83. I'm Just Disturbed not Jealous

7 3 0
                                    

Haruto tertawa, lalu mengusap bawah hidungnya; walaupun tidak gatal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haruto tertawa, lalu mengusap bawah hidungnya; walaupun tidak gatal. "Gue nggak merasa, pacaran sama cewek bekas orang. Karena, gue udah lebih dulu kenal dan dekat sama Clara."

"Jadi, lo sama Clara udah punya hubungan sejak lama?" tanya Danu dibalas anggukan dari Haruto. "Gue sahabat kecilnya."

Lantas, Danu menatap Clara dengan penuh kebingungan. Masih banyak pertanyaan, yang belum sempat gue tanyakan ke lo, Ra. Sebelum gue pergi, atau sesudah gue kembali. Pertanyaan-pertanyaan itu, masih ada di benak gue, batin Danu.

"Gue berharap, hubungan kalian bisa bertahan lama. Dan, semoga selalu bahagia." Danu menepuk bahu Haruto, lalu memasukkan tangannya ke dalam saku; beranjak pergi.

"Haru, Danu mantan pacar gue," lirih Clara tertunduk lemah, setelah kepergian Danu.

"Iya, gue tau, Ra."

Clara mendongak, hingga pandangan keduanya tertumbuk. "Lo udah tau? Apa lo marah?"

Haruto meraih dagu Clara, sembari mendekatkan diri. "Buat apa gue marah? Lagi pula itu udah jadi masa lalu 'kan? Karena sekarang, masa depan lo itu gue." Clara tersenyum, lantas memeluk Haruto yang juga sedang mengelus kepalanya.

"Haru, sebenarnya gue punya mantan lebih dari dua puluh," adu Clara masih diperlukan Haruto.

"Itu nggak masalah, yang penting dari semua mantan lo itu. Cuman gue yang bisa bertahan lama sama lo."

"Iya, cuman lo yang sabar menghadapi gue. Dan, cuman lo yang tulus sama gue."

"Gue nggak habis pikir, kenapa mantan-mantan lo itu bisa melepaskan lo gitu aja. Harusnya mereka bersyukur, karena udah berhasil mendapatkan lo dan menjadi pacar lo. Eh, tapi ada untungnya juga sih buat gue, jadi bisa pacaran sama lo."

"Mereka semua nggak ada yang tulus sama perasaannya, nggak kaya lo. Ya, meskipun gue benci sama sikap lo yang posesif, tapi seenggaknya lo berbeda dari mereka."

Haruto semakin menenggelamkan kepala Clara, pada dada bidangnya. Seraya, meletakkan dagu lancip miliknya di puncak kepala Clara. "Ra, kalo dibayangin lucu juga, ya."

"Lucu apanya?"

"Lucu, karena diumur 17 tahun lo udah punya 20 mantan. Itu berarti lo laris banget."

"Gue nggak jualan, Haru. Tapi, mereka yang memaksa gue buat pacaran. Sama kaya lo dulu, yang selalu PDKT ke gue terus, sampai akhirnya kita bisa pacaran kaya gini."

"Sebagian dari mantan-mantan lo, ada yang masih lo sayang?"

"Nggak ada. Karena gue itu pacaran, nggak butuh waktu lama. Ada yang cuman satu hari, satu Minggu, bahkan pernah ada yang satu menit doang pacarannya," jawab Clara enteng.

"Dari semua mantan lo itu, ada yang masih buat lo gagal move on?"

"Ada, cuman Danu. Dia memilih buat melanjutkan pendidikannya di London, dan meninggalkan gue waktu itu. Gue kira dia satu-satunya cowok terakhir di hidup gue, karena hubungan kita berdua berjalan cukup lama. 2 bulan 25 hari, tapi setelah dia pergi ke London, hubungan kita berakhir, komunikasi kita juga ikut terputus. Dia satu-satunya mantan terindah buat gue, karena banyak banget kenangan dan perjalanan yang gue lewatin berdua sama dia. Tapi, setelah gue bertemu lo. Gue langsung bisa move on, anggapan gue juga salah. Bukan dia cowok terakhir yang ada di hidup gue, tapi lo, Haru. Karena gue sadar, siapa pun yang bisa bertahan sampai akhir, dialah pemenangnya."

DIFFERENT to be SPECIAL || TREASURE [ REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang