Keesokan harinya, tanggal 11 Agustus, Kejuaraan Bola Voli SMA Nasional Jepang, atau dikenal sebagai Kejuaraan Musim Semi SMA, babak penyisihan pertama yaitu penyisihan prefektur Miyagi dimulai hari ini.
Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba tanpa bisa dicegah.
Kini Hikari sudah siap untuk berangkat karena dia harus berkumpul di sekolah lebih dulu, disaat ia baru saja berdiri setelah mengenakan sepatunya, ia menoleh ke arah sang kakak yang baru saja mengetuk pundaknya beberapa kali.
Lelaki itu merapikan surai hitam pendek sang adik yang baru saja ia potong dihari yang sama setelah ia kembali pulang dari kamp musim panas kemarin, lalu kedua tangannya terurai dan memeluk tubuh kecil gadis itu.
"Harapan Kakak sama kayak Turnamen Inter-High kemarin. Kakak juga yakin kamu makin kuat sekarang, Dek. Jadi jangan ragu buat melakukan semuanya dengan serangan penuh kalau kamu ketemu tim-tim yang hebat, jangan tahan diri kamu buat keluarin bakat kamu sebanyak 100% bahkan sampai 120% itu. Kamu nggak mau nyesal, kan?" tanya sang kakak di akhir yang langsung di angguki oleh sang adik yang sedang membalas pelukannya saat ini.
"Tentu saja aku gak mau nyesal. Ya udah Kak, aku pamit ya. Kasih tau Papa sama Mama jangan lupa."
Sang kakak tersenyum.
"Pasti."
Sang adik kemudian langsung berangkat tanpa menunggu lebih lama lagi menuju sekolah, dan setibanya disekolah pun anak-anak satu tim langsung berangkat ke gedung olahraga yang menjadi tempat pelaksanaan babak penyisihan.
Kini mereka juga sudah mengambil tempat untuk menunggu giliran dan sedang duduk santai biarpun beberapa anggota sedang berdiri termasuk Hikari yang kini sedang ikut Suga serta Hinata mengintip ke arah lapangan untuk menonton tim yang mulai bertanding lebih dulu.
Sampai akhirnya Hikari mendengar ada anak-anak sekolah lain yang kembali membicarakan tim mereka. Dan dia tau anak-anak lelaki yang lain juga menguping ocehan anak-anak yang tak mereka kenal itu.
Ya biarpun mungkin cuma dia sendiri yang menguping sih.
"Itu loh, SMA Karasuno."
"Karasuno?"
"Mereka bermain full set melawan Aoba Johsai di babak penyisihan Inter-High dan hampir mengalahkan mereka."
"Wah, yang benar?"
"Ku dengar, si Raja Lapangan dari Kitagawa Daiichi masuk ke tim mereka. Dan Nishinoya dari SMP Chidoriyama juga masuk ke tim mereka."
"Orang yang disebut-sebut Libero terbaik saat kita masih SMP?"
"Iya, tapi selain Libero, ada dua orang lagi yang selalu bisa menerima servis Oikawa, kalau tidak salah kapten mereka serta salah satu anggota nya."
"Woah, seriusan? Tapi anggota Karasuno kelihatan tidak tinggi-tinggi, kan?"
"Aku yakin yang paling tinggi hampir sekitar 190 cm dan yang paling kecil tidak sampai 150 cm, meskipun aku lihat dia tak banyak berkontribusi saat babak penyisihan Inter-High yang paling tinggi itu. Asal kau tau, dua pemain kiri mereka sangat menakutkan selain pemain putri yang dirumorkan itu. Mereka terlihat seperti power spiker."
"Dan katanya juga ada informasi lain kalau pemain paling kecil Karasuno itu pemeran ganda karena dia pakai ban lengan khusus."
"Benar, dan yang paling penting manajer mereka sangat manis selain si pemain putri yang sudah menyebar luas soal rumornya itu. Katanya pemain putri itu juga cantik banget walaupun dia tomboy!"
"Mereka bukan manis lagi, tapi cantik sempurna!"
"Dan satu lagi, itu pasti mereka berdua. Si cebol serta pemain satunya lagi yang berposisi sebagai Middle Blocker dan yang bersurai oranye itu sering sekali memukul umpan cepat, sedangkan pemain yang bersurai hitam disampingnya itu yang memiliki badan paling kecil, katanya pemain itu merupakan anggota putri yang memenuhi syarat sebagai pemain di tim putra, yang barusan kita bicarakan soal rumornya. Dia bahkan bisa mengimbangi permainan tim putra dengan sempurna baik dari segi pertahanan, bloking dan juga spike, termasuk receive sekalipun ditengah anggota timnya yang tergolong tinggi-tinggi. Pemain nomor 10 dan nomor 13 Karasuno!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Karasuno's Girl on Boy Team of Volleyball [✔]
FanfictionBook 1 - [Haikyuu x Original Character] Jadi satu-satunya anggota putri di tim voli putra SMA Karasuno? Itu tidak jadi masalah bagi Udai Hikari. Semuanya seakan tak percaya jika kehadirannya di Karasuno jadi pemicu baru bagi anak-anak di tim putra...