72

2.2K 323 25
                                    

Yachi yang awalnya menatap ke arah rombongan Ouginishi dikarenakan pemain mereka yang tinggi-tinggi pun kemudian menoleh ke arah kanannya dan melihat raut wajah serta tatapan mata Hinata serta Hikari yang tak gentar dengan sosok didepan mereka berdua saat ini terutama Hikari.

Gadis itu sama sekali tak takut walaupun dia satu-satunya pemain putri aktif di tim putra dengan tinggi tubuh lebih kecil dari pada Hinata bahkan dirinya sekalipun walau hanya berbeda beberapa milimeter saja, bahkan Hinata juga tak terlihat takut sama seperti gadis yang kini sudah akrab dengannya sejak jam istirahat tadi.

"Hinata, mundur sedikit." tegur Suga.

"Oh, baik." balasnya.

"Kau terlalu bersemangat jadi tak sadar kalau kau terlalu maju, dasar bodoh." sindir Hikari.

"Diam kau, boncel dari pada yang boncel— aw!" pekik Hinata di akhir ketika Hikari menginjak kakinya.

"Jangan pancing bikin ribut disaat tim sekolah lain baru tiba disini ya. Kau benar-benar minta kena hajar olehku atau Daichi-san yang harus turun tangan buat memarahimu?" ancamnya.

Hal itu membuat Hinata langsung bergidik ngeri bukan main, Daichi langsung mengacungkan jempolnya sebentar karena peringatan Hikari memang bagus sekali menurutnya.

"Beri salam." kode Daichi.

"Mari bertanding!" ucap kedua tim sembari membungkuk bersama.

Hikari menegakkan tubuh dan mendapati para pemain dari Ouginishi menatapnya berbarengan, gadis itu menatap mereka bergantian, sedetik kemudian ia tersenyum dan mereka malah luluh dengan senyumannya, membuat Tanaka dan Nishinoya auto galak.

"Woi! Kelakuan kalian ya!" tegurnya.

"Karena mereka malah menatap genit ke arahmu, Hikari-chan!" oceh Noya.

"Ayolah, mereka hanya melihat biasa saja barusan dan aku menyapa mereka dengan senyum, apa salahnya sih?" tanya gadis itu heran.

"Tandanya senyumanmu tak boleh kau berikan pada mereka! Mereka mata keran— ADUH!" Tanaka terpekik disaat dia belum menyelesaikan ocehannya.

"Diam! Kalau kalian tidak diam juga aku serahkan nih bagian mengomelnya ke Daichi-san! Aku gak mau tanggung jawab ya kalau kalian kenapa-kenapa. Hmph!" balasnya bete setelah melempar bola tepat ke punggung si botak dengan kencang lalu melengang pergi dengan langkah kesal.

Semuanya tertawa, Tsukishima langsung menghampirinya berdua Yamaguchi dan mereka langsung menenangi gadis itu ketika dia menarik sedikit ujung seragam keduanya dengan wajah memerah karena bete. Ingin marah tapi tak mau membuang energinya jadi dia begitu. Namanya anak cewek belum 14 tahun cuy.

Wajar gak sih menurut kalian? Kalo menurut Author sih wajar ya.

"Lihat kelakuan kalian!" tegur Suga.

"Maafkan kami." cicit keduanya.

Disisi lain, pelatih dari Ouginishi yang kini berjalan bersama sang junior di area sekolah Karasuno menuju ruang gym mereka pun membicarakan keadaan Karasuno sekarang kepada juniornya yang merupakan penanggung jawab di kampusnya, dimana beliau mengatakan jika pemain tengah Karasuno ada dua orang anak kelas satu berbadan kecil yang memiliki kemampuan fisik yang sangat mengagumkan selain memiliki Nishinoya dan Kageyama didalam tim mereka.

Dengan nomor seragam 10 dan 13. Siapa lagi kalau bukan Hikari dan Hinata yang beliau maksud. Terutama sosok kecil Hikari sebagai satu-satunya pemain putri aktif disana ditambah fisiknya juga paling kecil sendiri disana. Kehadiran mereka berdua sangat mengubah alur pertandingan secara menakjubkan terutama sosok si Putri Karasuno yang sangat membantu Hinata didalam lapangan.

Karasuno's Girl on Boy Team of Volleyball [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang