102

1.3K 224 37
                                    

"Kiyoko-san, Hikari-chan, biar kami yang bawakan!"

Pekikkan penuh rasa semangat dari Tanaka dan Nishinoya membuat keduanya menoleh setelah mereka berganti pakaian dan juga beres-beres dari ruang ganti.

"Sudah hampir selesai. Ah, Hikari-chan, kau ikut yang lain saja ya, tak masalah." balas Kiyoko kepada keduanya, lalu menyuruh Hikari yang mengikuti anggota lain terlebih dahulu.

"Eh, apa tidak masalah, Kiyoko-san?" tanyanya penasaran, masih berniat ingin membantu namun sang manajer tetap terlihat bersikukuh untuk menyuruhnya ikut yang lain lebih dulu, dia menepuk kepala Hikari lembut lalu mengelus surai hitamnya.

"Hum, duluan saja. Kau juga sedang lelah." balasnya.

"Hei, ayo pergi. Udai, turuti saja permintaan Shimizu." sahut Daichi.

"Hum, baiklah." balas Hikari.

"Oh, aku akan memeriksanya jika ada sesuatu yang tertinggal, Hitoka-chan duluan saja dengan Hikari-chan." ucap sang senior.

"Baik! Ayo, Hikari-chan!" ajak Yachi kemudian sembari merangkul lengan Hikari.

"Hitoka, kenapa kau semangat sekali? Girang amat. Haha." ucap Hikari.

"Siapa yang tidak senang sih kalau sudah menang?!" hebohnya.

"Ya, ya. Terserah manajer saja."

Selama berjalan, Kageyama ternyata kembali berkutat soal penerimaan Hinata yang masih tak bisa bagus.

"Dasar, meskipun seranganmu sudah bagus, tapi penerimaanmu tetap saja jelek. Dan kau selalu bilang 'hogya', apaan itu?" tanya Kageyama di akhir.

"Kageyama, setidaknya Shoyo sudah berusaha." sahut Hikari.

"Hikari benar! Yang penting berhasil kena, kan?!" heboh Hinata merasa malu setelah membenarkan ucapan Hikari.

"Hogya!" oceh Noya bersemangat, mengulangi teriakan Hinata.

Bahkan Tanaka langsung menertawainya, membuat lelaki bersurai oranye itu makin malu, Hikari hanya bisa meringis masam.

"Oh ya, kalian sudah mengerjakan PR liburan musim panas, bukan?" tanya Ennoshita dengan tenangnya ditengah kerusuhan yang di buat oleh teman-temannya saat ini, membuat Tanaka dan Nishinoya langsung meneriaki teriakan Hinata tadi berbarengan dengan wajah pucat dan takut.

Biasalah, tim tukang benci pelajaran.

"Kau ingat kalau aku tak akan membantumu, bukan? Udai, kau bagaimana, apa ada kendala? Atau aman terkendali?" tanya Ennoshita kemudian pada Hikari setelah memberi peringatan pada kedua temannya.

"Aku udah kelar, kok. Jadi aman terkendali, Ennoshita-san." sahut Hikari polos sembari menyumpal mulutnya dengan permen lolipop rasa vanilla.

Udah manis, suka makanan yang manis-manis lagi.

"Ennoshita-san kuat sekali." ucap Yamaguchi setelah ia dan Tsukishima tersenyum kecil melihat keadaan yang lain barusan ini.

Hikari merogoh kembali saku celananya dan dia tak sengaja menemukan permen rasa stroberi dan melon dengan masing-masing dari dua rasa itu ada dua tangkai.

Kok banyak ya? Jangan bilang Kakak yang nyempilin ke saku celana pagi tadi pas aku belum pake seragam? Batin Hikari terbingung-bingung sembari menatap keempat permen itu.

"Hitoka, kau mau satu? Rasa apa?" tawarnya pada sang manajer dengan mulut yang masih tersempal permen, Yachi menoleh lalu menunjuk rasa melon.

"Aku minta yang melon satu, boleh?"

Karasuno's Girl on Boy Team of Volleyball [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang