"Ra? Lo di mana?" Panggilan yang Clara terima di pagi hari, membuatnya harus menghentikan langkah di tengah lorong gelap.
Tin!
Sebuah mobil dengan sorot lampu yang terang di belakang, telah menepikan keberadaan Clara dari sana. "Gue masih di jalan, sebentar lagi juga sampe sekolah," kata Clara berbohong pada Zoya.
"Lo tau kalo hari ini, di jam pertama itu Pak Santoso?"
"Hum," deham Clara. "Kalo sampe jam tujuh gue belum ada di sekolah, izinin gue, ya." Sambungan telepon itu terputus, lalu Clara membuka jaket yang menutupi pergelangan tangannya, untuk mengintip jarum jam di sana.
Pukul 06.28 pagi
Clara kembali melanjutkan langkahnya, dengan bola mata yang menyisir seluruh area itu. "Pak, kira-kira di parkiran ini ada CCTV nggak?" tanya Clara menghampiri seorang petugas yang berjaga, di sebuah pos.
"Pastinya ada Mba, kenapa?" tanya laki-laki itu balik, kemudian Clara menceritakan kejadian sebulan yang lalu padanya.
"Ikut saya, Mba." Laki-laki itu pun mengajak Clara, ke sebuah ruangan kecil yang hanya berisikan komputer besar dan berbagai peralatan penjagaan.
"CCTV di parkiran mall ini, cuman dua yang berfungsi Mba." Laki-laki itu langsung membuka komputer yang awalnya mati, hanya dua bagian di parkiran mall itu yang dapat tertangkap oleh kamera CCTV. Pertama di bagian pintu masuk ke area Mall, dan kedua di bagian pintu keluar parkiran tersebut.
"Tapi, rekaman CCTV belum kehapus 'kan, Pak?"
"Coba saya periksa dulu, soalnya rekaman itu udah sebulan yang lalu. Jadi, takut ke reset dan hilang," ucapnya membuat kekalutan pada benak Clara, sehingga ia terus mengigit jari-jarinya; gelisah.
"Syukurlah, rekaman CCTV nya masih ada, Mba," katanya membuat Clara sedikit merasa lega.
"Coba pause terus zoom, Pak!" suruh Clara menunjuk layar komputer, dengan jari telunjuknya yang sedikit basah dan lengket.
Clara mengamati sebuah mobil yang mempunyai kemiripan, dengan mobil milik keluarga Kevin. Lantas, plat nomor yang tercatat pun sama seperti mobil, yang tidak sengaja tertangkap oleh kamera handphone Clara, saat berfoto di Bali.
Clara mendongak, dan meminta laki-laki yang menjadi petugas keamanan di mall itu. Untuk kembali melanjutkan rekaman dari CCTV tersebut, dan seorang Kevin tampak tertangkap oleh kamera dengan cukup jelas. "Kevin?!" Bola mata itu jelas membulat penuh, ketika mengetahui penyebab dari kecelakaan Gavin kala itu. Kemudian, Clara meminta hasil rekaman CCTV yang sudah di copy dan masuk ke Flash Disk.
"Dugaan gue bener, kalo Kevin yang udah nabrak Gavin malam itu," gumam Clara di dalam angkot. Lalu, ia memberhentikannya di sebuah tempat yang belum pernah dikunjungi sebelumnya.
"Gue harus cari bukti kedua," ucapnya sendiri, dengan langkah kecil memasuki pekarangan yang sangat luas dan dipenuhi oleh orang-orang tua.
"Om!" panggil Clara mendekati seorang laki-laki, yang sedang terduduk di kursi taman tempat itu, sambil disuapi oleh suster di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIFFERENT to be SPECIAL || TREASURE [ REVISI ]
Novela Juvenil[ SEBELUM MEMBACA DIHARAPKAN FOLLOW TERLEBIH DAHULU !! ] Clara Maurine Nasution, yang memiliki catatan buruk di mata seluruh guru, serta murid SMA Bhineka Bangsa. Justru, memilih untuk berpacaran dengan Haruto Rasendra Pratama, yang dikenal pembuat...