"Kalo lo nggak ikut, gue nggak akan mengantar lo pulang."
Clara berdiri dari duduknya, ketika Haruto berbicara begitu, sembari memasukkan buku-buku pelajaran ke dalam tas ransel miliknya. "Gue nggak perduli, gue bisa pulang sendiri," kecam Clara membuat sorot mata teman-teman kelas tertuju padanya.
"Cla!!" teriak Keanu berlari mengejar kepergiannya, dan dapat menghentikan langkah itu di ambang pintu kelas.
"Apa lagi? Mau sujud di depan gue, supaya gue mau ikut Haruto?" duga Clara dengan raut malas, memandang wajah Keanu yang sudah ada di hadapannya.
"Kali ini gue nggak memaksa lo buat ikut Haruto, tapi gue sendiri yang akan mengajak lo buat ikut ke cafe Osteria."
"Apa pentingnya gue sih? Lagian adanya gue di sana, nggak bisa mengubah geng Jervanos jadi selebritis 'kan," ketusnya melipat tangan di depan dada.
Bola mata Keanu berputar, memandang teman-temannya yang berada di belakang Clara. Begitu dengan Haruto yang juga ada di sana, tanpa sepengetahuan Clara. "Kenapa diam? Nggak bisa jawab?" tambahnya.
Haruto mengembuskan napas panjang, setelah mendapatkan pesan masuk dari seseorang. Lalu, ia berjalan sambil meraih tangan Clara tiba-tiba dari arah belakang. "Gue antar lo pulang," ujar Haruto berlalu pergi dari kelas, bersama dengan Clara di belakang yang mengikuti langkahnya.
"Gue bilang nggak usah! Gue bisa pulang sama Flora, dia pasti dijemput sama supir." Clara memberontak, tetapi Haruto enggan melepaskan genggamannya pada pergelangan tangan Clara.
Ketika tiba di parkiran sekolah, Haruto membuka handphone-nya, dan memperlihatkan pesan masuk dari Flora kepada Clara. "Tetap mau pulang sendiri? Atau, mau gue pesenin taksi?"
Clara menggeleng, setelah membaca pesan dari Flora yang tertulis; Flora sudah pulang lebih dulu, karena harus bekerja kelompok bersama dengan Bella di rumahnya. Dan, Haruto pun langsung memasukkan lagi handphone-nya ke dalam saku jaket, lantas memasangkan helm bogo di kepala Clara.
Notifikasi pesan masuk membuat handphone milik Clara bergetar, ia membuka layar tersebut ketika sudah berada di atas motor Haruto. Sebuah pesan dari Flora, yang membuat Clara berubah pikiran. "Haru, gue nggak mau pulang sekarang," ujar Clara mendekatkan diri ke samping wajah Haruto.
"Kenapa?" tanya Haruto, sebelum motor itu melaju.
Clara menghela napas singkat, sambil memasukkan kembali handphone ke dalam saku seragamnya. "Ajakan lo yang tadi masih berlaku 'kan?"
"Masih," jawab Haruto, dengan pandangannya yang hanya tertuju ke arah depan.
"Gue mau ikut lo ke cafe Osteria." Setelah mendengar itu, Haruto kemudian memutar kunci motor, dan melajukan kendarannya.
Clara melipat bibirnya, ia mengeratkan pegangan dari sepasang tangan di perut Haruto. Pada saat motor Kawasaki yang dikendarai oleh Haruto, keluar dari area parkiran sekolah. Tampak beberapa motor sport ikut keluar dari gerbang sekolah, secara bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIFFERENT to be SPECIAL || TREASURE [ REVISI ]
Teen Fiction[ SEBELUM MEMBACA DIHARAPKAN FOLLOW TERLEBIH DAHULU !! ] Clara Maurine Nasution, yang memiliki catatan buruk di mata seluruh guru, serta murid SMA Bhineka Bangsa. Justru, memilih untuk berpacaran dengan Haruto Rasendra Pratama, yang dikenal pembuat...