67

2K 334 26
                                    

Keesokan harinya, Hikari yang berjalan bersama Hinata menemukan keberadaan Kiyoko yang  sedang berbicara dengan dua anak kelas satu yang tidak sekelas dengan mereka, kemudian keduanya memanggil Kiyoko.

"Shimizu-senpai!"

"Kiyoko-san!"

Panggilan kedua juniornya itu membuatnya menoleh dan mendapati keduanya mendekatinya sembari membawa kertas formulir ditangan mereka masing-masing.

"Aku dan Hikari berhasil menemukan orang dari kelas lain yang belum ikut kegiatan klub manapun." ucap Hinata sembari memberi kertas formulir yang ia bawa berdua Hikari.

Kebetulan Hikari saat ini mengenakan seragam anak lelaki karena dia sedang ingin, kebetulan wali kelasnya serta guru-guru yang lain sudah memberi izin kepadanya untuk mengenakan seragam siswa sesekali dan jangan terlalu sering agar tak salah kira jika dia aslinya siswi, bukan siswa karena banyak sekali anak-anak yang harus diingat. Jadi yang tak terlalu memperhatikan soal Hikari ketika pertemuan dulu sebelum Inter-High pun menyangka dia anak lelaki sekarang akibat dia tak mengenakan seragam siswi.

Maklumlah, sifat tomboynya mendadak makin menggila. Orang tuanya dirumah senewen kenapa dia sampe pengen punya seragam siswa begini saking ngebetnya, baru dua bulan sekolah malah udah mulai banyak tingkah. Untung prestasi akademik dan masa depannya terjamin, coba kalau nggak.

Gak bakal sebebas ini dia mah. Tapi Hikari termasuk siswi yang mencolok sih dikalangan guru, wajah manisnya terlihat jelas kalau orang-orang sudah hafal. Jadi tetap bisa membedakannya walau dia mengenakan seragam sekolah lelaki. Namun dia masih sadar diri jika dia seorang siswi. Disisi lain, banyak juga yang tak mengenalnya jadi dia tak akan dikenali jika mengenakan pakaian yang sering gonta ganti.

"Terima kasih banyak." balas Kiyoko sembari menerima lembaran tersebut.

"Ah ya, bukan apa-apa!" balas Hinata.

"Kami senang bisa membantumu untuk mencari anak kelas satu yang bisa jadi manajer juga. Jadi tidak masalah, Kiyoko-san." sambung Hikari.

Sang senior kemudian tersenyum kearah keduanya sembari terkekeh pelan, Hikari pun membalas senyumannya dan mereka sama-sama tersenyum manis saat ini, membuat Hinata pangling bukan main dan menatap mereka bergantian.

Mereka berdua tersenyum! Batinnya merona bahagia melihat kedua anggota perempuannya kini sedang tersenyum secara serentak. Kemudian ia menggelengkan kepala sejenak, menghentikan lamunan dan pikirannya barusan.

"A— anu, pasti sulit menjadi manajer sendirian, kan? Sama seperti Hikari yang sulit membagi waktunya juga selama kegiatan klub dan juga membantu semua tugas milik kakaknya yang dibagi dua dengannya. Sebagai anak kelas satu sekaligus rekan dan juga teman sekelas Hikari, aku sangat ingin membantu." ujar Hinata.

Kiyoko mengulas senyum sesaat, lalu angkat bicara.

"Kami anak kelas tiga akan keluar dari klub setelah kejuaraan berikutnya. Melihat kalian sudah tumbuh menjadi lebih kuat ditambah adanya Hikari-chan yang benar-benar supportif dengan bakat yang dia miliki selama bermain ditengah kalian sejak awal dia memutuskan untuk jadi pemain di tim putra, aku berpikir apakah yang akan terjadi ditahun-tahun yang akan datang. Aku harus bisa melakukan tugasku dengan baik." jelasnya.

"A— aku akan membantumu!" balas Hinata.

"Aku juga!" sambung Hikari.

"Terima kasih, tapi kau harus fokus belajar, jadi aku akan meminta tolong Hikari-chan jika dia senggang. Mengingat nilainya bagus dan dia juga tak sibuk jika tak mengerjakan pekerjaan kakaknya. Hikari-chan, aku bisa mengandalkanmu kan?" tanya Kiyoko setelah menolak lembut keinginan Hinata, membuatnya terkejut.

Karasuno's Girl on Boy Team of Volleyball [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang