangannya ketika bloker sudah berada di udara ketika akan menjaga Bokuto-san, jika dia menatap lurus, berarti dia akan melakukan spike straight jadi kalian harus tetap memperketat penjagaan mode rapat ketika meloncat dari posisi awal kalian sudah berancang-ancang, jika dia mulai menggerakkan matanya dan membidik ke arah kanan mengingat dia sendiri juga Wing Spiker sebelah kiri, terutama barisan depan area kiri kita pasti penjagaannya tak ketat, kalian harus segera mengejar bola itu sesaat dia akan memukulnya sembari memiringkan tubuh atas kalian, seperti ini." jelasnya sembari mengangkat kedua tangan tinggi-tinggi dan bergerak memiringkan tubuh atasnya seperti maksud dari ucapannya tanpa melepas botol minuman ditangan yang sudah diberikan padanya sejak peluit time out berbunyi.

"Usahakan cari timing yang tepat agar bolanya berhasil terblokir. Sejauh ini itu yang berhasil kuketahui. Dan jika kalian belum bisa melakukan apa yang aku jelaskan barusan ini, kalian boleh mencoba usulan dari Ukai-san. Yang penting nanti kita bisa mengubah keadaan jika berhasil mencetak skor setelahnya." ucap Hikari, mengakhiri penjelasannya.

Semuanya mengangguk paham apa yang dijelaskan olehnya, lalu kini Hikari meminum airnya setelah memberi penjelasan itu.

"Begitu ya, jadi meskipun mereka tidak bisa menghentikannya, kalau mereka bisa menyentuh bolanya, itu akan mengurangi momentumnya ya?" tanya Yachi pada Kiyoko setelah mendengar omongan dari Pelatih Ukai dan juga Hikari.

"Benar. Biasanya ada dua cara dalam bloking. Ada soft block yang digunakan untuk membuat bola lebih mudah diterima, dan kill block yang digunakan untuk menahan bola. Hikari-chan sudah menguasai kedua blok itu sejak hari pertama dia bergabung." terang Kiyoko.

"Kill, maksudmu membunuh?" tanya Yachi polos.

"Ya." balas Kiyoko sembari tersenyum iseng sehingga Yachi jadi kaget sendiri, dasar, dia malah mengerjai juniornya itu.

"Mana ada begitu artinya dalam voli, Hitoka. Dan Kiyoko-san, hentikan mengerjai Hitoka." sahut Hikari setelah selesai minum.

"Lalu apaan dong?"

"Kau kira ini pelajaran Bahasa Inggris sampai kau mengartikannya begitu?" ucapnya masam.

"Kill block itu artinya kau menahan bola dengan memajukan sedikit kedua tanganmu ke depan begitupun tubuh bagian atasmu juga condong sedikit, hal itu memudahkanmu dalam mencetak bola secara langsung setelah berhasil memblokir bola yang di spike secara sempurna saat kau berhasil melakukannya. Sedangkan soft block itu sendiri juga biasanya menciptakan one touch dimana aku sering melakukan blokir versi itu biar yang lain bisa menerima bolanya di baris pertahanan belakang." jelas Hikari.

"Ohh, begitu toh." sahutnya.

"Kita tidak perlu menghentikannya?" tanya Tsukishima, membuat semuanya menoleh.

Karasuno's Girl on Boy Team of Volleyball [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang