[ SEBELUM MEMBACA DIHARAPKAN FOLLOW TERLEBIH DAHULU !! ]
Clara Maurine Nasution, yang memiliki catatan buruk di mata seluruh guru, serta murid SMA Bhineka Bangsa. Justru, memilih untuk berpacaran dengan Haruto Rasendra Pratama, yang dikenal pembuat...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kring!!
Bel masuk berbunyi, menimbulkan keramaian di pagi hari. Berbondong-bondong murid SMA Bhineka Bangsa memasuki halaman sekolah, sebelum gerbang ditutup oleh Mang Ujang.
Dengan langkah tergesa-gesa, Clara dan Haruto harus mendorong motor Kawasaki, yang tiba-tiba mogok di sekitar sekolahan. "Mang, tunggu sebentar!" teriak Clara yang berada di belakang motor itu, sementara Haruto berada di depan.
"Cepat, cepat! Sudah tau motor tua, masih dipakai aja. Kalo mogok, repot sendiri 'kan," cela Mang Ujang, yang hendak menutup pintu gerbang.
"Walaupun motor ini udah tua, tapi masih tua-an, Mang Ujang," ledek Haruto bergegas mempercepat langkahnya, disusul dengan Clara yang berlari sambil mendorong motor Kawasaki itu dari belakang.
"Masa sih tua-an saya?" Mang Ujang melihat wajahnya dari pantulan layar handphone-nya. Lalu, Mang Ujang pun tersadar akan kata-kata Haruto, yang bermakna hinaan. "Heh, Haruto! Kamu berani, ya, menyamakan saya dengan motor butut itu. Awas aja, saya akan terus mengawasi kalian berdua!" seru Mang Ujang, membuat Haruto dan Clara terus berlari tanpa memedulikan omelannya.
Langkah Haruto dan Clara terhenti saat sudah tiba di kelas, keduanya terus mengatur napas. "Kalian berdua habis lari maraton? Kelihatan capek banget," ujar Keanu.
Haruto menyeka biji keringat, dengan napas yang masih tersengal-sengal. "Gue minta minum dong, gue lupa nggak bawa minum." Lantas, Clara langsung menyodorkan sebotol Aqua, yang sudah diteguk setengah olehnya.
"Makasih, Sayang." Haruto menerimanya, dan meneguk air hingga tandas.
Seorang guru memasuki kelas 11 IPA 2 memberikan sedikit materi, hingga bel istirahat berbunyi. "Baik, anak-anak silakan istirahat. Dan, jangan lupa dipelajari lagi materi yang Ibu berikan. Karena bulan depan, kalian udah mulai ujian kenaikan kelas."
Guru itu beranjak pergi, bersamaan dengan para murid yang berhamburan ke luar kelas. "Guys, warkop Mpok Ijah?" tawar Gilang.
"Kantin," ujar Haruto menggandeng tangan Clara ke luar kelas.
"Lo nggak mau bolos di jam kedua, To?" tanya Keanu menepuk bahu Haruto dari belakang, saat menyusul kepergiannya.
"Libur dulu bolos kelasnya, sebentar lagi 'kan ujian kenaikan kelas," jawab Haruto membuat teman-temannya berdecak bingung.
Gilang, Devano, Keanu, Ajun dan Zoya terpaksa mengikuti Haruto, menuju kantin. Dan, hari ini mereka tidak bisa berkumpul bersama geng Tiger. Suasana kantin setiap jam istirahat selalu ramai, dikunjungi oleh murid yang kelaparan. Sedangkan, area minimarket terlihat sepi. Sehingga, Haruto memerintahkan Gilang dan Devano untuk membeli beberapa cemilan, dan minuman kaleng di minimarket itu.
"Ra, gimana? Lo sama Haruto udah baikkan 'kan?" bisik Zoya yang duduk di sebelah Clara.