141

1.1K 190 88
                                    

"Si cebol berdua itu memukul lurus kebawah!" ucap Semi terkejut.

"Dan gerakan mereka juga cepat! Apakah setter nya sempat menyentuh bolanya?" sambung Tendou tak percaya.

Hikari yang baru saja menginjak lantai kembali pun langsung adu tos cukup keras dengan Hinata dan juga Kageyama, trio anak kelas satu ini berhasil memancing perhatian sekarang.

"Tidak buruk, ya!" ucap Hikari.

"Kau benar, Hikari!" sahut Hinata.

"Aku terkejut karena Seijoh tak berhasil lolos ke final, tapi Karasuno juga lumayan menarik. Terutama si nomor 10 dan 13 itu!" ucap Yamagata Hayato, libero kelas 3 Shiratorizawa yang berbicara didekat Leon saat ini.

"Benar juga." sahut Leon.

"Siapapun lawannya, kita pasti akan membungkam mereka!" oceh Goshiki Tsutomu, penyandang nomor 8 sekaligus murid kelas 1.

"Kau boleh berkata seperti itu kalau kemampuanmu sudah berkembang." potong Shirabu Kenjirou, penyandang nomor 10 sekaligus setter kelas 2 Shiratorizawa.

"Sudah, sudah, sudah. Gertakanmu sangat keren seperti biasanya, Tsutomu." puji Tendou pada Goshiki.

"Terima kasih!" ucapnya.

"Kurasa dia semakin menjadi-jadi karena kau terlalu memanjakannya." celoteh Kawanishi Taichi, anak kelas 2 penyandang seragam nomor 12.

"Kau terlalu galak, Taichi! Aku cuma ingin memercayainya. Maksudku, dia adalah anak kelas satu yang sudah menjadi pemain utama dan orang yang nantinya jadi Ace." sergah Tendou.

Hal itu kontan membuat Goshiki jadi rusuh sendiri.

Melihat dan mendengar itu, Hikari menatap rombongan itu flat.

Berisik, macam timku kalo udah kumat. Batin Hikari.

Dan yah, obrolan mereka masih berlanjut seperti biasa sampai akhirnya Goshiki menegur Ushijima dan Hikari tak sengaja mendengarnya ketika ia sedang memungut bola.

"Ushijima-san! Akan ku buktikan kalau aku pantas dijuluki sebagai Ace dalam pertandingan final ini." ucap Goshiki.

"Heh, lagi-lagi ketemu sama orang mimpinya persis Lev sama Shoyo." ucap gadis itu halus, lalu ia terpekik kecil karena kaget ketika ada bola yang melayang lurus ke arahnya dan asalnya dari kelakuan Tanaka.

Untung gadis itu cepat bergerak dan menerima dengan receive yang sempurna atau mukanya akan kena hantam bola sebelum pertandingan dimulai.

"Maaf, Udai!" pekik Tanaka.

"Si botak sialan." keluh Hikari bete sambil bersungut-sungut dengan suara pelannya.

"Ya, semoga beruntung." balas Ushijima datar pada Goshiki.

Yah, Hikari tak bisa berkata apapun. Dia udah terbiasa ketemu sama berbagai macam orang sejak dia bergabung ke klub voli putra dan bukan satu dua orang doang yang kelakuannya kayak Goshiki, bahkan yang sifatnya datar semacam Ushijima pun mirip sama Tsukishima dikala kelakuan garamnya lagi gak kumat.

Peluit pemanasan usai pun berbunyi, kini anak-anak berbaris didepan sang pelatih dan Hikari berdiri dibarisan paling depan diantara Nishinoya serta Hinata seperti biasa.

"Formasi awal mereka sesuai dugaan kita, apa kalian mengingat setiap ciri-ciri mereka selain Udai yang sudah pasti mampu mengingatnya?" tanya Pelatih Ukai.

"Ya!" sahut anak-anak.

"Jangan biarkan Ushijima mengendalikan permainan, kalau mereka mencegak angka maka kalian harus membalasnya! Itu saja! Dan Udai, ku rasa kau masuk ke lapangan sebagai pemain starter awal sekarang, menggantikan Tanaka." lanjut beliau

Karasuno's Girl on Boy Team of Volleyball [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang