19

3.7K 527 18
                                    

"Ace nya Karasuno, begitulah seharusnya."

Hal itu membuat semuanya menoleh ke arah Noya, Hinata yang mendengar itu juga seakan membeku sejenak.

"Ace?" tanyanya, seakan tak percaya jika di tim ada sosok Ace yang dimana posisi itu selalu dibicarakan oleh Hinata sejak awal jika ia ingin menjadi sosok Ace.

"Kalau kau?" tanya Noya pada Hinata, dengan maksud menanyakan posisinya.

"Aku ... Ingin menjadi seorang Ace." jawab Hinata tanpa ragu pada Noya, membuat Hikari menjitaknya pelan.

"Aaww." ringisnya.

"Kau itu Middle Blocker sama sepertiku, bodoh. Dan jangan keseringan mimpi terlalu tinggi atau kau akan dibuat jatuh lagi terus-terusan terutama oleh Tsukishima sama Kageyama, bego. Tolong sadar diri!" ucap Hikari gemas sekaligus kesal.

"Hah? Ace? Dengan tinggimu yang segitu? Dan juga, jika Hikari-chan sendiri berperan sebagai Middle Blocker, dan kata yang lain juga dia sendiri punya potensi melebihi dirimu karena dia bisa menguasai beberapa posisi di dalam tim, kenapa justru kau yang ingin jadi Ace? Biarpun dia lebih kecil dariku." jawab Noya, masih tak percaya namun membandingkan sosok Hikari dengannya, membuatnya mendadak lesu.

"Noya-san, jangan bicara begitu." balas Hikari halus.

Kemudian, Noya menepuk lengan Hinata  membuat si duo chibi anak kelas satu kontan terkejut.

"Kau luar biasa! Benarkan? Kau menginginkannya karena itu keren kan?! Bagus, bagus. Lakukanlah! Jadilah seorang ACE! Kau akan jauh lebih mengesankan daripada Ace kita saat ini." ucapnya semangat sembari menepuk lengan Hinata beberapa kali, membuat Hikari kini hanya terkekeh halus.

Tak menyangka jika Noya kini menyemangati Hinata, kemudian ia mengejek jika posisi setter dan libero terdengar membosankan, membuat Kageyama justru mendadak bete.

"Aduh, aduh. Jangan dipikirkan." ucap Suga sembari menepuk halus punggung Kageyama agar bocah menyebalkan itu tenang kembali.

"Tapi, dalam pertandingan ketika suasana semakin memanas, tak peduli seberapa luar biasa seorang spiker, disitu harus ada receiver yang hebat. Dalam pertempuran ketinggian yaitu bola voli, Libero adalah salah satu dari beberapa posisi dimana seorang pemain bisa bertahan." ujar Noya sesaat sembari menatap tangannya sendiri, lalu menghadap ke anggota yang lain setelahnya.

"Tapi, aku seorang libero bukan karena tinggiku. Bahkan jika tinggiku sampai dua meter, aku akan tetap bermain sebagai libero." lanjutnya.

"Woaaah." ucap Hinata.

"Karena itulah bakat mu, Noya-san." balas Hikari, membuat sang libero tertawa dan ia langsung menepuk lalu mengelus kepalanya dengan lembut sebanyak beberapa kali.

"Bahkan jika kau tidak dapat memukul bolanya, bahkan jika kau tidak dapat memblok bolanya, jika bola tidak menyentuh lantai, kau tidak akan kalah dalam voli. Dan seseorang yang bisa melakukan itu adalah, seorang Libero." lanjutnya kemudian sembari menunjuk ke arah dadanya sendiri, merasa bangga dengan posisinua sebagai seorang Libero dalam tim.

"Keren! Sudah ku duga posisi Noya-san memang keren! Hahah!" pekik Hikari girang sembari melompat-lompat kecil.

"Kereeen!!!" pekik Hinata dengan wajah berbinar.

"Bo ... Bodoh! Jangan langsung berkata begitu, dasar bodoh! Kalian berdua! Aku akan membelikanmu dua jenis es krim, es krim soda dan es krim pear. Dan untuk Hikari-chan, aku akan membelikanmu es krim vanila." balasnya dengan wajah riang dan bersemangat, membuat Hikari nyengir lebar, lain halnya dengan Tsukishima dan Yamaguchi yang menghela nafas melihat kelakuan duo chibi anggota lelaki didepan mereka itu.

Karasuno's Girl on Boy Team of Volleyball [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang