96

1.7K 263 26
                                    

"Woaah!"

Ucapan Hikari itu membuat semuanya yang baru saja sampai ditempat barbekyu yang sudah disusun serta di atur oleh para pelatih serta manajer, bahkan penanggung jawab klub pun terkekeh.

"Gitarmu taruh dulu, nanti maininnya." ucap Daichi pada Hikari.

"Sebentar lagi ya, Daichi-san? Ah, Tsukishima tunggu aku." ucapnya pelan lalu mengekori Tsukishima yang baru saja mendekati Akaashi dan Komi.

Lelaki itu menunggunya bahkan memegangi gitar gadis itu setelah kedua tangan kecilnya melepas benda itu dari pelukannya saat Tsukishima mengulurkan salah satu tangan dengan maksud ingin membawakannya.

"Sepertinya, Bokuto-san sekalipun mengalami kesulitan." ucap Tsukishima, membuat setter serta Libero dari Fukurodani itu menoleh kepada keduanya.

"Yah, dia sering menghancurkan dirinya sendiri. Tapi kalau musuhnya kuat tak akan membuatnya depresi, jadi itu tak masalah. Saat orang lain dalam tim merasa putus asa, biasanya dia masih bersemangat. Karena irulah, dia sangat bisa diandalkan." jelas Akaashi.

"Hooh, begitu toh. Lalu, apa Akaashi-san pernah merasa depresi kalau bertemu dengan musuh yang kuat?" tanya Hikari sembari memiringkan sedikit tubuhnya dari sisi lain tubuh Tsukishima.

Lelaki itu menoleh pada Hikari dan tersenyum lembut padanya.

"Sejauh ini tidak, Ri-chan sendiri bagaimana? Untuk tahun pertama serta pengalaman awalmu?" tanyanya balik setelah menjawab, Hikari juga nyengir lalu menggeleng pelan.

"Aku juga tidak, kok! Ah, Shoyo! Mau request lagu apa? Biar aku catat di ponsel." tanya Hikari pada Hinata yang baru saja lewat didepannya.

"Apa saja! Yang penting seru!" ocehnya, membuat gadis itu mengangguk paham.

"Hikari, aku juga mau request lagu." sahut Tsukishima, membuat gadis itu menoleh pada sosok blonde yang ada disampingnya itu.

"Lagu apa?"

"Soal lagu yang berhubungan dengan petualangan gitu."

"Boleh, aku tau lagunya apa yang cocok."

Akaashi yang mendengar itu pun menatap ke arah gitar yang dipegang Tsukishima.

"Tsukki, gitar itu punya siapa?" tanya Akaashi.

"Oh, ini? Punya Hikari." jawabnya.

"Eh? Ri-chan bisa main alat musik?" tanyanya lagi ketika gadis itu sedang ngobrol dengan Nishinoya saat ini.

Tsukishima mengangguk.

"Dia ada bakat seni. Dan ketika berangkat kesini kemarin, dia memainkan ini sambil nyanyi di dalam bus sampai kami semua tidur." jelas si blonde, membuat mereka terperangah.

"Dan suaranya bagus, meneduhkan." lanjutnya.

Hinata mendadak memanggil Bokuto heboh dan berbicara dengannya lalu perut keduanya berbunyi, Hikari yang mendengar itu malah jadi lucu sendiri.

Anak cowok kalo kumat gitu semua ya kelakuannya. Batin Hikari.

Semuanya kini berkumpul didepan Nekomata-sensei sebelum memulai acara makan-makan mereka.

"Kalian semua, selamat karena telah menyelesaikan kamp latihan selama seminggu ini. Tak ada satupun yang bisa membuat kalian tersenyum selebar ini selain makan makanan enak! Sebelum makan, aku ingin gadis kecil dari Karasuno maju ke depan dulu." ujar beliau.

Hikari yang baru saja mengambil gitarnya pun terkejut, lalu melangkah kecil setelah Tsukishima mendorong punggung nya lembut. Gadis itu celingukan menatap anak-anak lelaki bertubuh tinggi didepannya saat ini kecuali beberapa setelah berdiri didepan kerumunan tepat di samping pelatih dari Nekoma itu, ia menarik nafas sesaat lalu tersenyum.

Karasuno's Girl on Boy Team of Volleyball [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang