39

2.6K 446 59
                                    

Hari ini, merupakan hari pertama Inter-High akan dilaksanakan, Hikari yang sangat bersemangat pun memilih untuk cepat berangkat dengan sprint setelah memastikan semua perlengkapannya tak ada yang tinggal termasuk ban lengan berwarna oranye yang diberikan oleh Pelatih Ukai untuknya tepat ketika mereka sedang latih tanding dengan Nekoma kemarin, tepat sebelum dua langkah ketika tangan kecilnya akan menggapai pintu, Hikari dikejutkan oleh sang kakak yang mendadak meraih tangannya.

Tubuh kecilnya seketika oleng dan langsung di peluk erat oleh saudaranya yang sangat menyayanginya itu. Hikari tersenyum dan menyenderkan tubuh kecilnya pada tubuh bidang sang kakak selama ia memeluk adik kecilnya itu.

"Kamu semangat hari pertama ya, maaf ya Kakak nggak bisa nemenin kamu tanding, Dek. Tapi Kakak yakin kamu sama tim pasti bisa. Ingat kan, semua pesan sama apa yang udah Kakak ajarin?" tanyanya, Hikari mengangguk setelah mendongakkan kepala dan menatap lekat sang kakak yang rambutnya mulai gondrong sekarang.

Keduanya memiliki gen yang sama, dari segi gestur fisik pun keduanya mirip sekali namanya juga kakak adik, hanya saja yang membedakan mereka berdua adalah gender dan juga bentuk rambutnya. Jika Hikari punya rambut lurus dan mudah diatur baik ketika rambut panjang maupun pendek seperti sekarang, lain halnya dengan sang kakak yang rambutnya sedikit bergelombang biarpun mudah di atur juga.

Bahkan tinggi keduanya berbeda lebih dari 20 cm karena sang kakak memiliki tinggi 174 cm.

Sang kakak tersenyum lalu mengecup keningnya pelan setelah menyingkirkan sejenak poni Hikari yang selalu menutupi keningnya.

"Inget kok." jawabnya sembari tersenyum.

"Ya udah, hati-hati dijalan. Ada apa-apa kasih tau Kakak ya."

"Oke! Dadah, Kakak!"

"Dah! Don't forget to made your best action today and another competition to go, lil sist! Shake the world with your skills and show them that you're a girl that really aware for everything, and you can do everythings that boy can did!"

"I knew that!"

Hikari berlari sprint setelah melakukan perenggangan sejenak ketika masih dirumah dan dia juga memilih untuk meminum susu saja, dia berlarian dengan langkah gesit tanpa merasa terbebani sama sekali sampai akhirnya ia tiba di sekolah tepat sesaat sebelum Hinata dan Kageyama yang ternyata adu lari setelah ia tiba di ruang klub.

Kini keduanya terkapar didekat tangga ruang klub, membuat Hikari menatap keduanya terheran-heran karena kelakuan mereka yang selalu saja ada aja tingkahnya kalau mau bertanding, bahkan hal sepele pun juga begitu.

Ia kemudian mendekati keduanya yang masih mengingat awal pertemuan mereka, dan ternyata sampai sekarang mereka mengingat bahkan menghitung total menang dan kalah antar keduanya sejak pertandingan mereka tahun lalu.

Hikari bahkan membiarkan keduanya berbicara satu sama lain soal perivalan mereka dan dia tak berhak untuk ikut campur, dia tersenyum.

"Kau ingin bermain selevel denganku." ujar Kageyama kemudian.

"Ya, itu benar." balas Hinata.

"Aku pun begitu. Karena aku juga tak akan kalah dari kalian berdua." sambung Hikari, membuat keduanya menoleh padanya yang baru saja menuruni tangga.

Keduanya menoleh.

"Hikari." ucap mereka.

"Boleh kan?" tanyanya, kemudian mereka tersenyum dan mengangguk.

"Meski pun aku akan jadi yang terbaik di Jepang, atau diseluruh dunia?" tanya Kageyama pada keduanya dengan tatapan yakin.

"Tentu saja! Aku akan menyusulmu yang berbakat dengan bakat setter mu itu, Kageyama!" balas Hikari lantang.

Karasuno's Girl on Boy Team of Volleyball [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang