06. The Annoying Man I know

31 7 1
                                    

Follow Instagram : @me_li805 atau @nonasenduu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Follow Instagram : @me_li805 atau @nonasenduu

Supaya kalian tau informasi, tentang karya-karya lainnya dari aku.

🦋🦋

"Karena peri." Devano membuat teman-temannya bingung, terutama Haruto.

"Peri? Wah ngaco nih anak," desis Haruto memiringkan senyumannya.

"Gue gak ngaco, gue beneran ketemu sama peri itu tadi," bantah Devano.

Haruto menatap Devano tajam, seraya menyatukan ibu jari dan jari tengahnya, sehingga berbunyi di depan wajah Devano. "Ini masih siang, jadi jangan tidur. Bangun, jangan kebanyakan mimpi."

"Seandainya kalo tadi gak ada peri itu, lo pasti udah jadiin gue dendeng," ujar Devano serius.

"Maksud lo?" tanya Haruto menaikkan satu alis tebalnya.

Devano mulai menceritakan kejadian itu, sewaktu dirinya berada di minimarket, untuk membelikan cokelat atas perintah Haruto. Devano sangat mengetahui karakter Haruto, karena mereka semua sudah berteman sejak SMP. Jika Haruto menginginkan sesuatu, maka sesuatu itu tak boleh hilang; sebelum Haruto mendapatkannya. Namun, Haruto tak pernah memahami perasaan Devano. Karena mereka berdua tak begitu dekat, berbeda dengan Keanu yang sudah sejak kecil berteman dengan Devano, sehingga hanya Keanu yang sangat dekat dengan Devano. Bahkan, keduanya tinggal bersama di kost-an yang sama—setelah masuk SMA.

"Teman-teman, apa ini yang namanya takdir? Karena gue udah dua kali ketemu sama peri itu."

Haruto hanya menganggukkan kepala saja, sementara Gilang dan Ajun tertawa terbahak-bahak. "Gue ngerti kalo lo jomblo, tapi gue minta lo jangan terlalu berharap dulu. Karena apa? Karena berharap sama yang gak pasti, itu akan buat lo sakit hati," ujar Haruto berdiri, setelah mengambil uang miliknya di atas meja.

"Oh, iya, tolong bilangin makasih buat peri lo itu, karena udah kasih cokelatnya," imbuh Haruto berlalu pergi dari kantin.

"Eh, emangnya peri lo itu, namanya siapa? Dan, anak kelas berapa?" tanya Ajun penasaran, kemudian mendekati Devano.

"Gue gak tau dia kelas berapa, tapi tadi gue denger ada cewek yang panggil dia dengan nama Flora," jawab Devano setelah kepergian Haruto, selama Devano menceritakan kejadian itu. Devano tak menyebutkan nama Flora sama sekali, sehingga Haruto menganggap remeh ceritanya.

Ajun tertawa, lantas Gilang meringkuh bahu Devano. "Flora, namanya bagus pantes aja ada di mimpi lo," ujar Gilang, kemudian beranjak pergi, bersama dengan Ajun.

"Gue gak mimpi, anjing!" kelakar Devano kesal, mengepalkan kedua tangannya.

Keanu menghela napas panjang, dan mengembuskannya. "Van, gue percaya kok."

"Cuman lo yang percaya, yang lain gak." Devano memandang Keanu malas. Lantas, Keanu mengubah posisi duduk, menjadi di samping Devano.

"Mereka cuman gak mau berekspektasi tinggi," balas Keanu santai.

DIFFERENT to be SPECIAL || TREASURE [ REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang