24

3.4K 503 36
                                    

Setelah berkata demikian, Ukai langsung memukul punggung Takeda-sensei lumayan kuat yang memiliki fisik lebih kecil darinya, Hikari yang tak sengaja melihat itu langsung meringis kesakitan dan ia langsung kembali mengcover bola ditengah permainan saat ini, mengabaikan obrolan sang pelatih serta sang pembina setelah ia berhasil menguping beberapa pembicaraan mereka barusan walau tidak semuanya.

Bahkan Hikari juga sampai tak sengaja tersandung oleh Suga dan untungnya lelaki itu langsung memegang kedua pundaknya, membuat keduanya sama-sama meringis akibat kecerobohan mereka sendiri.

"Pelan-pelan dong kalian!" ucap Asahi cemas.

"Maaf! Nggak sengaja!" balas Hikari dan Suga bersamaan sembari nyengir.

Kemudian mereka berpencar lagi.

"Kau harusnya bilang padaku dari dulu, sensei!" ucap Pelatih Ukai dengan girang.

"Aku kan sudah pernah bilang." balas sang guru sembari membenarkan kacamatanya.

"Tapi aku terkejut kalau si pendek itu posisinya adalah Middle Blocker sama seperti ojou-chan. Serangan cepatnya sungguh luar biasa, tapi bagaimana dengan block nya, ya? Ojou-chan sendiri tadi sempat melakukan beberapa block dan dia berhasil menciptakan one touch ketika melompat sedikit lebih telat ketimbang blocker yang lain di timnya jadi bola selalu mengenai ujung jarinya, begitupun di receive nya ketika ia berada dalam posisi pertahanan baik itu ketika berada di bagian tengah serta bagian belakang. Tinggi lompatannya termasuk lumayan untuk ukuran tubuhnya yang lebih kecil dari si pendek. Ku rasa itu sudah batas maksimumnya." tebak Ukai, biarpun sebenarnya tebakan itu salah.

Hikari bisa lompat lebih tinggi lagi dari itu.

Kini, rotasi bergerak, membuat Hinata berhadapan dengan sosok Asahi, bukan Hikari karena gadis itu merubah posisinya sejenak. Membuat Asahi merasa gugup ketika Hinata menatapnya.

"Shoyo! Jangan diperhatikan banget! Aku tau kau bersemangat tapi tahan dirimu!" tegur Hikari yang berdiri disamping Asahi.

Namun temannya tidak menggubris, tetap aja begitu.

Shoyo sialan, kebiasaan banget kelakuan nggak mudengnya anjir. Batin Hikari.

"Ngomong-ngomong, sekarang Hinata-kun bertarung melawan Ace yang sangat ia kagumi itu." ucap Takeda-sensei.

"Maksudnya?" tanya Pelatih Ukai.

"Hinata-kun mengidolakan Ace yang dipanggil 'Raksasa Kecil'. Itulah kenapa dia datang ke Karasuno." terangnya.

"Oh, orang itu?" balas Pelatih Ukai, tau siapa yang dimaksud.

Hikari yang ternyata juga tau soal itu pun dalam hati kini hanya bisa tersenyum, tak menyangka sosok orang yang ia kenal siapa pemilik asli julukan 'Raksasa Kecil' itu ternyata memotivasi beberapa orang berbadan kecil untuk bermain voli yang sebenarnya memiliki bakat terpendam namun belum terasah dengan baik. Dan jika boleh dikatakan, Hikari juga salah satu korban yang termotivasi oleh sosok tersebut.

Selain akademik pelajarannya yang bagus jadi bisa membawa nama sekolah jika ia dipilih untuk mewakilkan lomba olimpiade ditengah kesibukannya yang kini tengah fokus latihan voli, perannya sebagai peran penting di voli juga akan membawa tim ini mengharumkan nama sekolah pastinya. Seharusnya dengan otak encernya, dia bisa masuk ke sekolah lain namun dia menolaknya dan untung kedua orang tua Hikari membiarkannya masuk ke sekolah yang dipilih oleh gadis itu. Itulah kenapa ia diam-diam datang ke Karasuno sebagai orang biasa saja namun prestasi akademik pelajarannya tinggi.

"Itulah kenapa dirinya berkata kalau dia akan menjadi seorang Ace, dan akan berusaha keras untuk meraihnya. Dan sekarang Hinata-kun berhadapan langsung dengan Ace Karasuno." lanjut sang guru.

Karasuno's Girl on Boy Team of Volleyball [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang