"Kenapa, Bell?" tanya Clara, disusul dengan Keanu yang mendekat pada Bella.
"Flora, Kak. Flora dikunci di toilet sama Kak Tamara," adu Bella membuat Devano dan Gilang langsung berlari keluar dari kelas.
"Anjir! Itu kakel nggak bosen apa ngajak ribut gue terus, tadi Zoya sekarang adik gue!" seru Clara berdiri, sembari menggebrak meja.
"Ayo, Kak, buruan. Kasihan Flora," ajak Bella sehingga Clara pun beranjak pergi, bersama dengan Haruto, Zoya, Ajun, Keanu dan Bella.
Dari kejauhan, terlihat Devano dan Gilang sedang mencoba mendobrak pintu toilet perempuan, tetapi usaha mereka berdua tidak membuahkan hasil apa pun. Kedatangan Haruto, Ajun dan Keanu sedikit membantu mereka, hingga pintu itu berhasil terbuka.
"Flo, lo gakpapa?" tanya Devano sangat khawatir.
Disambung dengan Gilang. "Flo, nggak ada yang luka 'kan?"
Flora terus mengatur napasnya yang terengah, keringat di kening pun mulai berjatuhan. "Gue gakpapa, cuman gue sedikit kehabisan oksigen di sini."
"Syukurlah lo gakpapa, Flo." Bella langsung memeluk Flora, tetapi hanya sebentar.
Clara mendekati Flora, dengan tatapan tajam. "Bilang sama gue, apa Tamara yang melakukan semua ini?!"
"Iya," jawab Flora ragu-ragu. Lalu, Clara hendak melangkah pergi tetapi Haruto mencegahnya.
"Mau ke mana?" Pertanyaan dari Haruto membuat pandangan Clara beralih padanya. "Gue harus balas perbuatan Tamara, Haru," tegas Clara.
"Kak, udahlah jangan," larang Flora.
Clara menepis tangan Haruto dari pergelangannya, dan berbalik menghadap Flora. "Jangan lo bilang? Dia itu udah mengurung lo di toilet, Flo, jadi gue harus kasih perhitungan ke dia."
"Ra, lo harus ingat posisi kak Tamara di sekolahan ini. Dia nggak cuman kaka kelas kita, tapi dia juga anak kepala sekolah. Gue nggak mau, ya, lo jadi terlibat masalah besar cuman karena hal kecil ini, lagi pula Flora baik-baik aja."
Devano memicingkan matanya. "Baik-baik aja kata lo? Flora dikurung di toilet kalo sampai Flora kehabisan oksigen, gimana?"
"Dan, ini bukan masalah kecil lagi, Haru. Perilaku Tamara, semakin membuat gue naik darah. Dari kelas sepuluh, gue udah coba tahan emosi gue buat nggak balas semua perbuatannya itu. Tapi, sampai sekarang dia sama temannya itu masih ngebully adik kelas. Bahkan, Zoya sahabat gue juga sering jadi korban bullying dia."
Clara geram, ia ke luar dari gudang itu. Namun, langkahnya terhenti saat akan menghampiri Tamara, yang biasa ada di ruang seni tari jika jam pulang sekolah. "Clara, tunggu dulu. Haruto itu benar, kalo lo terlibat masalah sama kak Tamara. Dan, sampai ke kepala sekolah, lo bisa-bisa kena drop out."
"Keanu, kenapa lo jadi bela Haruto? Kalo pun kepala sekolah ngedrop out, harusnya kepala sekolah drop out Tamara, karena dia sering merundung dan membully adik kelasnya. Gue akan ngomong jujur sama kepala sekolah, kalo memang perilaku anaknya itu buruk."
KAMU SEDANG MEMBACA
DIFFERENT to be SPECIAL || TREASURE [ REVISI ]
Teen Fiction[ SEBELUM MEMBACA DIHARAPKAN FOLLOW TERLEBIH DAHULU !! ] Clara Maurine Nasution, yang memiliki catatan buruk di mata seluruh guru, serta murid SMA Bhineka Bangsa. Justru, memilih untuk berpacaran dengan Haruto Rasendra Pratama, yang dikenal pembuat...