58

1.8K 337 34
                                    

Anggota tim yang lain bersama Hikari menyemangati para pemain di bangku cadangan, semuanya berusaha memberikan semangat kepada anggota yang berada dilapangan untuk bisa mengambil momentum permainan sebaik mungkin dan mencetak dua angka lagi agar mereka bisa mengalahkan Seijoh.

Dalam diam, Tsukishima yang tidak heboh seperti yang lain pun juga berharap demikian lewat tatapan matanya. Hinata pun kini juga bereaksi sama seperti Hikari dilapangan, setelah memukul dia langsung melakukan penjagaan bersama sang Ace sehingga dia berhasil menciptakan one touch sama seperti kebiasaan Hikari yang selalu sengaja seperti itu.

"Nice one touch!" ujar sang kapten sembari menerima bola.

"Yosh!" ucap Hikari.

Ketika Hinata berniat memukul bola lagi dikarenakan ia menginginkannya, justru lompatannya kini mulai melemah karena kakinya tak sekuat Hikari sehingga timing lompatannya meleset. Kageyama juga kaget dan menyadari hal itu.

Namun Hinata akhirnya memutuskan dalam kesempitan dengan menggunakan ujung jarinya untuk memukul sehingga bola seakan pukulan tipuan, seperti kebiasaan anehnya ketika melawan Nekoma kemarin dan ternyata berhasil, skor tercetak. Bahkan Hinata sampai terjungkang kelantai lalu langsung bangkit dengan segera sama seperti Hikari di set kedua tadi.

Hinata menatap bahagia kearah wasit karena dia berhasil mencetak skor, anggota semuanya menjerit akhirnya mereka berhasil melangkahi Aoba Johsai walau hanya satu angka namun sangat berarti bagi mereka.

"Dia berhasil! Dia berhasil!" pekik Hikari.

"Shoyo!" pekik Nishinoya sembari adu tos sambil melompat dengan Hinata dengan riang setelah keduanya berlarian kecil dengan semangat.

"Hei! Aku juga mau ikutan adu tos sama kalian berdua nih! Boleh nggak sih bentaran doang?!" rengek Hikari, membuat semuanya terbahak.

"Lagi gak bisa, Adek!" sahut Suga lembut, membuatnya langsung memonyongkan bibir, bete plus iri gak bisa ikutan adu tos dengan keduanya dilapangan.

"Yang tadi itu menakjubkan! Bagus!" puji Nishinoya.

"Terima kasih banyak!" sahut Hinata.

"Hinata menyelamatkan kita!" ujar Tanaka girang sambil memukul punggung Kageyama beberapa kali.

"Kita akan selesaikan dengan satu serangan!" ajak Daichi setelah semuanya kembali ke posisi masing-masing ditengah kehebohan para penonton saat ini.

"Baik!" sahut semuanya.

Semuanya! Kalian pasti bisa! Tolong buktikan jika perasaan gelisahku ini salah besar! Batin Hikari sambil menautkan dan menggenggam kedua tangannya sendiri dengan erat.

Tsukishima yang menyadari itu langsung memegang kedua pundaknya lembut dengan maksud menenangi, Hikari menoleh dan menatap Tsukishima dengan tatapan penuh harap, membuat si blonde tersenyum lembut padanya ketika ia ditatap seperti itu oleh sosok kecil yang ia perlakukan istimewa sejak awal pertemuannya di klub.

"Jangan tahan dirimu jika merasakan sesuatu. Jangan kebiasaan." ujar Tsukishima.

"Maafkan aku, Tsukishima." ucapnya tak enak.

Lalu pandangannya kembali kearah lapangan begitu peluit berbunyi, dan skor Seijoh kembali bertambah sehingga mereka kembali deuce 25 sama, dan kini tiba giliran Oikawa yang melakukan servis, membuat semuanya semakin waspada dan Hikari merasa jantungnya berdetak tak karuan karena dia tak bisa kelapangan sekarang.

Diriku, kumohon tenanglah. Kumohon! Batinnya dengan keringat dingin yang mulai bercucuran memenuhi kening serta pelipisnya.

Karasuno's Girl on Boy Team of Volleyball [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang