28. Planing; to go

13 3 0
                                    

"Iya, besok kamu nggak boleh pergi ke mana-mana, jadi besok kamu harus tetap berada di rumah," ulang Reinald dengan sorot mata yang serius

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iya, besok kamu nggak boleh pergi ke mana-mana, jadi besok kamu harus tetap berada di rumah," ulang Reinald dengan sorot mata yang serius.

Hari Minggu besok, gue harus pergi sunmori sama Haru dan yang lain. Tapi, gimana gue bisa pergi kalo papah melarang, batin Clara kalut.

Carisha yang tadinya duduk di kursi meja makan, pun langsung bangkit dan mendekat. "Besok Mamah sama Papah akan mengawasi kamu seharian di rumah, karena besok hari Minggu. Jadi, Mamah sama Papah libur bekerja, dan kamu nggak akan bisa ke mana-mana. Itu hukuman buat kamu, Clara."

Suara motor terdengar, semakin mendekat. Derunya berhenti di depan gerbang rumah, dengan klakson yang berbunyi beberapa kali. Clara pun memilih untuk beranjak pergi, tanpa memperdulikan perkataan dari Carisha dan Reinald.

"Clara!!" panggil Reinald geram, melihat kepergian Clara dari rumah begitu saja.

"Sudahlah, Pah. Biarkan dia pergi malam ini, karena besok dia nggak akan bisa pergi ke mana-mana." Carisha mencoba menenangkan Reinald.

"Tapi, Clara mau pergi ke mana malam-malam seperti ini, Mah? Dia anak perempuan, seharusnya dia nggak keluyuran di jam segini."

Clara membuka pintu gerbang, dan menangkap keberadaan Haruto di atas motornya. "Ra, masih flu? Kalo lo nggak enak badan, gakpapa kalo nggak ikut," ujar Haruto namun Clara justru mengambil helm, dan menaiki jok belakang motor itu.

"Gue udah gakpapa kok, sebaiknya kita langsung pergi." Haruto pun mengendarai motornya, untuk menuju cafe Osteria.

"Besok SUNMORI-nya berangkat jam berapa?" tanya Clara untuk menghilangkan keheningan di perjalanan, disamping itu Clara juga tengah memikirkan jalan keluar. Supaya ia bisa mengikuti sunmori, bersama dengan teman-temannya.

"Sekitar jam tujuh pagi, soalnya kalo kesiangan takut macet. Tau sendiri jalan menuju puncak kaya gimana, jadi harus pagi kalo mau ke sana," jawab Haruto membuat Clara mendecak kesal.

"Kenapa nggak jam sembilan aja sih? Kalo jam tujuh, gue belum bangun."

"Tenang aja, besok gue akan ke rumah lo sebelum jam tujuh. Biar gue bisa bangunin lo."

"Jangan," tolak Clara lantang, membuat Haruto memandangnya dari kaca spion.

"Kenapa jangan? Kita 'kan ke puncak berangkat bareng, jadi waktu gue jemput lo di rumah, sekalian bangunin lo." Clara hanya menghela napas pelan, dan ia memutuskan untuk tidak mengikuti sunmori besok.

"Ra! Tapi, kenapa?" Pertanyaan Haruto tidak mendapat balasan dari Clara, saat keduanya telah sampai di cafe Osteria.

Clara memasuki cafe tersebut lebih dulu, disusul dengan Haruto. Kedatangan mereka berdua, membuat suasana ramai di sebuah meja terhentikan. Pandangan sekumpulan laki-laki, dan seorang perempuan di sana. Tertuju pada Clara dan Haruto, hingga keduanya mulai duduk di salah satu kursi, dan berkumpul bersama mereka semua.

DIFFERENT to be SPECIAL || TREASURE [ REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang