"Terima!!" seru Keanu dengan suara yang sangat menonjol.
"Clara Maurine Nasution, apa lo mau jadi teman hidup gue?"
Clara melipat bibir merah mudanya, dengan pipi yang sudah merona. Lalu, menatap Zoya di belakangnya yang mengangguk penuh keyakinan, disambung dengan bisikan kecil dari Carisha. "Terima saja, Clara. Mamah dan Papah, sangat setuju kalo kamu bersama dengan Haruto. Mamah, akan terus mendukung hubungan kalian berdua."
Tidak seperti biasanya, Carisha tampak sangatlah berbeda. Ia dapat semudah itu, menyetujui sesuatu yang Clara suka. Namun, hati kecil Clara justru bertolak belakang; dengan keinginannya saat ini. Gue bingung, harus jawab, iya, atau nggak, batin Clara.
Tapi, gue harus bisa menjaga maratabat Haruto di depan teman-temannya. Gue nggak mau mempermalukan dia di sini, dengan menolak lamarannya itu, batinnya lagi.
Clara kembali mengedarkan pandangan ke arah teman-temannya, yang berkumpul dan memancarkan senyuman bahagia pada Clara. Tetapi, ia sibuk mencari keberadaan seseorang yang memang tidak ada di sana. "Kenapa lo nggak jawab?" tanya Haruto membuat Clara tersentak.
"Lo serius?" tanya Clara balik dengan penuh keraguan. Clara semakin bingung, ia harus mengikuti hati kecilnya, atau justru menolak keinginannya itu.
Haruto pacar gue, tapi rasa sayang gue ke dia masih sebatas rasa sayang ke seorang teman ... kenapa gue belum bisa menyayangi Haruto sebagai seorang laki-laki, batin Clara mendekatkan diri pada Haruto, dengan tatapan lekat.
"Iya, gue mau," jawab Clara lancar.
Suara teriakan bahagia terdengar hebat, meramaikan suasana pada pesta ulang tahun Clara. Bahkan, ruangan itu pun kembali meriah setelah hening dalam sesaat. Kedua pasangan paruh baya pun, tampak begitu bahagia; hingga saling berpelukan dan berucap syukur.
Haruto langsung memasangkan cincin, pada jari manis Clara. "Mulai sekarang, lo bukan lagi teman kecil gue, Ra. Tapi, lo udah jadi teman hidup gue," kata Haruto sambil menyerahkan jari panjangnya, untuk dipasangkan cincin oleh Clara.
"Gue ke toilet sebentar, ya," ujar Clara langsung beranjak pergi, sesudah cincin itu melingkar indah di jari panjang Haruto.
Sementara itu, segerombol anak laki-laki mulai menghampiri Haruto, untuk sekedar mengucapkan 'selamat.' Namun, tidak dengan Kevin yang justru berlalu pergi, menyusul Clara diam-diam. Pesta malam itu, tetap ramai walaupun tanpa keberadaan Clara di dalamnya; mereka saling bersulang minum, sekaligus berbincang dengan penuh kehangatan.
Langkah Clara mengarah ke luar restaurant, dengan pandangan tertuju pada seorang laki-laki yang membelakanginya di sana. Selesainya dari toilet, ia langsung menghampiri laki-laki tersebut. "Gavin?" panggil Clara pelan, namun dapat membuat laki-laki itu berbalik menghadap Clara.
"Lo ngapain di sini? Kenapa nggak masuk aja?" tanya Clara dengan satu alis terangkat.
Sebuket bunga anggrek ungu, disodorkan kepada Clara. "Selamat ulang tahun," ucapnya tanpa senyuman.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIFFERENT to be SPECIAL || TREASURE [ REVISI ]
Novela Juvenil[ SEBELUM MEMBACA DIHARAPKAN FOLLOW TERLEBIH DAHULU !! ] Clara Maurine Nasution, yang memiliki catatan buruk di mata seluruh guru, serta murid SMA Bhineka Bangsa. Justru, memilih untuk berpacaran dengan Haruto Rasendra Pratama, yang dikenal pembuat...