Hikari duduk dengan tenang sekarang di dekat para manajer serta penanggung jawab tim karena keadaannya barusan, dia tak masalah harus lanjut lagi tapi semuanya malah menahannya, membuat ia tak bisa berkutik karena dirinya kalah suara untuk bisa bermain di lapangan.
"Udai, bagaimana keadaanmu?" tanya Pelatih Ukai disaat peluit berbunyi, gadis itu menoleh setelah menaruh botol minum dan menarik handuk yang bergelantungan di kepalanya barusan.
"Sudah aman, Ukai-san." jawabnya tegas dan tenang.
"Dua rotasi lagi, masuklah." ucap beliau.
"Baik."
Ketika pandangannya menoleh kearah lapangan, dia mendadak terkejut dengan ucapan Hinata yang baru saja memanggil Kageyama.
"Kageyama." panggilnya.
"Apa?"
"Serangan cepat yang seperti 'gyun' ... Aku tak akan menutup mataku lagi." ucap Hinata.
'Gyun' itu ... Pukulan dengan tempo jeda di udara seperti arahan Ukai-san ketika latih tanding dengan Nekoma waktu itu? Ucap Hikari dalam hatinya.
Semuanya yang mendengar itu terkejut, membuat Hikari akhirnya angkat suara.
"Shoyo, kau yakin mau mencobanya?" panggil Hikari dari bangku, bocah itu menoleh lalu mengangguk.
"Aku akan mencobanya, Hikari." balasnya.
"Ha?" ucap Kageyama dengan tampang seramnya, membuat Hinata terkejut ngeri.
Lagi-lagi ... Batin Hikari.
"Aku tak boleh terus seperti ini. Hikari sampai cedera ringan karenaku barusan dan untungnya dia tidak apa-apa. Kita juga kebanyakan selalu mengandalkan dirinya untuk minta di koreksi. Dia selalu menyampaikan banyak hal agar kita bisa merubah cara permainan kita tapi kita selalu saja gagal menerapkannya untuk sekarang walau ada sedikit perkembangan. Aku juga tak bisa terus-terusan memukul bola cepat yang hanya disiapkan untukku seorang sedangkan Hikari bisa melakukan semuanya, kenapa aku sendiri tidak bisa?" ujar Hinata.
"Kau tak bisa melakukannya, karena itulah kita mempelajari serangan cepat biasa. Kau tidak lupa kan, kalau Hikari itu pengecualian? Dia berbeda. Dia bisa meningkatkan permainan hanya dengan arahan bahkan ketika dia melakukannya pun dia bisa membuktikannya tanpa ragu, karena dialah pemilik posisi full set didalam tim kita. Dia punya perannya sendiri. Aku tidak tau apa yang terjadi denganmu saat ini, tapi kalau kau ingin mengatakan sesuatu, nanti saja. Tapi kalau kau ingin melakukan itu sekarang, aku tak akan memberikan umpan pada orang yang ku yakini takkan bisa memukulnya kecuali Hikari seorang." sahut Kageyama panjang lebar sembari melangkah ke posisinya, lalu peluit berbunyi.
Permainan berlangsung, Hikari kini hanya bisa memperhatikan dari bangku tempat para penanggung jawab klub berada tanpa bereaksi apapun, sebelum akhirnya dia memutuskan untuk berdiri dan bergerak ke bangku cadangan setelah mengatakan jika kondisinya aman, lalu berjalan pelan.
Tsukishima dan yang lainnya yang berada di bangku cadangan menatap ke arah gadis kecil mereka yang baru saja tiba disana.
"Kau sudah tak apa, Hikari?" tanya Suga.
"Hum, sudah tidak apa-apa, Suga-san."
"Yakin?" tanya Tsukishima.
"Iya."
"Gak pusing lagi?" tanya Yamaguchi.
"Jeez, ayolah. Jangan karena ketimpuk tadi aku jadi lemah banget kesannya, aneh tau!" rengeknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Karasuno's Girl on Boy Team of Volleyball [✔]
FanfictionBook 1 - [Haikyuu x Original Character] Jadi satu-satunya anggota putri di tim voli putra SMA Karasuno? Itu tidak jadi masalah bagi Udai Hikari. Semuanya seakan tak percaya jika kehadirannya di Karasuno jadi pemicu baru bagi anak-anak di tim putra...