124

997 158 30
                                    

Hikari menatap kesal ke arah Kyoutani, mengingat gadis itu berdiri disamping Hinata dan berdiri tak jauh dari posisi Kyoutani berdiri saat ini biarpun bola terakhir yang dipukul Kyoutani barusan ini out dari garis lapangan dan membuat set pertama berhasil di menangkan oleh Karasuno begitu saja.

Memang kemenangan set pertama jadi keberuntungan bagi semua nya, tapi tetap saja Hikari kini jadi tersulut emosi ditengah kehebohan sorak sorai penonton di tribun setelah apa yang terjadi barusan ini dan berusaha menahan diri untuk tak membludak.

"Beruntung! Kita berhasil memenangkan set pertama melawan Seijoh!" ucap Suga dari bangku cadangan.

"Kita memenangkan set pertama!" heboh Yachi bersama para supporter Karasuno lainnya di tribun penonton.

"Yosha!" pekik Shimada.

"Ayo menangkan set kedua!" sambung Takinoue.

Hikari tetap diam dan berusaha tetap tenang, tapi perasaan yang sangat mengganjal saat ini benar-benar membuatnya sangat terganggu sehingga akhirnya pekikkan emosi darinya terlontar setelah Kyoutani mengucapkan kata maaf dengan ocehan tak jelas.

"Tunggu dulu! Permainanmu terlalu kasar! Aku tau kau sejak masih dibangku cadangan terlihat kesal dengan permainan timmu sendiri, tapi bukan berarti kau bisa se kasar itu dengan anggota timmu sendiri! Kalau dia cedera bagaimana?! Kau gila?! Kau sudah tau bola itu tidak diumpankan padamu tapi kenapa kau memaksa sampai seperti itu?!" pekik Hikari yang terlihat sangat marah kepada Kyoutani setelah apa yang dilakukannya barusan ini kepada Kindaichi.

Bahkan Oikawa yang terlihat terkejut sekaligus kesal pun juga kaget dibuatnya, karena kapten dari Seijoh itu juga berpikir hal yang sama, tidak hanya mencuri bola yang ia umpan pada Kindaichi, tapi bola terakhir justru keluar sehingga set pertama jadi dimenangkan oleh Karasuno.

Tetapi lelaki itu tak bisa melontarkan kata-katanya secara langsung karena Oikawa ini bukan tipikal orang yang suka marah-marah.

Tapi tipikal kang narsis!

Hikari memang senang bisa memenangkan set pertama bersama dengan yang lainnya, tapi tetap saja apa yang dilakukan Kyoutani barusan ini salah besar dan gadis itu sama sekali tak menerimanya.

Semua orang yang melihat itu dibuat kaget ketika suara Hikari mendadak menggelegar dan dapat didengar dengan jelas oleh para pemain yang ada dilapangan maupun dibangku cadangan, begitupun dengan para penanggung jawab dari kedua belah tim yang tengah bertanding saat ini.

Karena baru kali ini mereka melihat Hikari se emosi itu.

"Tu— kok jadi Udai yang emosian?" tanya Pelatih Ukai terkaget-kaget.

"Hi— Hikari, tenanglah! Kau harus tenang, jangan marah-marah!" ucap Hinata panik.

"Harus tenang sama jangan marah-marah gimana?! Kau juga melihatnya bukan barusan ini apa yang dia lakukan pada Kindaichi, Shoyo?! Jelas sekali dia salah dan apa yang dilakukannya itu jelas sekali bisa mencelakai dan bikin cedera siapapun yang ada didekatnya kalau dia selalu seperti itu!" pekiknya kesal sembari menunjuk tepat ke arah Kyoutani tanpa ragu-ragu.

"Itu sama sekali tidak benar! Aku tak peduli dia seorang senior sekalipun, sekalinya salah tetap salah dan itu berbahaya! Bisa saja dianggap sebuah pelanggaran kalau tindakannya tak bisa di toleransi dan benar-benar mencelakai anggotanya sendiri, kau tau?! Timnya bisa kena penalti!" lanjutnya lagi.

Bahkan Iwaizumi juga langsung mendaratkan tinjuannya tepat dipuncak kepala Kyoutani cukup kencang dengan urat emosi yang muncul diwajahnya saat ini, dan dia juga meneriaki Kyoutani, membuat semua yang melihat itu juga ikutan kaget selain emosi Hikari yang mendadak lepas kendali barusan ini walau hanya teriakan saja, tapi jelas sekali gadis itu sangat emosi dengan apa yang dilakukan Kyoutani, jadi wajar dia marah.

Karasuno's Girl on Boy Team of Volleyball [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang