7

4.7K 695 57
                                    

Langkah kecil Hikari bergerak menuju Tsukishima dan Yamaguchi yang kini menatapnya, sosok gadis kecil itu kemudian mendongakkan kepala mengingat keduanya memiliki postur tubuh diatas 180, membuat gadis itu menghela nafas.

"Tsukishima, maaf atas perbuatanku beberapa hari lalu. Dan terima kasih atas kerja kerasmu dan Yamaguchi di latih tanding antar anggota hari ini."

Ucapan Hikari seakan menghangatkan suasana lalu ia mengulurkan tangan dengan maksud bersalaman, Tsukishima menatap sesaat tangan kecil yang memiliki kulit putih dan halus dihadapannya itu, kemudian muncul Hinata dan Kageyama dibelakangnya dan mereka pun heboh soal salaman tangan apalagi Hinata, kalian tau sendiri dia seperti apa.

"Hei, buruan! Kita harus salaman biar keliatan kompak atau para senior akan mengeluarkan kita dari aula!" bisik Hinata lalu ikut-ikutan mengulurkan tangan.

"Bukannya kemarin justru kalian berdua yang dikeluarkan dari sini karena sudah buat masalah dihari pertama kedatangan kalian bersama Udai? Karena kalian berdua sendiri mengabaikan perintah kapten, melakukan pertandingan tanpa izin dan seenak tepuk jidat kalian, lalu membuat wig kepala sekolah copot? Dan yang kulihat, Udai terlihat baik-baik saja kemarin selama kejadian namun tidak dengan kalian berdua."

Hal itu kontan membuat kedua bocah lelaki didepan Tsukishima menggeram, lain halnya dengan Hikari yang tak sengaja tertawa pelan, membuat keempatnya terhipnotis dengan tawanya sekarang begitu Tsukishima meluapkan ucapan jahatnya yang tak pernah berubah sejak minggu lalu.

Tsukishima akhirnya mendengus sesaat lalu menatap sedikit bete ke arah Hinata namun tidak dengan Hikari hingga akhirnya lelaki itu menyalami tangan kecil gadis yang ada di hadapannya, membuat si blonde seakan terhipnotis kembali begitu kulit tangannya menyentuh kulit lembut tangan Hikari.

"Emm, Tsukki? Mau sampai kapan kau memegang tangannya? Aku juga mau salaman karena aku mau berteman baik dengan Udai-chan." tegur Yamaguchi, membuatnya tersentak kaget lalu segera melepas jabatan tangannya dengan lembut pula lalu beralih antara Yamaguchi dan Hikari sekarang.

Namun jabatan tangan Hinata tidak diterima sehingga akhirnya ia mulai bertingkah heboh lagi dan berusaha meraih tangan Tsukishima, Hikari pun segera menyelesaikan jabatan tangannya dengan Yamaguchi yang langsung berlindung dibelakang Tsukishima.

Tingkah laku Hinata yang selalu saja penuh semangat itu membuat Hikari hanya bisa menghela nafas lagi, ditambah Kageyama memegang kedua pundak kecilnya lalu menarik tubuh Hikari sedikit menjauh kebelakang dari kelakuan Hinata ketika bocah lelaki dihadapan mereka mulai kumat rusuhnya, dengan maksud agar ia tak terkena kelakuan lompatan Hinata sekarang.

Hikari menoleh dan menatap wajah Kageyama yang masih menatap bete sembari mendumal tidak jelas ditengah kehebohan yang dibuat Hinata tanpa melepas pegangan kedua tangannya di kedua pundak Hikari. Sampai akhirnya usaha Hinata untuk bersalaman pun membuahkan hasil.

"Tsukishima. Bagaimana rasanya tiga lawan tiga dengan mereka?" tanya Daichi menghampiri, membuat semuanya menoleh.

"Yah ... Begitulah. Dia juga ou-sama dari sekolah ternama toh, jadi tidak aneh rasanya kalau aku kalah dari dia karena aku seorang amatiran." balas Tsukishima, membuat Hikari mendengus.

"Kalau tak salah kamu sempat memprovokator mereka kan kemarin ketika mereka lanjut latihan lagi sampai malam begitu aku pulang diantar Suga-san sama Daichi-san? Aku sempat dengar apa yang kau omongkan karena aku sempat lari ke toilet sebentar tak jauh dari tempat mereka berlatih. Dengan sombongnya kau berkata bahwa akan mengalahkan kami."

Ia terdiam, lalu membuang muka.

"Diam, keso chibi." ucapnya, membuat Hikari tersenyum puas karena memang Tsukishima itu tingkahnya begitu.

Karasuno's Girl on Boy Team of Volleyball [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang