"Berkumpul!"
Ucapan Daichi membuat seluruh anggota timnya berkumpul di hari kedua latih tanding hari ini didepan sang pelatih. Hikari yang baru saja merapikan rambut karena dia baru saja berlarian dari toilet pun langsung ngacir gesit kedekat kerumunan.
"Pertandingan pertama kita hari ini melawan Nekoma. Bagaimana pertandingan kita kemarin?" tanya Pelatih Ukai kepada Kiyoko.
"Secara keseluruhan ini adalah set ketiga kita menghadapi Nekoma. Kemarin kita bermain dua set melawan mereka, skornya kita kalah 17-25 dan 19-25. Dan sejak latih tanding sebelumnya pada kamp latihan pertama pun Hikari-chan juga sudah banyak memberi masukan apa saja yang harus dipertimbangkan selama kita berdiskusi, baik setelah latihan maupun ketika time out sampai pertandingan melawan Nekoma selesai, dan dia sudah menyampaikan banyak poin penting tentang permainan anggota kita seperti apa, apa saja yang harus dipertahankan dan apa saja yang harus dilakukan serta dirubah. Kebetulan juga pemikiranku sama persis seperti Hikari-chan." terang Kiyoko.
"Singkatnya, kita belum menang satu set pun. Tapi kalau kita tetap menang dan bisa mengeluarkan kemampuan terbaik, mereka akan menjadi lawan yang seimbang bagi kita. Udai, kau ada yang ingin disampaikan sekarang?" tanya beliau di akhir kepada Hikari.
Semuanya menoleh ke arah gadis itu, dia hanya tersenyum.
"Yah, kebanyakan sudah ku sampaikan sampai kemarin sih. Untuk sekarang tak ada yang ingin ku sampaikan lagi kecuali buat bungkam teman masa kecilku yang memang ngajak ribut dari kemarin. Dasar tuyul galah." cibirnya bete, membuat semuanya meringis.
Tsukishima yang berdiri tak jauh darinya langsung mengulurkan tangan dan mengelus surainya lembut sesaat. Berniat menenangkan tanpa berbicara dengan wajah datarnya itu.
"Tsukishima! Hentikan! Aku baru saja selesai rapikan rambutku dari toilet!" sergahnya kemudian.
"Habisnya kau jadi sensian mendadak dari semalam." balasnya polos.
"Kebetulan aja." balasnya tenang.
"Baiklah, karena Udai juga beberapa kali sering mengoreksi beberapa hal yang sama ditambah banyak dari kalian harus memperbaiki apa saja yang sudah ia sampaikan, jadi kini balik ke kalian lagi bisa mengatasinya atau tidak. Hinata dan Kageyama, ini adalah set perrama kalian melawan Nekoma, kan? Perlihatkan kemampuan kalian." sahut sang pelatih sembari bertanya kepada keduanya lalu memberi dukungan.
"Baik!" sahut keduanya.
"Hikari, kau mau coba kombinasi?" tanya Kageyama padanya, membuat gadis itu mencelos.
"Tolong ya Tuan Kageyama Tobio yang terhormat, aku sudah bilang jangan buka kartu as lain kalau belum waktunya. Jadi abaikan aku. Dan lakukan saja itu dengan Shoyo terlebih dahulu karena kalian itu sama kelakuannya. Lagi pula, apa yang kau terapkan pada Shoyo bisa kau terapkan padaku jadi tak usah pusing. Heran aku." sahut Hikari, membuat bocah setter itu langsung berniat menggapainya gemas namun langsung ditahan oleh Tsukishima dan Yamaguchi.
Peluit berbunyi, semuanya langsung berlari dan mengambil posisi masing-masing dimana Hikari berdiri disamping Nishinoya dipinggir garis lapangan seperti biasanya.
Keduanya berdiri dengan tenang, Hikari yang tak banyak tingkah seperti biasanya mendadak terkejut ketika Noya yang baru saja berdiri sembari berkacak pinggang ala gaya kerennya pun menggapai puncak kepalanya lalu mengelus lembut dengan sayang surai hitamnya, membuat gadis itu menoleh dan mendapati wajah teduh serta menenangkan Nishinoya sedang menatapnya saat ini.
"Yuu-san?" tanya Hikari.
"Ayo kita lakukan yang terbaik di pertahanan belakang dan garis depan, Hikari-chan." ajaknya, membuat gadis itu mengangguk sembari tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Karasuno's Girl on Boy Team of Volleyball [✔]
FanficBook 1 - [Haikyuu x Original Character] Jadi satu-satunya anggota putri di tim voli putra SMA Karasuno? Itu tidak jadi masalah bagi Udai Hikari. Semuanya seakan tak percaya jika kehadirannya di Karasuno jadi pemicu baru bagi anak-anak di tim putra...