82

2K 296 11
                                    

"Posisi resmi sejak aku bergabung ke tim ini adalah Middle Blocker. Tapi aku adalah pemilik posisi full set dalam tim ini sekarang sejak hari pertama aku bergabung di tim ini sejak tiga bulan yang lalu, dan aku jadi titik poros utama klub voli tim putra SMA Karasuno." jelasnya tegas.

Membuat beliau terbelalak.

"Sungguh tak bisa dipercaya ..." ucapnya halus.

"Dan juga, ucapanku mungkin aneh jika mengatakan kami berdua ingin bisa bertarung di udara, tapi ..."

"Aneh apanya?" tanya beliau kemudian pada Hinata, membuat Hinata serta Hikari menatap ke arah sosok paruh baya yang kini masih berdiri didepan mereka sebelum beliau berjalan beberapa langkah ke belakang sembari meraih bola yang menganggur diatas lapangan disamping rumahnya saat ini setelah barusan melatih anak-anak kecil.

"Mau temanmu itu setter yang sangat jenius, maupun gadis kecil ini juga jenius dengan bakatnya yang sudah ku dengar dari cucuku itu, saat melakukan serangan cepat, yang menjadi pemimpin mutlaknya adalah ..."

Beliau memutar tubuh sembari menunjuk tepat ke arah Hinata setelah menggantungkan ucapannya.

"Kau. Lebih tepatnya kalian berdualah yang menjadi pemimpin mutlaknya biarpun kau yang lebih memimpin dari pada sikecil ini, bocah surai oranye." lanjut beliau, membuat keduanya kaget.

"Kami berdua?" tanya Hikari.

"Apa maksudnya?" sambung Hinata.

Sedangkan Pelatih Ukai yang ada dibelakang keduanya kembali dilempar oleh sang kakek saking sebalnya beliau dengan cucunya itu.

"Jangan melihat saja, kau kan pelatihnya, sialan!" pekik Direktur Ukai.

"Lagi?!" ucap Hikari terkejut, sedangkan Hinata malah berteriak.

Setelah kondisi tenang, Hikari kini menarik nafas lega dan disaat yang sama juga Direktur Ukai memulai penjelasannya.

"Sebelum meningkatkan teknikmu, kau harus memiliki kesadaran dulu. Menurutmu sendiri serangan cepat aneh kalian itu apa?" tanya beliau pada Hinata.

"Anu, aku harus 'wuus' lalu loncat setinggi mungkin, lalu 'bang', lalu umpannya datang padaku, seperti 'jeger', lalu 'jebret', tanganku seolah memukulnya dengan sempurna, seperti 'spang'." ucap Hinata dengan bahasa anehnya sembari bergerak dengan ucapan yang ia maksud, Hikari mencelos kenapa bocah itu selalu saja menggunakan kata-kata aneh untuk menyampaikan maksud dari penjelasannya.

"Yah, yang dia maksud saat dia melompat dengan mata tertutup, setter kami, Kageyama, mengumpan bola langsung pada-"

"Yah, aku mengerti apa yang ingin kau katakan." ucap beliau, memotong penjelasan dari cucunya.

"Eh, Direktur mengerti apa maksud Shoyo?" tanya Hikari pelan, membuat beliau menatapnya lembut.

"Kau sendiri tau maksudnya apa kan?" tanyanya balik, yang dibalas anggukan oleh Hikari.

"Aku berniat menjelaskannya lagi sih setelah Pelatih selesai menjelaskan tadi kalau Direktur masih tidak paham." balasnya lagi.

"Tak masalah, aku paham kok, Ojou-chan. Tapi kau salah, Cebol." ucap beliau pada Hinata setelah menjawab ucapan gadis itu.

"Shoyo ... salah?" tanyanya.

"Iya. Dalam serangan cepat itu, yang memegang inisiatif itu tetaplah kau. Kau harus menjejalkan itu dikepalamu. Gadis kecil, mengingat posisimu adalah pemeran semuanya, apa kau bisa menguasai serangan cepat itu juga?" tanya sang direktur, yang dijawab anggukan oleh Hikari.

Karasuno's Girl on Boy Team of Volleyball [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang