"Ra, bangun!" Haruto mencoba untuk membuat Clara tersadar, namun nihil.
"Ada apa ini? Clara pingsan?" tanya Pak Santoso kembali menghampiri.
"Bapak, lihat sendiri 'kan? Cewek saya pingsan, karena terlalu lama berdiri di bawah sinar matahari. Kalo tadi saya menutupi kepalanya, Clara nggak bakalan pingsan, Pak!" sembur Haruto tiba-tiba memarahi Pak Santoso, karena ia sangat panik dengan keadaan Clara saat ini.
"Ruto," bisik Keanu mengedipkan mata, memberikan isyarat supaya Haruto diam.
"Haruto, kamu tunggu apa lagi? Cepat bawa Clara ke UKS!" perintah Pak Santoso. Haruto pun langsung mengangkat tubuh Clara, membawanya menuju ruang kesehatan.
"Eh, eh. Kalian mau ke mana?" tegur Pak Santoso saat Keanu, Devano, Ajun dan juga Gilang hendak melangkah pergi dari lapangan.
"Mau lihat kondisi Clara, Pak," jawab Ajun.
"Kalian ini masih dihukum, jadi kalian tetap di sini. Kalian nggak perlu mengkhawatirkan kondisi Clara, karena sudah ada pacarnya di sana." Pak Santoso berbalik. Namun, langkahnya terhenti dan menoleh ke belakang sambil berkacak pinggang.
"Angkat kaki kalian, dan hormat ke bendera!" serunya membuat mereka semua tergugah, dan langsung melanjutkan hukuman itu.
"Aduh, Pak. Saya pusing, kayanya mau pingsan juga nih," ujar Ajun dengan raut memelas.
"Nggak usah banyak alasan, kalo hukumannya nggak mau ditambah!" tegasnya kembali melangkah, untuk memasuki ruangannya.
"Sial!" umpat Ajun kesal.
"Haruto, enak banget, ya. Bisa ngadem di UKS, Clara juga kenapa pakai pingsan segala. Trik banget, biar nggak menjalankan hukuman ini," ucap Gilang julid.
"Udah, nikmatin aja. Nasib kita memang nggak pernah sebaik Haruto, dia yang buat masalah tapi kita yang kena hukumannya," timpal Devano dengan sorot mata yang memicing, menatap ke arah bendera itu.
"Iya, gue jadi ingat. Waktu masa orientasi. Dia yang kabur, tapi kita yang harus membersihkan kolam renang di sekolahan ini. Terus, waktu Haruto mau bucin sama Clara. Kita yang harus berbohong sama guru, akhirnya kita juga yang dihukum."
"Bagaimanapun, kita ini teman. Jadi, kita harus saling bantu 'kan," sambar Ajun tersenyum.
"Dasar bodoh," umpat Devano menyenggol tubuh Ajun, sehingga Ajun kehilangan keseimbangan dan terjatuh ke arah Keanu. Keduanya tersungkur ke tanah, bersamaan.
"Ahg!"
"Sorry, Anu ... Devano yang dorong gue tadi, jadi gue ...." Ajun justru mendapat tatapan tajam dari Keanu. Karena Ajun, sudah kebiasaan memanggil Keanu, dengan nama 'Anu'
"Pak Santoso!" seru Gilang membohongi Ajun dan Keanu, supaya panik dan kembali berdiri.
Hingga, jam istirahat pun akhirnya berbunyi. Seluruh kelas mulai kosong, karena para murid memilih untuk meramaikan area kantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIFFERENT to be SPECIAL || TREASURE [ REVISI ]
Teen Fiction[ SEBELUM MEMBACA DIHARAPKAN FOLLOW TERLEBIH DAHULU !! ] Clara Maurine Nasution, yang memiliki catatan buruk di mata seluruh guru, serta murid SMA Bhineka Bangsa. Justru, memilih untuk berpacaran dengan Haruto Rasendra Pratama, yang dikenal pembuat...