29

2.9K 496 60
                                    

Hari ketiga, Hikari saat ini membantu memungut bola sesaat sembari mengawasi yang lain latihan, karena Pelatih Ukai yang memintanya. Dan Takeda-sensei juga membantu Hikari memungut bola hingga akhirnya Kiyoko memanggil beliau.

"Takeda-sensei."

"Ah, sudah beres?" tanya sang pembina sembari memutar tubuh nya kearah Kiyoko, Hikari juga ikut-ikutan.

Sang manajer membawa dua kantong asoi yang merupakan seragam baru anak-anak sekarang.

"Iya. Dicuci, dilipat, dan semua sudah siap. Ini seragam nya." terang Kiyoko.

"Waah, seragam?" tanya Hikari, disambut anggukan serta senyuman sang manajer.

Semuanya kemudian berkumpul dan menerima seragam dengan nomor mereka masing-masing. Hikari menerima seragam dengan nomor 13. Gadis itu terkekeh pelan lalu bergoyang kekiri dan kekanan sejenak lalu berputar sekali, dia merasa senang bisa menerima seragam resminya sekarang di tim, membuat semuanya tersenyum dengan kelakuan girangnya sekarang.

"Tingkah nya, ada-ada saja." ujar Daichi.

"Hahah, wajar bukan? Dia senang begitu juga tingkahnya bikin kita senyum terus. Mujarab sekali kelakuannya sejak hari pertama masuk tim." sambung Suga.

"Kau benar, Suga." sahut Daichi.

Hikari kemudian mengedarkan pandangannya, dan ia melihat Hinata menerima seragam dengan nomor punggung 10. Angka yang menurutnya super lucky karena dia tau jika 'Raksasa Kecil' yang ia serta Hinata kagumi itu juga pengguna seragam nomor 10.

"Waah, ini seperti yang kulihat di TV!" ujar Hinata girang sembari menatap seragamnya.

Hikari tersenyum, ia seakan melihat orang dengan ukuran badan yang sama jika Hinata mengenakan seragam itu nanti, kemudian pandangan semuanya tertuju ke Nishinoya yang warna seragamnya berkebalikan dengan warna seragam mereka saat ini.

"Wah! Noya-san, warna seragammu berkebalikan dari seragam anggota yang lain!" pekik Hikari.

"Yup, kau benar gadis manis. Kau pasti tau, kan?" tanya Noya sembari mengelus kepala Hikari.

"Iya! Karena peranmu!" sahutnya semangat.

"Jawaban dengan mendapat skor sempurna untuk mu!" balasnya sembari mengacungkan jempol.

"Yes!" pekik Hikari riang sembari melompat girang.

"Tapi, hanya Noya-san yang berwarna oranye. Mencolok sekali!" sahut Hinata.

"Itu sudah jelas, seperti yang dikatakan Hikari-chan tadi, ditambah karena aku pemeran utamanya." balas Noya dengan bangga.

"Pemeran utama? Ooohhh!!!" lagi-lagi, Hinata berteriak heboh.

"Libero selalu diganti keluar masuk lapangan selama pertandingan dan dia satu-satunya yang harus terlihat mencolok, bodoh! Hikari saja tau tanpa harus dijelaskan!" omel Kageyama.

"Aku tau itu. Aku sangat mengetahui itu." sahut Hinata lalu menatap kearah nomor seragam Kageyama dan menatap lagi kearah seragamnya.

Hikari tau jika bocah itu akan merasa iri dengan nomor seragam Kageyama yang satu angka lebih tinggi dari nya, membuat Tanaka dan Tsukishima langsung menatapnya mengejek ketika bocah itu berteriak heboh.

"Kageyama satu tingkat lebih tinggi dariku ..." ujar Hinata merasa iri.

"Aku tau dia pasti akan mengatakannya." sahut Tanaka dan Tsukishima serentak.

Hikari menghela nafas, merasa aneh kenapa jika menyangkut segala sesuatu nya dengan Kageyama, bocah itu selalu saja merasa tersaingi sejak mereka masih SMP dulu. Nomor seragam yang beda satu aja ngeluh, apa kabar Hikari yang pemegang nomor punggung terakhir?

Karasuno's Girl on Boy Team of Volleyball [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang