109

1.3K 191 5
                                    

Skor kini sudah 23-21, dimana Karasuno sudah memimpin dua angka lebih unggul berkat Narita yang sudah mencetak dua angka terakhir barusan ini sejak lelaki itu menggantikan Hinata dilapangan.

"Change ball!"

Bola diterima oleh Narita, dan anak-anak langsung melakukan serangan sinkronisasi yang menyesuaikan dengan Suga mengingat Sugawara lah setter dilapangan saat ini.

Dan bola yang dioper oleh Suga pun dipukul oleh Daichi yang langsung berhasil mencetak angka.

"Woah! Keren, keren! Match point!" pekik Hikari dari bangku cadangan.

"Yosha!" pekik Takeda-sensei dan Pelatih Ukai berbarengan.

Pandangan Hikari menoleh ke arah Terushima yang terlihat tertarik dengan serangan sinkronisasi barusan ini, ia terkejut sembari mengerjapkan mata beberapa kali.

"Tu— eh? Eeeh?!" pekiknya kaget dengan suara cukup melengking namun tidak terlalu keras, membuat semua yang ada dibangku cadangan langsung menoleh kaget ke arahnya.

Nishinoya langsung mendekati Hikari dengan keadaan sedikit panik.

"Ada apa, Hikari-chan?!" hebohnya dengan panik.

Yang lain juga langsung mengerubunginya.

"Jo— Johzenji mau mencoba serangan sinkronisasi seperti yang dilakukan yang lain barusan ini!" ocehnya.

Hening sesaat sebelum yang lain malah ikut-ikutan teriak.

"Kau bercanda?!" heboh Kageyama.

"Kau kira aku sebercanda itu?! Dasar bocah tengik! Lagi pula aku yakin mereka tak akan bisa melakukannya toh ini juga baru pertama kalinya Johzenji melihat serangan sinkronisasi secara langsung! Kau tau kan latihan dengan metode ini sama sekali nggak mudah dan kita butuh waktu berapa lama coba sampai teknik ini bersih pas berapa kali kamp latihan kemarin?!" sahut Hikari tak kalah heboh.

Pandangannya langsung menatap ke arah Misaki setelah sebelumnya menatap ke arah rombongan Johzenji dalam posisi mengintip setelah mencondongkan sedikit tubuhnya karena terhadang Hinata di bangku cadangan, Hikari langsung menatap masam ekspresi manajer Tim Festival itu sedetik kemudian.

Ternyata memang benar ya ... Bukan aku sendiri yang mikir begini, Hana-san yang manajer mereka kan lebih tau timnya seperti apa. Ternyata dugaanku tak meleset. Batinnya.

Peluit kembali berlanjut, Narita kembali melakukan servis begitu Daichi mengatakan nice serve, yang dimana bola tersebut diterima dengan sempurna oleh Libero Johzenji.

Dan benar saja, anak-anak Johzenji langsung mencoba gerakan sinkronisasi seperti apa yang di katakan Hikari barusan, mereka tak menyangka jika Hikari semakin jeli dalam menyadari suatu hal sekarang setelah sekian bulan mereka bersama-sama.

Tapi sayang, Terushima gagal melakukannya ketika setter Johzenji mengoper bola padanya.

Sehingga set pertama akhirnya dimenangkan oleh Karasuno dengan cuma-cuma di akhir set pertama ini akibat kelakuan tim musuh yang emang suka aneh-aneh itu.

Lagian belajar teknik sinkronisasi itu bukanlah hal serta perkara yang mudah untuk diterapkan begitu saja, tempo para spiker ketika bergerak, titik operan setter pada pemain yang akan melakukan spike, itu butuh titik konsentrasi serta titik tembak dan juga posisi yang tepat untuk bisa berhasil melakukannya.

Malah anak-anak Karasuno sendiri harus melakukannya puluhan hingga ratusan kali selama latihan terhitung sejak kamp musim panas kemarin ini sampai akhirnya teknik itu benar-benar bersih, bukan sekali dua kali saja.

Karasuno's Girl on Boy Team of Volleyball [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang