Anak-anak kini sudah kembali ke lapangan, Hikari menarik nafas dalam-dalam dan langsung menghembuskannya cukup keras setelah ia berdiri bersama Tsukishima dan Kageyama didekat net yang langsung berhadapan langsung dengan Oikawa tentunya.
Oikawa yang melihat itu tersenyum sedikit meremehkan.
"Ada apa, Ojou-sama? Apa kau mulai ketakutan?" tanyanya, membuat Hikari kontan mendecih dan disaat yang sama tatapan kedua anggota anak kelas satu bertubuh tinggi yang berdiri didekat Hikari itu menatap nyalang ke arah Oikawa dengan tatapan galak.
Seakan ingin menerkam saat itu juga layaknya harimau.
"Takut dari mana nya, sih? Kau dan tim mu itu tak perlu kami takuti sama sekali, malah kami ingin cepat-cepat mengalahkan kalian biar bisa berhadapan langsung dengan Shiratorizawa di pertandingan berikutnya, lalu ke Nasional." sahutnya bete dan penuh dengan keyakinan.
"Oho, si Tuan Putri benar-benar lancang ya sekarang." balas Oikawa.
"Tolong ya, Raja Besar dengan otak penuh taktik sialanmu itu, aku berani lancang karena itulah yang akan terjadi. Dimana pertandingan ini akan jadi pertandingan terakhirmu di babak penyisihan prefektur. Jika ucapanku terbukti benar kalau kalian akan kalah, maka dari itu jangan berani kau menantangku lagi." balas Hikari sarkas.
"Dasar bocah kurang ajar. Ku pastikan kau akan ku bantai setelah ini, gadis sialan." ucap Oikawa sebal dengan tanda perempatan imajiner yang muncul di pelipisnya.
"Kau berani melakukan itu padanya, maka langkahi mayat kami dulu." ucap Tsukishima tajam.
Ucapannya membuat Oikawa kontan bergidik ngeri karena si blonde Karasuno itu sekaligus Kageyama benar-benar menatap ke arah Oikawa dengan galak. Bahkan Nishinoya yang ternyata menguping pun juga langsung memasang wajah kesalnya.
"Apa katamu? Kau berani mengatai gadisku bocah kurang ajar dan kau mau membantainya? Kau nyari mati?" ucap sang Libero galak, membuat Hikari langsung menghela nafas.
Begini kelakuan timnya kalau protektifnya udah kumat, nyari masalah melulu kagak kelar-kelar, anying!
"Udah, jangan buat masalah di awal set ketiga! Fokus yang bener! Ato aku hajar nih satu-satu, mau?!" omel Hikari sebelum kejadian yang bakal bikin malu ini kembali berlanjut.
Membuat semuanya kontan terdiam, tapi masih tetap bete. Masih pengen marah-marah karena si Oikawa udah berani macam-macam ama Hikari, tapi yang diajak gelud langsung ama orangnya langsung dah ngancem.
Mana gak auto mingkem mereka?
"Akhirnya dimulai juga." ucap Takinoue.
"Ya, set penentuan melawan Seijoh. Dan sepertinya Ojou-chan masih sanggup bertanding dan dia tetap masuk kelapangan di set ketiga ini tanpa melakukan pergantian dengan pemain lain di bangku cadangan." balas Shimada.
"Aku harap dia baik-baik saja." sambung Saeko.
"Hikari-chan, semuanya." sambung Yachi.
Peluit berbunyi dan Asahi melakukan servis, setelah melakukan ritme penerimaan dan umpan seperti biasanya dari tim lawan, justru skor pertama berhasil di cetak oleh Seijoh.
Hikari menepuk tangannya beberapa kali karena sang kapten tak berhasil menjaga bola.
"Minna, don't mind! Selanjutnya kita rebut angkanya!" ucap Hikari.
"Yosh! Hikari benar!" sahut Kageyama.
Kini Oikawa akan melakukan servis, semuanya bersiap dengan siaga.
Bagaimanapun caranya, aku dan yang lain harus bisa menjaga dan menahan bolanya atau ritme permainan akan lebih mendominasi ke Seijoh karena servis Ace dari Oikawa-san jika itu benar-benar terjadi, aku harus bisa menjaganya bersama yang lain! Batin Hikari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Karasuno's Girl on Boy Team of Volleyball [✔]
FanfictionBook 1 - [Haikyuu x Original Character] Jadi satu-satunya anggota putri di tim voli putra SMA Karasuno? Itu tidak jadi masalah bagi Udai Hikari. Semuanya seakan tak percaya jika kehadirannya di Karasuno jadi pemicu baru bagi anak-anak di tim putra...