71

2.1K 327 12
                                    

"Hikari-chan, mau pulang bareng denganku dan Hitoka-chan?" tanya sang manajer sebelum ia beranjak ke pintu ruang gym, gadis itu menoleh sembari tersenyum sembari menggeleng.

"Seperti biasa, Kiyoko-san. Aku bareng yang lain, Kiyoko-san bisa duluan bareng Hitoka jika mau pulang duluan. Aku bantu yang lain beres-beres ruang gym dulu." balas Hikari.

Kiyoko mengangguk.

"Baiklah, kalian, titip Hikari-chan seperti biasa ya." sahut sang manajer.

"Baik!"

"Sampai jumpa besok, Kiyoko-san! Hitoka, sampai jumpa besok! Hati-hati dijalan pulang bareng Kiyoko-san ya!" pekik Hikari yang kini sedang memungut bola.

"Eh? Kau tidak ikut pulang bareng?"

"Tidak, aku bantu yang lain dulu beres-beres."

"Baiklah kalau begitu. Dadah, Hikari-chan!"

"Matta na!"

Semuanya kini bergerak, bahkan Hinata dan Kageyama malah main lari serbu sambil memegang ganggang sapu pel, membuat Hikari langsung meneriaki mereka.

"Ini bukan ajang perlombaan jadi beres-beres yang benar, dasar bodoh!" omelnya.

Disisi lain, Hitoka yang sedang menunggu Kiyoko berganti baju didekat pintu ruang gym pun tak sengaja menguping pembicaraan Takeda-sensei dan juga Pelatih Ukai, bahkan dalam diamnya ternyata Hikari juga demikian.

"Ada apa, Sensei? Kau terlihat serius begitu." tanya Pelatih Ukai penasaran sembari mendekati beliau.

"Oh, tidak ... Sebenarnya, bus yang kita pesan untuk pergi latih tanding di Tokyo sudah dipesan oleh tim lain, jadi kita tak bisa menggunakannya." terang beliau.

"Eh? Tak bisa digunakan?" tanya Hikari mendadak, ia langsung menutup mulutnya karena tak sengaja menguping, Takeda-sensei dan Pelatih Ukai yang mendengar itu pun langsung memanggil Hikari, mengkode agar gadis itu mendekati keduanya dan berbaur dengan obrolan mereka saat ini dikala yang lain masih sibuk berberes sebelum ganti baju.

"Iya. Dan diluar dugaanku juga ternyata memerlukan biaya yang jauh lebih banyak, jadi aku sedang mencari solusinya. Udai-chan, apa kau punya solusi lain?" tanyanya pada Hikari, gadis itu mengerjapkan matanya sejenak sembari berfikir.

"Mungkin aku bisa membantu sekitar seperempat hingga setengah dari dananya jika aku tau berapa total dana yang dibutuhkan. Aku punya tabungan yang ku atur sendiri keuangannya tanpa diatur bahkan disentuh sedikit pun oleh kedua orang tuaku sejak awal aku punya tabungan serta buka rekening bank, dan aku juga kerja sampingan kok secara online sejak masih SMP dulu, jadi selama beberapa tahun ini tabunganku sudah terkumpul banyak dan aku sedikit tak tau ingin menggunakannya untuk apa buat sekarang karena masih kelas satu, karena keperluanku untuk bekerja sudah terpenuhi untuk beberapa waktu ke depan ditengah kesibukan sekolah. Mungkin itu bisa meringankan biayanya, Takeda-sensei." tawar Hikari, membuat kedua orang tua didepannya terkejut kaget.

"Ka— kau kerja sampingan ditengah kesibukan sekolah? Demi apa?" tanya Pelatih Ukai tak percaya, dan gadis itu mengangguk polos, membenarkan.

"Benar." sahutnya.

"Sungguh tak bisa dipercaya ... Baiklah, nanti akan kuberikan rincian dana dan totalnya berapa, kabari aku jika kau sudah tau total dana yang ingin kau salurkan. Terima kasih banyak, Udai-chan! Itu sangat membantu! Dan kita akan menangkal sisanya lagi setelah kau memberitahu." sambung Takeda-sensei.

Hikari tersenyum.

"Itu sudah tugasku jadi aku senang bisa membantu, lagian kerjaanku gajinya sebulan juga lumayan, sedangkan aku jarang jajan. Bahkan untuk hobiku saja mungkin cuma sedikit dari total gaji yang terpakai, tapi pendapatan atas hasilnya malah beberapa kali lipat." ujar Hikari.

Karasuno's Girl on Boy Team of Volleyball [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang