"Pengumuman apa?"
"Ada dua orang, yang mau ikut SUNMORI bareng kita."
"Pasti Gavin sama Awan?" duga Keanu dibalas anggukan dari Kevin.
"Ide bagus, kalo mereka ikut kita SUNMORI," balas Haruto.
"Gue udah chat Gavin, buat kumpul bareng kita di cafe Osteria, jam tujuh malam. Kalian jangan lupa dateng, ya," ujar Kevin, dibalas anggukan dan acungan jempol dari mereka semua.
"Zoya, lo ikut juga 'kan? Kalo lo nggak ikut, gue juga males ikut. Masa gue cewek sendirian, ogah." Clara menekuk wajahnya, dan menumpu dagu dengan satu tangan.
"Ya, lo 'kan ratu di Jervanos, Ra. Paling cantik, dan satu-satunya yang tercantik," puji Haruto sambil mengacak rambut Clara, gemas.
"Tapi, sekarang udah Zoya. Jadi, yang paling cantik nggak cuman Clara, Zoya juga cantik," sambar Ajun sambil memandang Zoya di sebelahnya, dengan senyuman.
"Bucin terus!!" sembur Keanu.
"SUNMORI-nya, harus besok banget?" tanya Zoya ragu-ragu.
"Iya, Zoy. Karena besok 'kan hari Minggu, jadi Free."
"Yaudah, gue ikut." Zoya membuat Ajun tersenyum lebar.
"Biasanya hari Minggu itu jadwalnya gue buat tidur," celetuk Clara.
"Gue setiap hari Minggu masak buat keluarga, tapi gakpapa. Karena Minggu besok gue ikut kalian SUNMORI, jadi gue akan masak makanan spesial buat kalian semua," timpal Zoya kali ini membuat para laki-laki di sana bahagia.
"Okey, jangan lupa nanti malam di cafe Osteria! Gilang sama Marshell, langsung ke mall buat belanja bahan-bahan bansos, ya?! Setelah itu bisa nyusul kita, ke cafe Osteria."
"Iya, siap, Vin."
Lantas, mereka semua pun beranjak pergi dari warkop Mpok Ijah. Sebelum itu, mereka harus mengambil kendaraan masing-masing di parkiran. Begitu dengan Haruto dan Clara yang sudah menaiki motor Kawasaki, sialnya mereka berdua harus turun dari motor, saat berada di persimpangan jalan.
"Kenapa harus mogok, di waktu yang nggak tepat kaya gini, sih," runtuk Clara sambil memeluk dirinya sendiri, saat jaket milik Haruto tidak mampu menghangatkan tubuhnya.
"Sabar, ya, Ra. Sebentar lagi pasti nyala," ucap Haruto sambil menylah motornya, supaya dapat menyala kembali.
"Haru, masih lama?" tanya Clara yang mulai terduduk di tepi jalan.
"Lo kedinginan, ya?" Haruto mendekat, dan menangkup kedua bahu Clara. Anggukan singkat Clara perlihatkan, dan tiba-tiba Clara bersin di depan wajah Haruto.
"Hacim ...." Haruto memejamkan matanya, dan langsung menyeka cairan bening yang sedikit membasahi hidung dan matanya.
"Lo pasti mau flu, Ra." Haruto mengusap pipi Clara, dan menempelkan tangannya di atas kening.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIFFERENT to be SPECIAL || TREASURE [ REVISI ]
Teen Fiction[ SEBELUM MEMBACA DIHARAPKAN FOLLOW TERLEBIH DAHULU !! ] Clara Maurine Nasution, yang memiliki catatan buruk di mata seluruh guru, serta murid SMA Bhineka Bangsa. Justru, memilih untuk berpacaran dengan Haruto Rasendra Pratama, yang dikenal pembuat...