Hikari kini mengekori dan menemani Hinata yang ternyata memilih untuk ke dekat ruang klub di jam istirahat berikutnya, keduanya kesana setelah mereka makan bekal dimana Hinata kini kembali memikirkan semua yang terjadi kemarin sembari memainkan bola voli tak jauh dari lorong menuju ruang klub. Gadis itu bersender pada dinding pembatas dalam diam tanpa berkata apapun kecuali suara bola voli yang dihasilkan oleh Hinata.
Hinata berdecak kesal, Hikari menyadarinya namun tetap tenang. Dia juga merasakan hal yang sama namun tak bisa mengutarakannya dengan benar karena dia tak mau kelihatan lemah. Semuanya kini banyak berdiam karena jadwal latihan pagi dan sepulang sekolah ditiadakan untuk hari ini oleh Pelatih Ukai, karena beliau tau semuanya harus menenangkan diri setelah kejadian kekalahan kemarin.
Hikari bersyukur beliau melakukan hal itu karena dia juga terpukul dalam diam dan tenangnya.
Disisi lain, Kageyama yang berada di mesin minuman yang khusus untuk diarea ruang klub kegiatan sekolah pun juga merasakan hal yang sama sembari membeli minuman. Ketika ia melangkah, pandangannya menoleh ke arah Hinata yang termangu menatap bola voli yang berada ditangannya, dan disampingnya berdiri Hikari yang bertengger di tiang penyangga atap lorong menuju ruang klub.
Tetap hening tanpa suara, Kageyama yang tak ingin mengganggu pun memutuskan untuk memutar arah jalannya dan meninggalkan keduanya yang masih termangu ditempat.
"Shoyo, kembali ke kelas yuk?" ajak Hikari dengan suara yang masih sedikit serak namun tidak separah kemarin dan tadi pagi.
Hinata yang tersadar dengan teguran itu akhirnya menatap gadis itu lalu mengangguk, kemudian menaruh bola voli ke ruang peralatan di ruang gym dan menggamit sebentar tangan kecil Hikari menuju kelas, ia melepas gandengan tangannya pada tangan kecil dan halus itu tepat dipertigaan lorong menuju kelas agar orang-orang tak salah sangka.
Ketika melewati kelas 1-4, Hikari tak sengaja menoleh dan mendapati Yamaguchi juga terduduk menunduk di bangkunya yang tak jauh dari pintu kelas, gadis itu hanya bisa menatap sesaat wajah Yamaguchi sebelum akhirnya melanjutkan langkahnya menyusul Hinata.
Dan Tsukishima ternyata menyadari kehadirannya didepan pintu tadi ketika sosok jangkung itu berjalan dari kantin, dan Hikari yang menyadari sosok Tsukishima pun melambaikan tangan sesaat sebelum meninggalkan depan ruang kelasnya tepat sesaat sebelum sosok jangkung itu tiba diambang pintu dan menegurnya. Tsukishima menyempatkan diri mengangkat tangan dengan maksud menyapa balik dan Hikari sadar akan sapaan jarak jauh itu.
Tsukishima bisa melihat ekspresi campur aduk Hikati diwajahnya yang tak bisa dijelaskan dengan kata-kata dengan suara lembutnya karena gadis itu seakan membisu sejak kemarin, ia menatap kembali ke luar jendela setelah duduk di bangkunya. Di otak benaknya kini terbesit kembali bayangan wajah Hikari yang tak pernah seperti biasanya untuk pertama kalinya setelah dua bulan ia mengenal sosok anggun berparas cantik dan tomboy itu.
Tangan yang menopang dagunya tergenggam secara perlahan dan dahinya mengkerut sedikit. Menampakkan wajah sedikit kesal dan tenang disana.
Sial ... Aku benar-benar tidak menyukai wajah murung dan sedih itu. Energi positif darinya benar-benar menghilang dalam hitungan detik sejak pertandingan kemarin usai dan berpengaruh besar sampai hari ini. Senyuman dan tawanya ... Sirna. Masih belum kembali juga, mau setenang apapun dia sejak kemarin. Sial! Kenapa ini harus terjadi padamu, Hikari! Batin Tsukishima tanpa melepaskan pandangannya dari luar jendela dan langit biru saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Karasuno's Girl on Boy Team of Volleyball [✔]
FanfictionBook 1 - [Haikyuu x Original Character] Jadi satu-satunya anggota putri di tim voli putra SMA Karasuno? Itu tidak jadi masalah bagi Udai Hikari. Semuanya seakan tak percaya jika kehadirannya di Karasuno jadi pemicu baru bagi anak-anak di tim putra...